Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Sampoerna Agro

Corporate Office

Sampoerna Strategic Square, North Tower, 28/F
Jln. Jendral Sudirman Kav.45, Jakarta
Indonesia 12930
Phone : +6221 5771711
Fax : +6221 5771712

Head Office

Jln. Basuki Rachmat 788
Palembang 30127, South Sumatra
Indonesia
Phone : +62711 813388
Fax: +62711 811585, 813188

Tentang Sampoerna Agro

Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sampoerna Agro dilakukan oleh PT Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti dengan pendirian PT Sampoerna Agro Tbk (sebelumnya bernama PT Selapan Jaya) di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan.

Saat ini, PT Sampoerna Agro Tbk bersama-sama dengan anak-anak perusahaannya (“Perseroan”), adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari beberapa produsen kecambah kelapa sawit yang menerima izin dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia untuk memproduksi dan menjual kecambah kelapa sawit dengan merek dagang DxP Sriwijaya kepada pihak ketiga melalui salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu BSM untuk memproduksi dan menjual enam varietas benih unggul kelapa sawit dengan merek  DxP Sriwijaya. Benih ini merupakan hasil dari persilangan material genetik yang beragam dan berasal dari bahan tetua terpilih dari 225 famili dura dan 50 famili pisifera.

Pada akhir 2012, Sampoerna Agro mengelola total area seluas 114.827 hektar perkebunan kelapa sawit, terdiri dari 83.974 hektar lahan di Provinsi Sumatera Selatan dan 30.853 hektar lainnya di Provinsi Kalimantan Tengah dan Barat. Dari luas total area perkebunan, tercatat 92.120 hektar kelapa sawit yang sudah menghasilkan dan 22.706 hektar kelapa sawit yang belum menghasilkan.

Dalam periode yang sama, Perseroan mengelola kebun inti kira-kira 67.227 ha sementara kebun plasma dan kemitraan kira-kira 47.600 ha. Perseroan memiliki enam PKS, lima diantaranya berlokasi di Sumatera dan satu berada di Kalimantan. PKS di Sumatera memiliki kapasitas produksi 380 ton tandan buah segar (TBS) per jam, sedangkan PKS di Kalimantan memiliki kapasitas produksi 75 ton TBS per jam.Untuk mencapai visi Perseroan dalam menjadi salah satu perusahaan yang bertanggungjawab di sektor agribisnis, Sampoerna Agro berupaya untuk menyeimbangkan antara pertumbuhan dan keberlanjutan yang berpijak pada 4 dasar utama: people, planet, product, dan profit. Sejalan dengan visinya, Perseroan terus mengupayakan strategi pertumbuhan yang pesat meliputi diverisfikasi usaha ke tanaman lain yang mampu menghasilkan produk-produk turunan yang bernilai tinggi.

Langkah diversifikasi ke sagu, dilakukan dengan mengakuisisi lahan konsesi seluas 21.620 hektar di Selat Panjang, Provinsi Riau, Perseroan melalui PT. National Sago Prima. Perseroan juga telah mulai memproduksi tepung sagu berkualitas tinggi dengan merek dagang Prima Starch, yang didistribusikan ke pasar domestik maupun internasional. Selengkapnya mengenai sagu Sampoerna Agro.

Diversifikasi usaha Perseroan menjadi semakin luas dengan akuisisi perkebunan karet pada tahun 2012 seluas 100.000 hektar di Kalimantan Barat.

Sejarah

1976 – Pendirian PT Aek Tarum, perusahaan pertama dalam Kelompok Usaha Sampoerna Agro.

1989 – Penanaman pertama di kebun Mesuji dan Belida, propinsi Sumatera Selatan.

1993 – PT Selapan Jaya (sekarang bernama PT Sampoerna Agro Tbk) didirikan untuk mengelola kebun kelapa sawit di propinsi Sumatera Selatan.

1994 – BSM mendapat Ijin Pemasukan Bibit Tanaman Sawit (DxD, TxP dan DxP dari Costa Rica.

1996 – Operasi perdana PKS pertama di Belida yang memiliki kapasitas 60 ton TBS per jam.

2004 – Peluncuran lima varietas unggul kelapa sawit dari BSM yaitu DxP Sriwijaya 1 sampai 5 oleh Presiden Indonesia Ibu Megawati, dan secara bersamaan meresmikan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Telaga Hikmah.

2005 – Melalui PT Aek Tarum, Perseroan menerima sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001 yang pertama.

2006 – Kelompok Usaha Sampoerna Strategic mengakuisisi PT Sungai Rangit.

2007 – (1)Perseroan terdaftar sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). (2)Kelompok Usaha Sampoerna Strategic mengakuisisi PT Selapan Jaya dan merubah namanya menjadi PT Sampoerna Agro. (3)Perseroan meluncurkan varietas unggul kelapa sawit baru, DxP Sriwijaya 6. (4)Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode SGRO.

2008 – (1)Penerimaan enam sertifikat “Hak Perlindungan Varietas Tanaman” dari Kementrian Republik Indonesia kepada BSM untuk enam varietas kecambah yang dikembangkan dengan nama DxP Sriwijaya. (2)Peresmian Gedung Seed Processing Unit (SPU) dengan teknologi pengecambahan berstandar internasional.

