I. PENDAHULUAN
A. PENGENALAN
Citra Foto Udara adalah hasil pemotretan suatu daerah dari ketinggian, namun masih dalam lingkup ruang atmosfer. Misalnya pemotretan dari balon udara, helikopter, pesawat terbang, pesawat tanpa awak dan lain sebagainya. Keuntungannya disini adalah gambar lebih jelas, detail dan uptodate, serta cepatnya proses pengambilan dan pengolahan data
Keunggulan QUICKBIRD adalah mampu menyajikan data dengan resolusi hingga 61 cm. Dengan resolusi setinggi ini, sebuah lokasi permukiman dapat diidentifikasi per individu bangunan

Contoh Peta QuickBird
yang uptodate, dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas
dari penutupan awan.
oleh SPACE IMAGING, Sebuah Perusahaan AS, pada tahun 1999. IKONOS
merupakan satelit komersial pertama dengan resolusi tinggi untuk kebutuhan
observasi bumi. Sebagai hasil dari deregulasi oleh Pemerintah AS, teknologi
satelit pengintai dialihkan penggunaannya untuk sipil dalam bentuk satelit IKONOS
ini, yang memiliki resolusi tinggi maksimal 82 cm. IKONOS dapat melakukan pencitraan atau mendapatkan gambar dari
seluruh dunia melalui multi sensor pankromatik dengan tingkat presisi yang
tinggi, berikut spesifikasi Ikonos
yang uptodate, dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas
dari penutupan awan.

Contoh Peta Ikonos
pembuatannya disponsori oleh Google dan National Geospatial-Intelligence Agency
(NGA) yang diluncurkan pada 6 September 2008 dari Vandenberg Air Force Base,
California, AS. Satelit ini mampu memetakan gambar dengan resolusi gambar yang
sangat tinggi dan merupakan satelit komersial dengan pencitraan gambar
tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
paling canggih yang pernah digunakan dalam sistem penginderaan jauh
komersial mampu menghasil citra dengan resolusi spasial 0,41 meter
pankromatik (hitam & putih) dan 1,65 meter citra
multispektral. Satelit GeoEye-1 memiliki kemampuan mengumpulkan data citra
hingga 700.000 kilometer persegi pankromatik (dan sampai 350.000 kilometer
persegi pan-multispektral) citra per hari ideal untuk proyek pemetaan
skala besar. GeoEye-1 mengorbit bumi 15 kali per hari terbang di
ketinggian 681 kilometer dengan kecepatan orbit sekitar 7,5 km / detik.

Contoh Peta Geoeye
yang uptodate, dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas
dari penutupan awan.
satelit penghasil gambaran permukaan bumi dengan resolusi spasial 0.5 m (untuk citra pankromatik) dan 1.8 meter (untuk citra multispektral pada keadaan nadir) atau 2.4 meter (untuk citra
multispektral pada keadaan 200off-nadir). WorldView-2 yang juga dimiliki oleh
DigitalGlobe, diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009 dengan misi hidup sekitar
7.25 tahun. WorldView-2 dapat melakukan perekaman di permukaan bumi seluas 975
ribu km2 per hari-nya, serta dapat kembali ke tempat yang sama dalam
waktu 1.1 hari. Dengan kemampuan seperti itu, WorldView-2 merupakan sumber data
yang memberikan keadaan up-to-date
dari suatu wilayah.

Contoh Peta Worldview-2
yang uptodate, dengan masa pesanan yang cukup lama, tidak ada garansi bebas
dari penutupan awan.
direkam menggunakan wahana pesawat terbang dan bukannya satelit), mudah serta
cepat diperoleh, dan tentu saja murah.
Kebutuhan
akan data visual bukan lagi suatu hal yang sulit dewasa ini dan juga bukan
suatu hal yang mahal, seperti penyedia data visual Ikonos, Quick bird, Geoeye-1
tersebut dan kami menawarkannya dengan penggunaan tehnologi Foto/Potret Udara.
