SAMARINDA – Provinsi Kalimantan Timur telah beberapa kali kehilangan momentum untuk kebangkitan ekonomi. Momentum pertama saat eksploitasi besar-besaran kayu log tahun 1970-an, kemudian eksploitasi minyak dan gas (migas) di tahun 1980-1990-an. Dan saat ini perkebunan kelapa sawit menjadi momentum kebangkitan perekonomian Kaltim.s
“Saat ini adalah momentum kebangkitan sektor perkebunan kelapa sawit. Kita berharap, kebun-kebun kelapa sawit dapat diproses tidak saja menjadi crude palm oil (CPO) tetapi menjadi beberapa turunannya. Ini artinya industri pengolahan harus digenjot secepat mungkin,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Kaltim, Hj. Etnawati, Jumat pekan lalu (27/3) di Samarinda, seperti dilansir Viva Borneo.
Menurutnya, saat ini perkebunan kelapa sawit di Kaltim berjumlah seluas 3,6 juta hektar (ha). Sebanyak 1,2 juta ha. adalah pohon produktif dengan produksi 10 juta tandan buah segar (TBS) per tahun.
Untuk itu, katanya, agar tidak kehilangan momentum perekonomian, maka Pemrpov Kaltim telah meletakan dasar-dasar pembangan sektor perkebunan dengan membangun sejumlah pelabuhan, diantaranya yang fenomenal adalah Kawasan Industri Pelabuhan Internasional Maloy di Kabupaten Kutai Timur. (T3)