2009 – Resmi ditandatangani kesepakatan bersama yang bernama Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara 6 PT di Sumatera dengan serikat pekerja.

2010 – Peresmian PKS Sumber Sawit, PT. Gunung Tua Abadi, salah satu anak di wilayah Sumatera Selatan. PKS ini berkapasitas 60 ton TBS per jam.

2011 – Mulai mengoperasikan pabrik pati sagu pertama, PT. National Sago Prima, di Selat Panjang, Provinsi Riau. Pabrik ini berkapasitas 100 ton pati sagu per hari.

2012 – Inisiasi Molecular Laboratory untuk pengembangan strategi pemuliaan molekuler dan aktivitas koleksi material genetik (DNA) dari material tanaman kelapa sawit PT. Binasawit Makmur.

Sumber : http://www.sampoernaagro.com

Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)

Profil Perusahaan

Sebagai sebuah perusahaan Agro Industri, Farmasi & Alat Kesehatan dan Perdagangan, keberadaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang lebih dikenal dengan PT RNI tidak lepas dari nama sebuah perusahaan perdagangan hasil bumi yang didirikan oleh Oei Tjien Sien dengan nama NV Handel My Kian Gwan bertempat di Semarang – Jawa Tengah pada 1 Maret 1863. Perkembangan selanjutnya perusahaan tersebut diturunkan kepada putranya bernama Oei Tiong Ham. Ditangan putranya ini perusahaan terus berkembang menjadi perusahaan holding. Bidang usahanya meliputi; perdagangan, industri gula, perkebunan karet, industri farmasi, jasa keuangan, properti dan lain – lain. Setelah Tahun 1885 tampuk kepemimpinan diserahkan kepada generasi kedua keluarga pemilik Oei Tiong Ham, NV Handel bermetamorfosis menjadi Oei Tiong Ham Concern (OTHC) sebuah Perusahaan konglomerasi bisnis pertama di Nusantara. Pada tahun 1961 ketika Pemerintah mengambil alih perusahaan induk tersebut, selanjutnya pada tahun 1964 pemerintah menjual seluruh asset perusahaan dan dimasukkan sebagai penyertaan modal dalam pendirian PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indoneia (PT RNI) Pada tanggal 12 Oktober 1964. Sebagai sebuah holding company – induk perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain yang diawal pendiriannya PT RNI memiliki 10 Anak Perusahaan. Dalam perkembangannya, PT RNI sebagai Induk Perusahaan dan pemegang saham senantiasa melakukan kajian terhadap kinerja seluruh anak perusahaan sehingga perseroan dapat melakukan upaya peningkatan kesehatan bisnisnya secara berkelanjutan. Anak Perusahaan yang tidak memberikan prospek positif di divestasi. Sebaliknya, anak perusahaan yang terbukti kinerjanya selalu meningkat akan semakin dikembangkan dan dibesarkan. Strategi ini yang memungkinkan PT RNI pada 2011 menjadi sebuah induk perusahaan investasi dengan jumlah asset lebih dari Rp. 5,09 triliun (per 31 Desember 2011) dan Jaringan usaha tersebar di seluruh nusantara melalui 13 Anak Perusahaan dan tujuh afiliasi, mengoperasikan 48 Kantor Cabang dan 18 Unit produksi terdiri dari 10 Pabrik Gula, dua Pabrik Alkohol, satu Pabrik Farmasi, dua Pabrik Alat Kesehatan, dua Perkebunan Sawit serta satu perkebunan teh yang didukung oleh lebih dari 7.401 Karyawan tetap.

Berikut ini daftar anak perusahaan yang tergolong dalam kategori agro industri :

PT. PG Rajawali I
PT. PG Rajawali II
PT. PG Candi Baru
PTP. Mitra Ogan
PT. Laras Astra Kartika
PT. Mitra Kerinci