Penggunaan teknologi Foto Udara Small Format dengan UAV (unmanned aerial
vehicle) lazim digunakan dalam berbagai pekerjaan inventarisasi sumberdaya alam
di dunia pemetaan akhir-akhir ini.

Gambar Peta Foto Udara
udara berwarna tanpa awak UAV (resolusi 0,2 meter berwarna) yang telah kita
konsultasikan ke Kemenhut bahwa metode pemotretan dibolehkan karena hasil lebih
tajam dan update. Hal ini disebabkan metoda ini memiliki beberapa keunggulan
antara lain:
Biaya operasional yang murah untuk area yang tidak terlalu luas,
Peralatan yang cukup
portable, dan
Cepat untuk mendapatkan data
DATA PETA RESOLUSI TINGGI
disajikan dalam bentuk angka dan teks sedangkan peta dalam bentuk manual atau
skets-skets, maka berbagai informasi yang disajikan dalam alur tersebut sangat
tidak efisien dan membutuhkan SDM dan Dana yang tidak sedikit, tetapi
dalam alur informasi yang mengadopsi sistem GIS, informasi sudah di plot
dalam kerangka perencanaan dan penyajian yang sistematis seperti ilustrasi
berikut :
Penutupan
Lahan
Perencanaan
Penanaman
Sensus
Tanaman
Pengelolaan
dan Monitoring Penanaman
Perencanaan
Perawatan/Maintenance
Pengelolaan
dan Monitoring Perawatan
Perencanaan
Panen
Pengelolaan
dan Monitoring Panen
Monitoring
biaya operasi
Monitoring
pendapatan hasil Panen
Informasi
penyediaan hasil panen
Pengelolaan
Distribusi dan Angkutan/traksi
Perencanaan,
Pengelolaan, Monitoring Sarana dan Prasarana
dalam pemanfaatan tehnologi GIS terutama dalam perancangan prototipe sistem GIS
yang akan dibangun, informasi dasar berupa data dibentuk dari keseragaman
informasi yang telah ada di perusahaan perkebunan saat ini, masih banyak dunia
perkebunan memanfaatkan dari data yang bersifat manual disajikan dengan tingkat
akurat yang rendah, sehingga menjadi tidak efektif dan efisien
disusunnya Term Of Reference (TOR) Penggunaan Data Potret/Foto Udara Resolusi
Tinggi ini adalah memberikan gambaran atau penjelasan alternatif dari penyedia
data peta resolusi tinggi lainnya
seperti, satelit Ikonos, Quickbird maupun Geoeye-1, tentang rencana penggunaan atau pemanfaatan
data citra resolusi tinggi (high
resolution) oleh Perusahaan Pengguna.
yang ingin dicapai adalah dengan biaya yang murah, dan ter-baru-kan/uptodate
tanpa adanya hambatan penutupan awan dan lamanya waktu proses order serta
pelaksanaan pekerjaan dalam pengambilan data citra resolusi tinggi tersebut,
sehingga pekerjaan dapat segera dilakukan seperti teridentifikasinya pola-pola
penggunaan dan pemanfaatan lahan eksisting sebagai dasar penyusunan data
spasial berkelanjutan yang uptodate yang dapat menggambarkan sejauh mana
perubahan kondisi areal.
untuk dunia perkebunan, sesuai tujuan yang butuhkan oleh optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya perkebunan maka data tersebut memiliki fungsi yang cukup
banyak, antara lain :
Ijin yang berkaitan dengan data spasial : Peta Areal (Konsesi), Peta Peruntukan
Lahan, Peta kerja (Afdeling, Blok Tanam, dll) dengan data luasan yang sangat
akurat.
