Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Hasil Sadap Karet 1 ha

Hasil sadap karet 1 ha biasanya akan mampu menghasilkan karet atau lateks sebanyak 1,5 ton setiap tahunnya. Hasil ini merupakan hasil yang biasanya diperoleh dalam sebuah perkebunan karet. Namun, biasanya hasil sadapan tersebut bisa lebih dari itu dan mencapai angka hingga  2 ton per tahunnya.

Hasil sadap pohon karet sebenarnya bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Kita tidak hanya bergantung pada tanaman karet itu saja untuk mampu menghasilkan karet yang berkualitas.

Namun, para petani juga memiliki peran yang cukup penting dalam menghasilkan hasil sadapan yang berkualitas dan banyak.Beberapa faktor yang menyebabkan sedikit banyaknya hasil sadapan karet adalah sebagai berikut.

1. Jenis Unggul

Jenis pohon karet yang digunakan sebagai tanaman karet juga memiliki pengaruh untuk menentukan besar sedikitnya hasil panen yang bisa diperoleh dari pohon karet. Ada jenis pohon karet biasa dan ada pula jenis unggulan yang mampu menghasilkan cairan getah karet lebih banyak dari varietas biasa.

2. Kematangan Tanaman

Tingkat kematangan pohon karet juga memengaruhi dalam hasil panen dalam satu siklus. Pohon karet yang disadap terlalu mudah juga akan mengakibatkan hasil panen yang sedikit. Pada umumnya waktu yang pas untuk menyadap pohon karet adalah sekitar 5-6 tahun.

Namun, ada juga yang hanya 3,5 tahun sudah bisa dipanen. Hal tersebut bisa terjadi dengan memerhatikan lilitan pohon karet. Jika sudah mencapai 45 cm maka pohon karet sudah siap untuk disadap.

3. Teknik Penyadapan

Teknik penyadapan juga memiliki andil untuk menghasilkan getah karet yang baik. Terlalu dalam ataupun terlalu dangkal dalam menyayat kulit pohon juga mempengaruhi hasil panen.

4. Waktu Penyadapan

Waktu yang paling tepat untuk penyadapan pohon karet adalah di pagi hari. Jika proses penyadapan dilakukan siang hari maka hasilnya tidak akan sebanyak seperti di pagi hari.

5. Kesejahteraan Petani

Kesejahteraan petani juga harus diperhatikan agar kinerja dari petani tersebut tidak asal-asalan. Dengan demikian, hasil panen bisa optimal karena kinerja dari petani yang jga maksimal.

Demikianlah beberapa hal yang bisa memengaruhi hasil sadap karet 1 ha. Apakah akan mencapai 1,5 ton atau lebih bergantung pada beberapa faktor tersebut. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda.

Cara Perawatan Tanaman Karet yang Baik dan Benar

Bagi Anda para pengusaha atau calon pengusaha di bidang perkebunan, terutama karet, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu cara perawatan tanaman karet agar hasli yang didapatkan lebih maksimal dan juga menghasilkan pohon karet yang memiliki kualitas tinggi.

Tanaman Karet dan Cara Perawatannya

Tanaman karet merupakan penyumbang terbesar industri ban di dunia. Pohon karet merupakan bahan dasar pembuatan ban dan berbagai alat kesehatan di dunia. Alat kesehatan yang dimaksud adalah alat yang memerlukan efek kelenturan atau elastisitas yang tinggi.

Pohon karet menghasilkan sebuah cairan yang terkandung dalam bahan lateks. Lateks dihasilkan dengan cara menyayat secara berpola bagian kulit pohon karet dan menggantungkan sebuah wadah yang berfungsi untuk menampung getah karet yang turun melewati sayatan yang telah dibuat.

Saat merawat tanaman karet, sebaiknya kita perhatikan iklim tempat tanaman itu tumbuh. Iklim yang ideal untuk menanam karet berkisar antara 150 LS dan 150 LU. Dengan begitu, pertumbuhan karet akan menjadi maksimal dan menghasilkan lateks yang berkualitas.