Sebagai sebuah perusahaan Agro Industri, Farmasi & Alat Kesehatan dan Perdagangan, keberadaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang lebih dikenal dengan PT RNI tidak lepas dari nama sebuah perusahaan perdagangan hasil bumi yang didirikan oleh Oei Tjien Sien dengan nama NV Handel My Kian Gwan bertempat di Semarang – Jawa Tengah pada 1 Maret 1863. Perkembangan selanjutnya perusahaan tersebut diturunkan kepada putranya bernama Oei Tiong Ham. Ditangan putranya ini perusahaan terus berkembang menjadi perusahaan holding. Bidang usahanya meliputi; perdagangan, industri gula, perkebunan karet, industri farmasi, jasa keuangan, properti dan lain – lain. Setelah Tahun 1885 tampuk kepemimpinan diserahkan kepada generasi kedua keluarga pemilik Oei Tiong Ham, NV Handel bermetamorfosis menjadi Oei Tiong Ham Concern (OTHC) sebuah Perusahaan konglomerasi bisnis pertama di Nusantara. Pada tahun 1961 ketika Pemerintah mengambil alih perusahaan induk tersebut, selanjutnya pada tahun 1964 pemerintah menjual seluruh asset perusahaan dan dimasukkan sebagai penyertaan modal dalam pendirian PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indoneia (PT RNI) pada tanggal 12 Oktober 1964. Sebagai sebuah holding company – induk perusahaan yang memiliki saham perusahaan lain yang diawal pendiriannya PT RNI memiliki 10 Anak Perusahaan. Untuk meningkatkan kinerja operasional dan efisiensi dalam pengelolaan, manajemen PT RNI mengadakan restrukturisasi melalui penggabungan jenis usaha yang terintegrasi, pengalihan kepemilikan saham Anak Perusahaan dan penjualan saham Anak Perusahaan yang prospeknya dinilai kurang signifikan pada tahun 1977. Di bidang perdagangan dan jasa terkait, dilakukan penggabungan antara PT PIE Rajawali Nusindo, PT Bandareksa Rajawali, PT Apotik Bima dan PT PJU Mutiara Rajawali. Dalam penggabungan ini PT PIE Rajawali Nusindo menjadi perusahaan, sementara anak perusahaan yang lain dilikuidasi karena skala usahanya relatif kecil. Anak Perusahaan dibidang perkebunan karet, PT PK Cimayak dan PT PK Cileles, digabung untuk kemudian dijual. Anak Perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Manajemen PT Imaco diserap kedalam Induk Perusahaan PT RNI. Selain itu di Industri Gula PT PG Krebet Baru dan PT Rejo Agung baru digabung menjadi PT PG Rajawali I. Dalam perkembangan selanjutnya, PT RNI juga melakukan perluasan usaha diberbagai bidang sesuai dengan peluang bisnis yang ada. Perluasan usaha tersebut dilakukan dengan beragam cara termaksud Kemitraan (membentuk usaha patungan) dengan sesama BUMN maupun perusahaan swastanasional atau asing, kerjasama operasi, pengambil alihan saham dan kontrak manajemen.

Melalui perluasan usaha tersebut, PT RNI melakukan diversifikasi usaha dibidang agro industri, farmasi dan perdagangan dengan memanfaatkan dana yang dihimpun dari laba perseroan, hal ini dilakukan untuk peningkatan asset perusahaan dan memanfaatkan kemampuan manajemen yang dimiliki,serta kepercayaan lembaga keuangan dan pemerintah. Di bidang perkebunan, anak perusahaan baru yang diperoleh PT RNI dari hasil perluasan usaha tersebut adalah PT Perkebunan Mitra Ogan (perkebunan sawit di Sumatera Selatan berpatungan dengan PTPN III sejak 1997), yang sebelumnya perseroan memperoleh PT Perkebunan Mitra Kerinci (perkebunan teh di Kabupaten Solok, Sumatera Barat berpatungan dengan PT Perkebunan VIII, sekarang PTPN IV sejak Tahun 1990). Di Industri Gula, perseroan menerima PT Perkebunan XIV (perkebunan tebu dengan delapan Pabrik Gula serta satu Pabrik alkohol dan Spiritus di Jawa Barat yang pada tahun 1994 diubah namanya menjadi PT PG Rajawali II). Selain itu perusahaan juga memperoleh PT PG Candi Baru (sebuah Pabrik Gula di Jawa Timur, bekerjasama dengan swasta), PT Kebun Grati Agung (perkebunan tebu dan holtikultura yang menjadi anak perusahaan PT PG Rajawali II), dan PT PG Rajawali III (Pabrik Gula Gorontalo). Ekspansi PT RNI di Industri Peralatan Kesehatan yaitu PT Trophy Rajawali (produsen alat rontgen di Cikarang bekerjasama dengan swasta), selain itu, Perusahaan juga mendapatkan PT Mitra Rajawali Banjaran (produsen kondom di kawasan Bandung), dan PT Skifa Rajawali Indonesia (produsen alat suntik, yang kemudian di merger ke PT Mitra Rajawali Banjaran). Ekspansi dibidang lain juga dilakukan PT RNI salah satunya yaitu PT Citramass Plastik Industri (produsen karung plastik yang antara lain untuk pembungkus gula sekarang bernama PT Rajawali Citramass), PT Gaya Motor (pengalihan saham Pemerintah atas PT Gaya Motor kepada PT RNI sebesar 24%), dan PPLK (Kerjasama Operasional PT RNI dengan PT Abadi Guna Papan (49:51) untuk pengembangan kawasan hunian antarbangsa yang dikenal dengan Mega Kuningan). Kerjasama PT RNI dengan Perusahaan asing diantaranya PT Philips Ralins Electronics (produsen lampu pijar), PT Rajawali Gloves Co. Sebuah perusahaan produsen sarung tangan golf yang merupakan perusahaan patungan dengan perusahaan Amerika sebagai penyedia pasar dan perusahaan Korea dalam penyedia teknologi, teringrasi dengan Pabrik Kulit Tanjungsari milik PT RNI dan PT Philips Ralin Elektronik (produsen lampu pijar). Ekspansi Perseroan di Bali memberikan PT GIEB Indonesia yang bergerak dibidang distribusi consumer goods (dari Unilever) dan lampu (dari Philips). Dalam perkembangannya, PT RNI sebagai Induk Perusahaan dan pemegang saham senantiasa melakukan kajian terhadap kinerja seluruh anak perusahaan sehingga perseroan dapat melakukan upaya peningkatan kesehatan bisnisnya secara berkelanjutan. Anak Perusahaan yang tidak memberikan prospek positif di divestasi. Sebaliknya, anak perusahaan yang terbukti kinerjanya selalu meningkat akan semakin dikembangkan dan dibesarkan. Strategi ini yang memungkinkan PT RNI pada 2011 menjadi sebuah induk perusahaan investasi dengan jumlah asset lebih dari Rp. 5,09 triliun (per 31 Desember 2011) dan Jaringan usaha tersebar di seluruh nusantara melalui 13 Anak Perusahaan dan tujuh afiliasi, mengoperasikan 48 Kantor Cabang dan 18 Unit produksi terdiri dari 10 Pabrik Gula, dua Pabrik Alkohol, satu Pabrik Farmasi, dua Pabrik Alat Kesehatan, dua Perkebunan Sawit serta satu perkebunan teh yang didukung oleh lebih dari 7.401 Karyawan tetap.

