
BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu menilai perusahaan minyak sawit mentah (CPO) yang beroperasi di Sumatera tidak sedikit pun memberikan kontribusinya kepada pendapatan asli daerah (PAD).
“Kami gubernur se-Sumatera cukup kecewa karena perusahaan CPO tak memberikan kontribusi setetes pun bagi daerah, sementara jalan negara rusak akibat pengangkutan ratusan ton kelapa sawit,” ujar Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, Selasa (24/2/2015).
Katanya, seperti dilansir Kompas, bahwa secara nasional hampir 23% hasil CPO Indonesia berasal dari Sumatera, Namun, sedihnya, jelas Junaidi, tak satu pun roduksi itu masuk ke kas daerah.
Ia menambahkan, untuk di Bengkulu tercatat dari 1,9 juta hektar luas provinsi itu, 600.000 hektar luas daerah telah dikuasai oleh perkebunan kelapa sawit. (T3)