Tanaman karet tumbuh subur pada ketinggian 200m di atas permukaan laut. Jika melebihi itu maka dikhawatirkan tanaman ini tidak dapat tumbuh dengan baik dan juga dapat menyebabkan kualitas tanaman karet menjadi tidak optimal.

Sedangkan suhu yang diperlukan adalah antara 250C hingga 35oC. Selain memerhatikan faktor alami penunjang pertumbuhan, faktor lain juga perlu diperhatikan, seperti gulma yang menempel pada tanaman.

Anda harus membersihkan setiap gulma yang menempel untuk membuat tanaman ini tetap tumbuh dengan baik. Saat Anda menyayat kulit tanaman karet, selalu perhatikan bekas sayatan tersebut. Sayatan itu harus tetap bersih dan bebas dari kotoran, selain itu sayatan yang salah dapat mengakibatkan kulit pohon menjadi rusak dan lateks yang dihasilkan tidak maksimal.

Pemupukan juga harus dilakukan agar tanaman karet dapat tumbuh dengan baik dan juga agar tanaman karet dapat menghasilkan lateks yang memiliki kualitas serta kuantitas yang banyak. Pemupukan yang sembarangan akan membuat tanaman sulit tumbuh.

Demikianlah cara perawatan tanaman karet yang baik dan benar. Ikutilah cara tersebut agar tanaman karet yang dihasilkan tumbuh dengan baik, subur, dan memberikan hasil yang optimal.

Jarak Tanam yang Baik untuk Tanaman Karet

Karet biasanya tumbuh liar di hutan Amerika Selatan. Namun kini sejak percobaan yang dilakukan oleh  Henry Wickham, tanaman karet dapat kita biakan. Untuk langkah awal sediakan lubang untuk penanaman dan pengairan kedua. Ada dua jarak tanam yang baik untuk tanaman karet. Pertama pada tanah ringan menggunakan jarak tanam 45X45X30 cm. Untuk tanah berat jarak tanamnya adalah 60 X 60 X 40 cm. Biarkan dahulu lubang minimal selama satu bulan.

Sediakan penutup tanah dengan campuran jenis Puecaria Javanica, Colopogonium moconoides, dan Centrosema fubercens dengan perbandingan 1:5:4. Buatlah tanah menjadi gembur terlebih dahulu, dan bersihkan dari aneka tanaman pengganggu dan bebatuan. Untuk jumlah bibit yang ditanam adalah sekitar 15-20 kg/ha.

Tanamlah bibit pada lubang yang telah disediakan. Cara menanamnya adalah dengan menekan bibir agar lehernya tetap sejajar dengan permukaan tanah. Kemudian injak-injak dan ratakan tanah yang berada di sekeliling bibit agar menjadi padat dan bibit tidak goyang.

Setelah penanaman dilakukan, selama tiga bulan pertama Anda harus terus mengamati bibit yang telah ditanam. Apabila ada tanaman ada yang mati segerelah diganti. Untuk pemupukan, lakukan dua kali selama setahun, yaitu ketika musim hujan akan datang dan musim kemarau akan berakhir.

Sebelum diberi pupuk bersihkan dahulu tanaman dari aneka tanaman lain yang mengganggu dan buatlah lingkaran di sekitarnya dengan diameter  kurang dari 10 cm. Apabila nantinya tanaman semakin besar, maka besar lingkaran juga dibuat semakin besar.

Setelah tanaman tumbuh denagn baik, maka saatnya mulai penyadapan. Biasanya penyadapan dilakukan ketika tanaman bersia 6 tahun. Cara menyadapnya dilakukan dengan cara berselang 1 hari atau 2 hari setengah lingkar batang, yaitu dengan sistem sadapan S2-D2 atau S2-D3.

Setelah disadap, karet dapat diproses terlebih dahulu atau langsung dijual pada pabrik yang membutuhkan bahan karet. Dengan adanya budidaya karet ini, secara langsung kita mulai menghijaukan kembali lingkungan kita. Selain itu, membuka perkebunan karet juga bisa menjadi solusi untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Demikian ulasan mengenai jarak tanam yang baik untuk tanaman karet. Semoga bermanfaat.