Kantor Pusat

Jl. Denpasar Raya D. III

Telp. 021-2523820 / 021-2523830
Fax. 021-5202827
Mail. publicrelation@rni.co.id
Kuningan Jakarta 12950

Sumber : http://www.rni.co.id

Sime Darby Plantation

Sime Darby Plantation adalah lengan perkebunan dan agribisnis dari Sime Darby Group, merupakan salah satu dari lima Divisi inti Grup. Divisi ini terlibat dalam sawit dan karet perkebunan kelapa perkebunan manajemen dan kegiatan hilir, agribisnis dan makanan, serta Research & Development (R & D).

Penggabungan Sime Darby Berhad, Golden Hope Plantations Berhad dan kumpulan Guthrie Berhad (diselesaikan pada tanggal 27 November 2007) menetapkan Sime Darby Plantation sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, memproduksi sekitar 2,44 juta ton atau 5% dari minyak sawit mentah dunia (CPO) per tahun keluaran.

Divisi ini membentang di Semenanjung, Sabah dan Sarawak di Malaysia, Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi di Indonesia dan Liberia dengan landbank sebesar 877.299 hektar, dimana 524.543 hektar telah ditanami dengan kelapa sawit dan sisanya dengan karet. Operasi melibatkan pengelolaan perkebunan 202 dan 58 Unit Usaha Strategis (sous) * di kedua negara.

Sime Darby Plantation juga telah diberikan oleh Pemerintah Liberia dengan konsesi 63 tahun untuk mengembangkan 220.000 hektar lahan menjadi perkebunan kelapa sawit dan karet. Tersebar di 4 kabupaten, yaitu Ulasan Grand Cape Mount, Bomi, Bong, dan Gbarpolu.

Sebagai perusahaan perkebunan terintegrasi, Sime Darby Plantation terlibat dalam spektrum penuh rantai nilai kelapa sawit. Operasi Hilir Divisi diwakili di 14 negara yaitu Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Vietnam, Jepang, Cina, Hong Kong, Jerman, Inggris, Afrika Selatan, Belanda, Kanada dan Amerika Serikat. Hal ini terlibat dalam pembuatan dan distribusi minyak dan produk lemak, oleokimia dan biodiesel berbasis minyak sawit. Di samping minyak sawit, Divisi ini juga terlibat dalam kegiatan agribisnis dan budidaya karet.

Sime Darby Plantation berkomitmen untuk menjadi produsen utama dunia minyak sawit berkelanjutan. Kegiatan hulu Perusahaan mematuhi secara ketat untuk praktik terbaik industri terbukti. Sesuai dengan aspirasi membuat masa depan yang berkelanjutan nyata bagi setiap orang, Divisi membuat upaya sadar dan terpadu terhadap konservasi dan perlindungan lingkungan, rehabilitasi hutan, perlindungan satwa liar dan promosi kesejahteraan masyarakat dalam dan di sekitar operasinya.

Perseroan juga berinvestasi besar dalam R & D dan merupakan yang pertama di dunia yang berhasil urutan, merakit dan menjelaskannya genom kelapa sawit.

Sime Darby Plantation menyambut kemitraan dengan organisasi seperti yang berpikiran untuk mengejar pendekatan inovatif untuk mengembangkan produk dan layanan yang berkelanjutan dalam industri perkebunan.

Masa Depan

Sime Darby Plantation menempatkan penekanan besar ditempatkan pada R & D untuk meningkatkan produktivitas, menemukan perbaikan dalam operasi yang berkelanjutan, mencari peluang baru dalam biofuel dan kegiatan lain di agribisnis.

Didukung oleh lebih dari 400 tahun pengalaman kolektif dalam pengelolaan perkebunan, Sime Darby Plantation diarahkan membedakan operasi hulu dan rasionalisasi dan memperluas kegiatan hilir. Perusahaan selalu mencari cara untuk meningkatkan kinerja secara keseluruhan dan profitabilitas, sementara memastikan keberlanjutan.

Mengakui bahwa mempertahankan posisi terdepan dalam industri ini akan menghadirkan banyak tantangan, strategi Sime Darby Plantation untuk ekspansi dan pertumbuhan dalam operasi hulu akan fokus pada inisiatif berbasis produktivitas sementara ekspansi bisnis hilir akan didorong oleh niche pemasaran, teknologi- kemajuan dan inovatif R & D.

Dalam mengemudi untuk hasil yang diinginkan, perusahaan mempromosikan kinerja dan nilai budaya didorong dengan pertanggungjawaban yang jelas dan transparan antara karyawan.