Ijin, seperti penentuan lokasi tanaman, Lokasi Pembangunan Pabrik PKS,
emplasemen, Lokasi aliran limbah.
ijin HGU, Land Clearing, dll.
kondisi lahan yang ada sekarang (existing) untuk mengetahui sejauh mana sumber
daya lahan akan dapat direncanakan secara optimal.
rancangan teknis kebun, meliputi rencana tata batas areal, bloking area,
rencana koridor / trase jalan, dan infra struktur lainnya.
fase / tahap pekerjaan lapangan.
pekerjaan yang telah digariskan berdasarkan SOP yang telah di tetapkan dalam
pekerjaan perkebunan.
monitoring kegiatan lapangan yang dipadukan dengan rencana atau data base di
kantor.
diketahui kondisi melalui hasil monitoring, digunakan sebagai bahan evaluasi
kebijakan kebun.
ilustrasi berikut :

Skema Adm Perkebunan
alat,
sarana, sumber data serta kemampuan
teknologi dan kapabilitas
tenaga
ahli dalam memahami kondisi
lingkungan alam dalam waktu yang sangat
terbatas. Tingkat ketelitian juga berhubungan
erat
dengan rencana kegunaan
dari data hasil survey tersebut.
ini pelaksanaan pekerjaan pemotretan
udara dilakukan dalam cakupan minimal luas wilayah 1.000 Ha, 2,000 Ha dan
seterusnya, kemudian selanjutnya berdasarkan peta dasar yang di serahkan oleh
pihak pengguna jasa untuk di laksanakan pekerjaan pemotretan udara.
Kebutuhan dan Akuisisi Data
pengambilan data peta melalui potret udara dengan menggunakan pesawat tanpa
awak UAV (resolusi
0,2 meter), sementara akuisisi data berasal dari data perkebunan yang
akan disesuaikan dengan output dari potret udara untuk kebutuhan pengguna.
II. METHODOLOGI
DATA
Vihicle)
altitude
Return To Base for emergency.

Tanpa Awak dan dikendalikan dengan Autopilot/RPV, Digital Kamera resolusi Tinggi
terkalibarsi. Sistem Navigasi PeSistem Penentu Posisi (GPS Geodetik) untuk
Ground Control Point
Dot atau Ceilling Kontrol Obyek. Pembuatan Peta Rencana Jalur Terbang. Pemotretan
Udara dengan Kamera Digital dan UAV Dengan Resolusi Mak 0,2M, Ukuran Pixel (Ground Pixel Resolution) 0.15M, Tinggi Terbang 250-350 m tergantung
ketinggain groundGround Control dengan BM dan Pre Mark dengan ketelitian ± 5 mm
Overlap 50% dan Sidelap 30%.

data potret
udara dengan menggunakan pesawat tanpa awak UAV
(resolusi 0,2 meter) menggunakan
peralatan/software adalah sebagai
berikut :
Komputer dengan spesifikasi :
CPU : Core i7, HDD 1 T, Ram 4 Gb dst.
Software Photogrametry :
Agishoft, Enzo Mosaic UAV, Calcam, Seamline Editor
Software Pemetaan : Arcgis
9.3 dan Arcview 3.3
Peralatan Pencetak Data :
Plotter A0 with HDD, Printer A3 dst.
pesawat tanpa awak UAV (resolusi 0,2 meter), jumlah tenaga / SDM yang dimiliki
sebanyak 3 (empat) orang dengan lama pekerjaan sebagai berikut :
Untuk 1.000 ha, Pemotretan 1 sd 3 hari,
proses data 5 hari
Untuk 3.000 ha, Pemotretan 2 sd 5 hari,
prose data 10 hari.
Untuk 10.000 ha, Pemotretan 7 sd 14 hari,
proses data 20 hari. Dst
PENGOLAHAN DATA
dilakukan pada tahap ini terdiri dari pembentukan dan konsolidasi Team
Pelaksana. Team Pelaksana dipimpin oleh
seorang Ketua Team dari pelaksana pekerjaan (konsultan) yang membawahi Asisten/mandor lapangan
yang mengetahui secara detail lokasi kebun yang akan di lakukan pemotretan. Pada tahap ini dilakukan pembagian tugas
kepada masing maing tenaga yang telah dibentuk,
Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung sesuai dengan keahlian masing-masing
untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal dan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan.