Panduan Cara Pemupukan Tanaman Karet

Tanaman karet, seperti yang diteahui oleh banyak orang merupakan tanaman khas daerah tropis. Tanaman ini tidak bisa hidup di daerah dingin. Kini, tidak hanya tanaman karet yang berada di perkebunan, setiap orang bisa memelihara tanaman karet sendiri di rumah dan dijadikan sebagai tanaman hias. Namun, tentu saja kita harus tahu cara pemupukan tanaman karet yang tepat agar bisa menyimpan tanaman tersebut dan memajangnya dalam jangka waktu lama.

Tentang Pohon Karet

Nama latin dari pohon karet adalah Ficus Elastica. Tanaman ini telah berevolusi dari tanaman yang tumbuh alami ditemukan di daerah sub tropis dan tropis menjadi tanaman hias. Tanaman ini senang berada di daerah dengan hawa hangat yang terkena langsung pancaran sinar matahari. Tanaman ini tidak suka berada di daerah yang lembab dan dingin ataupun ditempatkan di pot yang berada dekat dengan jendela yang dingin.

Pupuk yang diberikan pada tanaman karet adalah pupuk yang termasuk dalam jenis pupuk mudah diserap oleh air. Berikan pupuk tanaman karet setiap tiga atau empat minggu ketika tanaman sedang berada di tahap sulit untuk tumbuh. Ketika musim hujan atau musim dingin, sulit bagi tanaman karet untuk tumbuh dengan baik. Itulah sebabnya, saat ini merupakan saat yang tepat untuk memberi pupuk pada tanaman tersebut.

Kecuali anda menginginkan pohon karet yang besar di dalam rumah, anda harus melakukan pemangkasan sekali selama beberapa waktu. Pemangkasan akan membuat tanaman tetap pendek dan membantu batang tampak lebih memiliki sisi estetika. Tanaman karet yang tumbuh di alam liar mendapat jatah pembersihan secara alami oleh hujan dan angin setiap waktu berkala sesuai dengan kondisi cuaca.

Jika tanaman karet berada di dalam rumah, maka anda harus melakukan pembersihan dengan mengusap daun secara lembut menggunakan kain yang halus. Jika menginginkan tanaman karet yang indah dilihat dan berdaun cemerlang maka jangan lupa untuk melakukan pemupukan dan pembersihan secara berkala.

Tanaman tropis seperti tanaman karet terbiasa dengan tanah yang sering terkena air namun cepat kembali mengering pada waktu tertentu. Tanaman karet yang dipelihara di dalam rumah akan menyesuaikan diri bila kita memupuki dan mengairinya dengan pola yang sama.

Untuk cara pemupukan tanaman karet terbaik adalah dengan campuran urea, SP dan KCl yang tepat takaran dan periodenya. Bagi yang tertarik boleh coba memelihara tanaman karet di rumah sebagai tanaman hias.

Ragam Keunggulan Tanaman Karet dari Biji

Tanaman karet ternyata tidak hanya bisa dimanfaatkan getahnya saja. Sebab ternyata keunggulan tanaman karet dari bijinya juga dapat diambil kebermanfaatannya. Tak banyak yang mengetahui bahwa biji karet ternyata mengandung banyak minyak. Bahkan tak banyak pula yang memulai untuk memangfaatkannya sebagai sumber energi. Padahal sebenarnya, biji karet bisa menghasilkan energi-energi alternatif yang pengolahannya tentu akan menjadi sumber manfaat bagi masyarakat. Yang pertama adalah bahan bakar alternatif yang berasal dari limbah cangkang dari biji karet yang kemudian diolah menjadi briket. Lapisan cangkang biji karet ini sama kerasnya dengan lapisan tempurun kelapa yang juga biasa menjadi bahan pembuatan briket. Namun, pembuatan briket ini haruslah dipertimbangkan pula efek polusi udara yang mungkin akan ditimbulkan dari proses pembuatannya. Karenanya, inovasi-inovasi baru haruslah terus dikaji sehingga biji karet ini bisa dimanfaatkan untuk briket namun tidak mengganggu kesehatan organ tubuh manusia.