Informasi Lengkap, klik sumber : http://www.simedarbyplantation.com

Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk)

Tentang Perusahaan

PT SMART Tbk adalah salah satu yang terbesar yang tercatat di bursa, perusahaan konsumen berbasis kelapa sawit terpadu di Indonesia yang berkomitmen untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.

Didirikan pada tahun 1962, perkebunan kelapa SMART saat ini memiliki cakupan area total sekitar 139.000 hektar (termasuk perkebunan plasma). SMART juga mengoperasikan 15 mills, empat pabrik kernel crushing dan empat kilang. SMART mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tahun 1992.

Kegiatan utama SMART adalah penanaman dan pemanenan pohon kelapa sawit, pengolahan tandan buah segar menjadi minyak sawit mentah (“CPO”) dan palm kernel, dan pemurnian CPO menjadi nilai tambah produk seperti minyak goreng, margarin dan shortening.

Selain memproduksi minyak curah dan industrial, produk hasil rafinasi SMART juga dipasarkan dengan beberapa merek dagang seperti Filma dan Kunci Mas. Kini, merek dagang tersebut dikenal dengan kualitasnya yang tinggi serta menguasai pangsa pasar yang signifikan di segmen masing-masing di Indonesia.

SMART adalah anak perusahaan Golden Agri-Resources Ltd (“GAR”), yang merupakan salah satu terbesar perusahaan berbasis kelapa sawit di dunia yang tercatat di Bursa Singapura. SMART juga mengelola seluruh perkebunan kelapa sawit GAR, yang memiliki luas areal tertanam 459.500 hektar (termasuk perkebunan plasma) di Indonesia, pada tanggal 30 September 2012.

Hubungan ini manfaat SMART dengan skala ekonomisnya dalam hal manajemen perkebunan, teknologi informasi, penelitian dan pengembangan, pembelian bahan baku, dan akses terhadap jaringan pemasaran yang luas, baik domestik dan internasional.

Visi dan Misi
Visi
Kami bertujuan untuk menjadi yang terbaik
Untuk menjadi perusahaan terbesar konsumen berbasis kelapa sawit yang terintegrasi dan paling menguntungkan
Misi
Melebihi standar kualitas tertinggi
Mempertahankan tingkat tertinggi keberlanjutan dan integritas
Memberdayakan masyarakat dan komunitas
Trend pengaturan inovasi dan teknologi
Mencapai nilai maksimal bagi pemegang saham
SEJARAH

1962 Didirikan dengan nama PT Maskapai Perkebunan Sumcama Padang Halaban.

1.992 saham terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia).

1997 Produksi CPO mencapai 158.000 ton. Terlibat dalam perusahaan patungan untuk pemupukan melalui udara.

1998 Menyelesaikan instalasi sistem SAP.

1999 Berubah nama menjadi PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk
(Disingkat PT SMART Tbk).

2002 Mulai berkonsentrasi pada bisnis inti dengan divestasi teh dan perkebunan pisang. Menerima sertifikasi ISO 9001 untuk manajemen mutu pabrik.

2003 Produksi CPO mencapai 343.000 ton. Menerima sertifikasi ISO 14001 untuk manajemen lingkungan.

2005 menerima status Superbrands dan Loyalty Award Indonesian Customer untuk FILMA. Selesai konversi pinjaman US $ 205.000.000 pemegang saham menjadi ekuitas. Menjadi anggota aktif dari Roundtable on Sustainable Palm Oil.

2006 Diterima sertifikasi Hazard Analysis dan Pengendalian Titik Kritis untuk standar keamanan pangan di kilang.
SMART Research Institute menerima sertifikasi ISO 17025 untuk kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi.

2008 Pabrik penyulingan terakreditasi dengan sertifikasi ISO 22000 untuk manajemen keamanan pangan. Memperluas kapasitas hilir di Kalimantan Selatan sebesar 300.000 ton per tahun.

2009 Mencapai rekor produksi CPO sebesar 640.000 ton. Diterima Manusia Excellence Award Resources.

2010 Menerima penghargaan Primaniyarta sebagai eksportir kinerja yang luar biasa dari Departemen Perdagangan dan pertanian produk eksportir penghargaan dari Departemen Pertanian. Penghargaan yang diterima sebagai Indonesia Most Admired Knowledge Perusahaan Pemenang 2010 dan sebagai organisasi pembelajaran terpadu. Memulai pengoperasian kilang baru di Jawa Barat dengan kapasitas 800 ton per hari.

2011 Meraih berpenghasilan tinggi sejarah diatribusikan kepada pemilik Perusahaan sebesar Rp 1,79 triliun. Mencapai rekor produksi CPO dari 709.000 ton. Diterima pertama sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil untuk 14.955 hektar perkebunan dan pabrik 1. Untuk kedua kalinya, menerima Penghargaan Primaniyarta sebagai Kinerja Biasa Eksportir ekstra dari Departemen Perdagangan. Diterima “No 1 Choice Brand” untuk FILMA berdasarkan Survey Wanita Indonesia 2011. Menerima Sertifikat Pengakuan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia untuk Peran Perusahaan dan Komitmen dalam Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro dan Kecil melalui Corporate Social Responsibility Program.