Selain itu, koordinasi diantara pihak pihak yang telah ditunjuk harus
berjalan dengan baik
dibentuk sebelumnya ke lokasi calon
pemotretan yang telah ditentukan sebelumnya, baik itu jadwal dan lokasnya
dengan menggunakan pesawat tanpa awak FlyWing UAV yang dilengkapi Small Camera
12 MP, dengan system kendali dan monitor Long Rabfe Remote Controle, dan
Autopilot & GCS, lama waktu pengambilan data tergantung pada kondisi alam,
misalnya cuaca hujan, Angin kencang dan
lain sebagainya yang menghambat penerbangan, di luar kondisi tersebut dapat
dilakukan tanpa halangan berarti.
pekerjaan yang dilakukan terdiri dari pengumpulan dan pengolahan data,
melakukan koordinasi dan konsultasi dengan seluruh team yang membantu pelaksana
an pekerjaan. Setelah data dan informasi
terkumpul, pekerjaan selanjutnya dilakukan pembuatan disain database dan peta.
adalah melakukan analisis terhadap peta dan database serta melakukan revisi
sesuai dengan kebutuhan. Pembuatan peta
dan database perkebunan dilakukan sesuai dengan disain yang telah dibuat. Software
yang digunakan dalam bagian Photogrametry
yaitu Agishoft, Enzo Mosaic UAV, Calcam,
Seamline Editor
pembuatan peta dan untuk menampung dan mengelola data spasial dan tabular
adalah ArcGIS versi 9.3 dan ArcView versi 3.3.
serta software pendukung
lainnya.
tahapan pengolahan data secara umum sebagai berikut :
citra adalah proses penggabungan 3 atau lebih saluran menjadi citra baru yang
mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya. Digunakan
komposit citra ini dikarenakan oleh keterbatasan mata yang kurang mampu dalam
membedakan gradasi warna dan lebih mudah memahami dengan pemberian warna.
multispektral yang terdiri dari banyak saluran, apabila hanya menampilkan satu
saluran saja maka citra yang dihasilkan merupakan gradasi rona. Dan mata
manusia hanya bisa membedakan objek yang menonjol pada suatu saluran, objek yang
lain maka kita sulit untuk mengidentifikasinya. Oleh sebab itu pada citra
komposit ini, hasilnya kita akan lebih mudah mengidentifikasi suatu objek pada
citra.
terlihat utuh. Potongan citra dapat gabung menjadi satu scene atau penggabungan
dari beberapa scene. Sehingga, citra yang terdiri dari beberapa file setelah
kita mosaicking menjadi satu file. Pada proses mosaicking juga bisa dilakukan
cutline (pemotongan) sesuai batas area yang kita inginkan.
secara detail karena resolusi spasialnya yang tergolong tinggi yaitu sebesar
0,2 meter, sehingga mampu menampilkan tampilan penutup lahan yang sangat baik
dan detail.
memberikan keseimbangan yang ideal antara resolusi tinggi dan luas area
cakupan. Daerah cakupan tersebut merupakan asset kunci untuk aplikasi seperti
dalam pemetaan, perencanaan wilayah kota dan pedesaan, eksplorasi pertambangan,
batubara, minyak dan gas serta manajemen
atau mitigasi bencana juga bagi tata kelola perkebunan.
Interpretasi Citra
adalah atribut obyek yang meliputi jarak, luas, volume, ketinggian tempat dan
kemiringan lereng. Ukuran merupakan faktor pengenal yang dapat digunakan untuk
membedakan obyek-obyek sejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat
dikatakan bahwa ukuran sangat mencirikan suatu obyek. Obyek pada foto udara
dapat diketahui ukurannya dengan membandingkan dengan skala yang terdapat pada
foto udara.
obyek yang dapat dikenali dari ukuran-ukuran yang berbeda misalnya:
Ukuran dan bentuk bangunan untuk pemukiman memiliki ukuran yang berbeda
seperti ukuran bangunan sekolah, perkantoran dan pabrik. Pos jaga dn lain
sebagainya. Permukiman pendudukan memiliki ukuran yang lebih kecil dari
bangunan sekolah dan perkantoran, dan seterusnya
tanam pada tanaman di lahan perkebunan.