Biji karet juga dapat dipergunakan untuk biokerosin yakni minyak tanah yang berasal dari sumber daya alam hayati terbarukan. Biji karet diharapkan mampu menjadi biokerosin untuk minyak tanah dan berdaya guna meningkatkan pendapatan petani karet yang selama ini hanya mengandalkan penghidupan dari getah karet saja. Selain itu juga biokerosin ini bisa bermanfaat untuk mengatasi krisis minyak tanah. Di mana sekalipun sudah terjadi konversi minyak tanah ke gas, tetap saja ada masyarakat yang tetap memilih untuk menggunakan minyak tanah karena satu dan lain hal. Biokerosin ini tentu menjadi alternatif bagi mereka untuk mendapatkan minyak tanah dengan harga yang relatif murah.

Selain briket dan biokerosin, biji karet sedianya juga berpeluang untuk dikembangkan menjadi biopelet dan biodiesel. Sebab kandungan minyak yang terkandung dalam biji karet memang memungkinkan untuknya melalui proses-proses pembuatan sumber energi tersebut. Namun sepertinya belum banyak pihak yang tertarik untuk mengembangkan hal ini. Sekalipun sebenarnya peluang pemanfaatan biji karet ini sangat memungkinkan jika ditilik lagi jumlah lahan karet yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini. Semoga saja ke depannya, akan banyak ilmuwan yang mengelola keunggulan tanaman karet dari biji yang manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Penyakit Pada Tanaman Karet

Contoh-contoh penyakit pada tumbuhan karet perlu diketahui oleh para petani karet. Penyakit-penyakit ini bisa membuat hasil getah karet tidak memuaskan. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang menyerang tumbuhan karet, harus dilakukan pengamatan secara langsung ke lapangan. Tidak bisa hanya memperkirakan tanpa menemukan bukti dan mengamati penyakit apa yang menyerang tumbuhan karet tersebut.

Contoh Penyakit Tumbuhan Karet

Contoh-contoh penyakit pada tumbuhan karet itu, antara lain adalah Jamur akar putih (JAP), Fusarium (FUS) dan Mouldy Rot (MR). Fusarium itu merupakan nama patogen (penyebab penyakit) sejenis jamur. Penyakit ini tidak bisa terlihat secara kasat mata. Penyebarannya bisa lewat bibit, biji, tanaman terinfeksi lainnya, dan lain-lain.

Gejala serangannya pun beragam. Ada bleeding atau tetes getah di bidang sadap, patah cabang, muncul tunas baru dan daun yg menguning. Penyuluh pertanian biasanya cukup paham kondisi ini. Petani karet yang sudah berpengalaman pun biasanya langsung menyadari adanya serangan dari penyakit Fusarium ini.

Untuk itulah biasanya penyakit satu ini diatasi dengan menggunakan TB 192. Cara menggunakannya cukup dengan mengoleskan TB 192 ke cabang karet. Sifat dan gejala Fusarium ini memang cukup merepotkan. Semakin subur tumbuhan karet semakin ganas serangannya. Padahal sesungguhnya Fusarium merupakan patogen yang lemah. Tanda mudah menentukan serangan Fusarium pada tumbuhan karet adalah kalau ada pohon karet yang meneteskan getah tetapi tidak disadap.

Tumbuhan karet yang tidak dipupuk biasanya serangannya berkurang. Sayangnya, kalau tumbuhan tidak dipupuk, pertumbuhan karet pun tidak sempurna. Untuk itu, bila terlihat tanda serangan patogen ini, segeralah mengobati pohon. Jangan menunda karena akibatnya cukup mematikan. Patogen ini bisa menular.

Penyakit Karet Musim Tertentu

Jamur akar putih merupakan penyakit yang juga banyak menyerang tumbuhan karet. Bentuknya memang seperti jamur dan berada di sekitar akar tumbuhan. Serangann jamur akar putih ini terjadi ketika tumbuhan karet terendam air.