Sumber: http://www.smart-tbk.com

PTPN 3 – PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit (CPO) dan Inti Sawit (Kernel) dan produk hilir karet.

Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan perkebunan milik Belanda oleh Pemerintah RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara (PPN).

Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selajutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah menjadi PT Perkebunan (Persero).

Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegitan usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestrukturisasi BUMN subsektor perkebunan dengan melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitasi dan perampingan struktur organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga) BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT Perkebunan III (Persero), PT Perkebunan IV (Persero) , PT Perkebunan V (Persero) disatukan pengelolaannya ke dalam manajemen PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674 Tahun 1996.

Sumber : http://www.ptpn3.co.id

Sipef Group

Tentang

SIPEF adalah perusahaan agro-industri Belgia terdaftar di NYSE – Euronext Brussels. Perusahaan ini terutama memegang saham mayoritas dalam bisnis tropis, yang mengelola dan mengoperasikan.

Kelompok ini secara geografis diversifikasi dan menghasilkan berbagai komoditas, terutama kelapa sawit. Investasi sebagian besar usaha di negara berkembang.

Sejarah

Société Internationale de Perkebunan et de Finance (SIPEF) didirikan pada tahun 1919 dengan tujuan utama mempromosikan dan mengelola perusahaan perkebunan yang akan beroperasi di daerah tropis dan sub-tropis. Pada saat itu perusahaan memiliki dua “lembaga”, yang beroperasi di Kuala Lumpur, Malaysia, yang lainnya di Medan, Indonesia.

Perusahaan secara bertahap berkembang menjadi kelompok agro-industri yang beragam dengan pengolahan dan pengiriman fasilitas di Asia dan Oceania, Afrika dan Amerika Selatan, dan dengan pengelolaan perkebunan penting tanaman tradisional seperti karet, kelapa sawit dan teh.

Seperti dari 1970 tanaman lain seperti pisang, nanas, tanaman hias, jambu biji dan merica diperkenalkan dan kelompok juga berinvestasi di real estate di Belgia dan Amerika Serikat, namun kegiatan ini telah dihapus.

Sebuah bisnis asuransi, yang berasal dari keterlibatan kami dalam komoditas dan pengiriman mereka, telah diperpanjang dan sekarang termasuk berbagai jasa asuransi.

Dalam dekade de SIPEF lalu telah berkonsentrasi kegiatan agro-industri secara eksklusif pada produksi kelapa sawit, karet, teh dan pisang di Indonesia, Papua New Guinea dan Pantai Gading. Produk-produk ini sendiri dipasarkan oleh kelompok di seluruh dunia. Selain SIPEF menyediakan jasa manajemen dan pemasaran untuk pihak ketiga. Saat ini perkebunan mencakup sekitar 65 hektar ditanami 094.

Sumber: http://www.sipef.be

PT. Socfin Indonesia

Tentang Perusahan :

PT. Socfin Indonesia didirikan pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. Socfin Indonesia dialihkan di bawah pengawasan pemerintah Indonesia berdasarkan penetapan Presiden No. 6 Tahun 1965.
Pada tahun 1968, PT.  Socfin Indonesia menjadi perusahaan patungan antara Plantation Nord Sumatra S.A. – Belgia (pemilik saham Socfin) dengan pemerintah R.I dengan nama PT. Socfin Indonesia (Socfindo), berdasarkan UU penanaman modal asing No. 01/1967 dengan perbandingan kepemilikan 60% saham Plantation Nord Sumatra dan 40% saham pemerintah Republik Indonesia.
Pada tanggal 13 Desember 2001, sejalan dengan privatisasi beberapa BUMN oleh pemerintah R.I., telah terjadi perubahan kepemilikan saham Socfindo menjadi 90% saham Plantation Nord Sumatra dan 10% saham pemerintah R.I. di bawah kementerian BUMN.

Visi & Misi
Visi

Menjadi perusahaan industri perkebunan kelapa sawit dan karet kelas dunia yang efisien dalam produksi dan memberikan keuntungan kepada para stake holder.

Sejarah

Diawali pada tahun 1909, Societe Financiere des Caouchoucs Medan Societe Anonyme (Socfin) didirikan oleh M. Bunge. Pada saat yang bersamaan juga, Adrian Hallet mendirikan Plantation Fauconnier & Posth bersama Henry Fauconnier.

Sumber : http://www.socfindo.co.id

Sin Tek Huat Group – Indonesia

Visi
Untuk menjadi pemain kelas dunia dalam perkebunan kelapa sawit & pabrik, dikenal kualitas produk dan layanan.
Misi
Meningkatkan nilai perusahaan dengan menetapkan standar biaya yang efektif dan teknik penanaman yang efisien diseluruh perkebunan dan unit usaha.
Mendukung ekspansi dan pertumbuhan bisnis sejalan dengan rencana dan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Memasuki program penananaman berkelanjutan dengan menggunakan teknologi terkini dalam buidaya perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahannya.
Memperbaiki dan meningkatkan standar hidup bagi masyarakat pedesaan dengan menyediakan pekerjaan yang stabil dan mengejar program sosial STH Group.
Seluruh karyawan STH Group berjuang untuk yang terbaik dalam karya mereka dan menjunjung tinggi profesionalisme,  transparansi, kejujuran, kreativitas dan dedikasi.

