07
Apr
2015
No Comments
Catatan Harian :
Para pekerja sawit, pendodos, pengangkat buah, bahkan juragan pemilik kebun sawit pastilah pernah tertusuk duri sawit, apalagi yang sudah berkerja di perkebunan sawit hingga bertahun-tahun.
Di antara para pekerja sawit tersebut, selain tertusuk duri sawit, bahkan tak jarang pula yang dipatuk oleh ular kobra. Ini bukan omong kosong. Dan tidak omong kosong pula bahwa mereka yang mengalami keduanya itu ada yang beranggapan bahwa duri sawit lebih berbisa daripada ular kobra.
Memang banyak pengalaman bahwa dari dari banyak orang-orang yang tertusuk duri sawit, tinggal mencabutnya pakai peniti dan perkara selesai hari itu juga. Tapi perlu diketahui bahwa banyak juga kasus dimana ketika pekerja sawit terkena duri sawit lalu setelah mencabut durinya beberapa hari kemudian malah infeksi, bengkak, kaku dan kejang-kejang. Yang paling berat adalah kenyataan bahwa ada juga yang hingga kakinya harus di amputasi.
Maka para pekerja yang sudah pengalaman, yang sudah banyak melihat hal-hal tak terduga akibat duri sawit tersebut, menjadi hati-hati, tidak menganggap remeh duri sawit dan menjaga keselamatan dengan selalu memakai sepatu, celana yang agak tebal dan topi pelindung kepala. Jikapun mereka tetap tertusuk duri sawit, biasanya mereka langsung pergi ke mantri desa untuk membersihkan luka mendapatkan suntikan anti tetanus dan antibiotik.
Untuk pengamanan sementara, sebelum pengobatan, biasanya mereka tidak lupa untuk mengolesi luka tertusuk duri sawit tersebut dengan buah sawit yang matang yang sudah dibuang kulitnya. Buah yang sudah dibuang kulitnya itu, dioleskan pada luka agar efek racun duri sawit bisa berkurang.
By Ivan Mangunsong : “Di bawah Daun-daun Hijau”
Bacaan terkait :