Kebun
kelapa, kebun karet, kebun kopi, kebun kelapa sawit dapat dibedakan dari hutan atau vegetasi lainnya dengan
polanya yang teratur, yaitu dari pola dan jarak tanamannya.
pengambilan data potret udara dengan output hasil pengambilan yang telah
melalui proses Geografi Information Sistem berupa peta skala 1 : 1.000 dan Peta
Skala 1 : 5.000.
bentuk atribut obyek yang meliputi jarak,
luas, volume, ketinggian tempat dan kemiringan lereng dapat digambarkan secara
detail dengan potret udara dan dengan menggunakan penghitungan dan analisa
software GIS. Ukuran merupakan faktor pengenal yang dapat digunakan untuk
membedakan obyek-obyek sejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat
dikatakan bahwa ukuran sangat mencirikan suatu obyek. Obyek pada foto udara
dapat diketahui ukurannya dengan membandingkan dengan skala yang terdapat pada
foto udara.
yang dihasilkan berupa informasi yang harus diolah dan dikembangkan lagi agar
menjadi data data yang diperlukan bagi perkebunan. Data dan informasi yang disajikan pada peta
dan database secara garis besar adalah :
Data/Peta Topografi (Kontur tajuk)
Data/Peta Luasan Areal Tanam dan Non Tanam dalam blok blok,
Data/Peta Penutupan lahan lingkungan;
Data/Peta Sarana dan prasarana seperti kantor kebun, afdeling
Data/Peta Infrastruktur, baik jalan, maupun parit,
tersebut dibuatlah rancangan perkebunan dengan Kebutuhan data dalam perancangan prototipe GIS diperkebunan
dapat diilustrasikan antara lain meliputi :
Peta
Kesesuaian Lahan
Peta
Tata Ruang (Blok, Afdeling)
Peta
Topografi
Peta
Infrastruktur Transportasi
Peta
Sarana dan Prasarana Umum dan Sosial
Peta
Pengairan/Drainage
Department
Data/Peta
Sebaran Tanaman
Data/Peta
Areal Non Tanam
Data/Peta
Perencanaan dan Monitoring Pemupukan
Data/Peta
Perlakuan Pemupukan terhadap tanaman
Data/Peta
Perawatan Tanaman
Data/Peta
Panen (Rotasi Panen)
Data/Peta
Riwayat Serangan Hama dan Penyakit
Data/Peta
Pola Penanggulangan serangan Hama dan
Penyakit
Data/Peta
Tingkat Produksi
(Traction)
Data/Peta
Pengangkutan Hasil Panen
Data/Peta
Penggunaan Alat Berat dan Alat Transportasi
Data/Peta
Jalur Sarana dan Prasarana Angkutan
dengan kebutuhan antar departement dan atau melakukan perubahan terhadap
kebutuhan data yang akan ditampilkan dan dibutuhkan oleh manajemen dalam
menganalisa kemajuan kebun. Kebutuhan
Data yang akan di tampilkan harus segera di simpulkan sedetail mungkin arah dan
tujuan data dan dapat di kordinasikan dengan perancang system, agar
system yang dihasilkan dapat dipergunakan untuk jangka panjang, sehingga dapat
mempercepat alur informasi nantinya.
DAN PELATIHAN
dan pelatihan akan diberikan kepada pelaksana tugas/operator perkebunan agar
dapat memanfaatkan data potret udara tersebut secara maksimal dan optimal
IV PENUTUP
/ penjelasan tentang penggunaan dan pengolahan data citra Potret Udara dengan
menggunakan Fixed Wing Tanpa Awak
(Unmanned Aerial Vihicle), lebih murah, dan cepat dan lebih akurat dan
terbaru/up to date, dibandingkan dengan pemanfatan citra resolusi tinggi
satelit, yang mebutuhkan waktu lebih lama, dan ketergantungan terhadap cuaca
dan penutupan awan sangat tinggi, yang sangat berguna bagi dunia
perkebunan.