Selengkapnya baca dari sumber : http://www.sthgroup.com

PT. Tolan Tiga Indonesia (A Member of the SIPEF Group)

Yth : Bapak/ Ibu . Bagian Pembelian

Memperkenalkan kami CAN ELECTRONIC INDONESIA Distributor produk Electronic Test & Measurement Instrument, Education Equipment , Laboratory (Air, Tanah, Udara, Listrik ) alat ukur listrik lainnya.

Produk utama kami meliputi Alat Ukur Listrik, Air, Udara, suara Peralatan peraga Laboratorium Sekolah Teknik Elektro, dan Elektronik Tool. Produk kami banyak digunakan untuk bidang industri, edukasi, telekomunikasi, dan elektronik konsumen.

Merek utama produk yang kami jual antara lain :

“AZ INSTRUMENT, INTEG, FLUKE, HIOKI,

KYORITSU, LUTRON, SANWA, ATAGO”

v AZ INSTRUMENT , produk :

Airflow Meter, Temp.,

Datalogger ( Anemometer, Temp, Hgyrometer, CO2 PH, Thermometer, Infrared, Mamometer ),

Gas Analysis Meter (CO2, CO, Hygrometer / Humidity, Leak Detector) Sound Level, Infrared Thermometer, Manometer, Tachometer, Water Quality Tester ( PH/Conductivity, SALT/D.O/ TDS, ORP)

v KYORITSU , produk :

Insulation Tester, High Voltage Insulation Tester, Power Quality Analyzer, Earth Tester,Clamp

Meter, Leakage Clamp Meter, Digital & Analog Multimeter, Digital Earth Clamp Tester

v SANWA , produk :

Digital & Analog Insulation Tester ( Megger ), Digital Clamp Meter, Digital & Analog

Multimeter, Contact & Non Contact Tachometer

v FLUKE , produk :

Digital MegOhm Tester, Digital Clamp Meter ( Tang Ampere ), Digital Multimeter, Loop

Calibrator, Process Meter, Milliamp Process Clamp Meter, Infrared Thermometer

v HIOKI , produk :

DigitaL Clamp on Hitester, Pencil Hitester, Card, M Ω Hitester, Battery HiTester, Power Quality Analyzer

v INTEG , produk :

Spectrum Analyzer, Function Generator,Frequency Counter, Audio Generator, Digital

Oscilloscope, Analog Oscilloscope, RF Generator, DC Power Supply, Thermohygrometer

v LUTRON , produk :

Anemometer, Barometer, Bench Testers, CO2 Meter, CO Meter, Colour Analyzers

Conductivity/TDS, Dissolved Oxygen Meters, Ph Meter, ORP Meter, Turbidity Meter, Water

Testers, EMF Testers, Humidity/Temp Meter, Gauss/ Magnetic Meter, LCR Meters, Lux Meter,

Light Meter, Manometer, Milliohm Meter, Moisture (Soil) Meter, Salt Meter, Sound Level Meter,

Stroboscope, Tachometer, Thermometer, UV Meter, Vibration Meter

v ATAGO , produk :

Handheld Refractometer ( Master M, Master-S/Mill Alfa, Master-S/Mill M, Master RI, Master T, MasterBC )

Poecket Refractometer ( PAL-3, PAL-1, PAL-S, PAL Alfa, PAL-2, PAL-ES2&3, PAL-SOIL, PAL-ACID )

Clinical ( Urine, UG-Alfa, PAL-10S, PEN-URINE S.G,PAL-USG/DOG-CAT, Master-SUR/N Alfa, Master-SUR/NM, Master-URC/N Alfa/, Master-URC/NM )

CAN ELECTRONIC INDONESIA

Lindeteves Trade Center Lt.2 Blok C18 No.3

Jl. Hayam Wuruk 127 Jakarta 11180

Telp (021) 2607 1120, 2607 1126 | Fax (021) 2607 1120

HP : 0812-8239968 | 0878-78798632

Email : canelectronic.ind@gmail.com | sales@canelectronic.com
Website : canelectronic.com | canelectronic.indonetwork.co.id

Triputra Agro Persada

Contact :

The East Building 23th Floor

Jl. DR IDE ANAK AGUNG GDE AGUNG,
KAV E.3.2 No 1
(D/h Jalan Lingkar Mega Kuningan)
Kelurahan Kuningan Timur, Kecamatan Setiabudi,
Jakarta Selatan 12950
Tel.(62) 21-5790 4200, Fax. (62) 21-5794 4745

e-mail:   general.service@tap-agri.com

Vision

“Excellent Plantation For The World”

Mission

“Green Plantation For Better Quality of Life”

Produk :
Minyak Sawit

Crude Palm Oil (CPO) yang baik harus memiliki spesifikasi mutu seperti yang telah ditetapkan. CPO yang baik harus memenuhi beberapa kriteria antara lain asam lemak bebas, kadar air dan kotoran. CPO diproduksi melalui proses pengolahan di 3 PKS (Pabrik Kelapa Sawit) yang dimiliki perusahaan.

Inti Sawit

Kernel atau inti sawit dihasilkan dari pemisahan daging buah selama proses pengolahan berlangsung. Tahapan proses untuk menghasilkan inti sawit melalui pemisahan, pemecahan, pengeringan dan penyimpanan. Spesifikasi inti sawit harus memenuhi kriteria kadar air, kotoran, inti pecah, dan inti berubah warna sesuai standar.