Sedangkan, penyakit Mouldy Rot (MR) pada tumbuhan karet biasanya terjadi pada musim penghujan. MR ini merupakan penyakit bidang sadap. Tandanya adalah adanya bercak putih sebesar ibu jari di atas bidang sadap. Warna putihnya seperti beludru. Lama-lama bercak ini akan menjadi hitam. Pembentukan kulit pulihan akan terganggu sehingga bidang sadapan jadi bergelombang tidak rata.

Contoh-contoh penyakit pada tumbuhan karet itu bisa ditangkal. Petani hendaknya terus berhubungan dengan penyuluh pertanian yang sering berkunjung ke lapangan. Hubungan yang baik antara petani dan penyuluh pertanian ini akan meningkatkan produksi getah karet secara signifikan.

Cara Berkebun Karet yang Baik dan Benar

Pohon karet atau hevea brassiliensis biasanya dibudidayakan dalam jumlah besar. Perkebunan milik pemerintah dan juga swasta banyak menggantungkan pemasukan mereka dari getah tumbuhan ini. Meski demikian pohon karet banyak juga diusahakan oleh para penduduk yang memiliki lahan yang cukup luas untuk turut serta merasakan laba bertanam karet. Bagi para pemula, berikut ini akan dijelaskan cara berkebun karet yang baik dan benar bagi pengusaha partai besar dan partai kecil.

Memilih Bibit

Untuk memulai berkebun karet, yang harus diperhatikan pertama kali adalah bibit. Ketika membeli bibit, petani harus dengan cermat memperhatikan kondisi bibit yang akan ditanam. Biasanya bibit karet didapat dari hasil okulasi, tak ada salahnya mencari informasi induk dari bibit tersebut apakah memenuhi syarat-syarat seperti:

–    Produksi tinggi

–    Resistan terhadap penyakit

–    Memiliki sifat pemulihan luka pada kulit dengan baik

Selanjutnya tinggal memilih bibit yang memenuhi syarat siap tanam seperti:

–    Bibit sudah memiliki dua payung

–    Memiliki akar yang bagus baik akar tunggang maupun lateralnya

–    Akar bebas dari penyakit jamur

–    Mata okulasi telah mulai bertunas

Biasanya penanaman bibit karet dilaksanakan pada musim penghujan dengan jarak tanam sekitar 7×3 meter pada tanah landai, dengan jarak tiap kolomnya kira-kira 5 meter. Jangan lupa untuk selalu menyediakan bibit cadangan sekitar 10% dari total yang ditanam yang akan digunakan sebagai sulam bibit atau mengganti bibit yang mati sekitar 2 minggu setelah penanaman.

Pemupukan

Pada saat penanaman hendaknya tanah penutup lubang menggunakan top soil bercampur pupuk  RP sebanyak 100 gram perlubang.  Berikan pula pupuk dasar yaitu urea sebanyak 50 gram dan P-36 sebanyak 100 gram pada saat bersamaan.

Setelah pupuk dasar diberikan, maka pemupukan selanjutnya dilakukan dua kali setahun dengan dosis seimbang yaitu urea dan KCL serta SP-36 yang telah diberikan 2 minggu sebelumnya. Jadwal pemupukan biasanya pada semester pertama dan kedua. Dan jangan lupa sebelum pemupukan ada baiknya areal tanaman digaru dan dibersihkan.

Masa Panen

Setelah melalui perawatan sedemikian rupa, pada usia 5 hingga 6 tahun pohon karet sudah dapat menghasilkan getah yang artinya siap untuk disadap atau dipanen. Menyadap getah karet dengan cara menyayat setengah keliling lingkar batang pohon pada bagian terendah dahulu kira-kira satu meter dari atas tanah. Agar hasil panen lebih optimal hendaknya menyadap karet dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 4 hingga 8 pagi.

Demikianlah penjabaran singkat tentang cara berkebun karet yang baik dan benar, semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang berkebun karet.