Fresh Fruit Bunch (FFB) / Tandan Buah Segar (TBS)

Tandan buah segar selalu dijaga kondisi terbaiknya, dengan memilih buah yang merah merata, memiliki buah padat, bernas, dan mempunyai berat janjang lebih berat dari rata – rata.

SLAB

Perkebunan karet kami menghasilkan SLAB sebagai salah satu produk yang unggul yang memiliki syarat – syarat SLAB yang baik, antara lain tidak bercampur dengan air, bubur lateks maupun serum lateks, tidak dimasuki dengan benda – benda lain seperti kayu ataupun kotoran lain, tidak terlihat nyata adanya kotoran dan berwarna putih dan bau segar.

Sejarah Perusahaan

PT Triputra Agro Persada (Perusahaan) pertama kali didirikan dengan nama PT Alam Permata Indah berdasarkan akta No. 4 tanggal 24 Januari 2005, dibuat di hadapan Ir. Rusli, S.H, Notaris di Bekasi. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C 03565.HT.01.01Th.2005 tanggal 11 Februari 2005 dan kemudian melakukan perubahan nama menjadi PT Triputra Agro Persada berdasarkan akta No.97 tanggal 31 Maret 2005 yang dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H.,S.E, Notaris di Jakarta yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C-12258 HT.01.04.TH.2005 tanggal 6 Mei 2005 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.48 tanggal 17 Juni 2005, Tambahan No.6280.

Sebagai perusahaan yang relatif masih muda, sejak didirikan sampai dengan saat ini Perusahaan telah mampu mengembangkan usahanya di beberapa wilayah propinsi di Indonesia, yakni Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Jambi. Dalam upaya untuk meningkatkan dan memperluas kegiatan usahanya, Perusahaan tetap berupaya untuk melakukan perluasan areal perkebunan dan bekerja sama dengan berinvestasi ke dalam perusahaan-perusahaan perkebunan lainnya dalam bentuk Perusahaan Patungan (Joint Venture), maupun dengan melakukan akuisisi.

Sustainability/Social Commitment (Kelanjutan)

Sebagai Perusahaan Perkebunan yang bergerak di bidang industri kelapa sawit, keberadaan Perusahaan di tengah masyarakat tentu saja berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan tanggung jawab terhadap lingkungannya.

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah tanggung jawab sosial dari perusahaan terhadap lingkungannya, minimal di tempat mereka melakukan kegiatan usahanya dan hal ini sudah merupakan misi perusahaan, sehingga sebuah Perusahaan yang ingin melakukan kegiatan usahanya secara berkesinambungan, harus mau dan mampu melakukan program CSR dengan sebaik-baiknya. The World Business Council for Sustainable Development juga menjelaskan bahwa CSR merupakan suatu komitmen terus-menerus dari pelaku bisnis untuk berlaku etis dan untuk memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi sambil meningkatkan kualitas hidup para pekerja dan keluarganya, juga bagi komunitas lokal dan masyarakat pada umumnya.

Konsep CSR memang sangat berkaitan erat dengan konsep sustainability development (pembangunan yang berkelanjutan). Dengan demikian, konsep CSR memiliki arti bahwa selain memiliki tanggung jawab untuk mendatangkan keuntungan bagi para pemegang saham dan untuk menjalankan bisnisnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku, suatu perusahaan juga memiliki tanggung jawab moral, etika dan filantropik.

Dengan berpegang pada konsep tersebut, dalam usahanya mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkesinambungan, maka perusahaan menjalankan program CSR dengan cara mengembangkan dan memelihara kesejahteraan masyarakat dengan sebanyak banyaknya menggerakkan inisiatif masyarakat itu sendiri melalui penyediaan jasa/pelayanan teknis. Hal ini dalam rangka mendorong masyarakat ke arah swadaya (self help) secara spontan dengan bergotong royong dan memanfaatkan segenap potensi yang tersedia.

Implementasi CSR dilaksanakan dengan partisipasi masyarakat sebagai subjek sekaligus pusat dari seluruh aktivitas dengan berpegang pada prinsip :

Berdasarkan needs (kebutuhan), bukan wants (keinginan) masyarakat.
Spesifik, yaitu memperhatikan permasalahan, aspirasi, kemampuan serta potensi masyarakat setempat
Bertujuan untuk mengarahkan masyarakat menuju sikap kemandirian, melalui program yang sesuai dengan kemampuan masyarakat dan perusahaan.
Partisipasi aktif sebanyak-banyaknya dari masyarakat

Partisipasi masyarakat adalah kunci utama keberhasilan implementasi program CSR. Kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi ditentukan oleh relevansi antara program yang akan dilaksanakan dengan kebutuhan riil masyarakat. Harapan akhirnya adalah masyarakat dapat menikmati taraf hidup yang lebih baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi sebagai buah nyata dari kerja keras dan ketekunan belajar mereka sendiri. Sementara program-program CSR yang dijalankan lebih merupakan suplemen tambahan untuk membantu masyarakat memperbaiki kehidupan sosial.

Data lebih lengkap bisa dibaca dari sumber : Triputra Agro Persada