09
Sep
2013
No Comments
08/09/2013
Liputan6.com, Bogor : Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat banyak petani padi yang mulai banting setir menjadi petani kelapa sawit karena mempunyai masa depan menjanjikan.
“Di lapangan kondisinya memang seperti itu dari petani padi ke tanam kelapa sawit karena uangnya lebih banyak dan tidak capek,” kata Direktur Analisis dan Pengembangan Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Y Bambang Kristianto di Bogor, seperti ditulis Minggu (8/9/2013).
Kondisi tersebut, sambung dia terjadi di wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Jambi, Bengkulu dan sebagainya. Meski begitu, Bambang belum memperoleh data statistik mengenai tren pergeseran profesi ini.
Sayangnya, lebih jauh dia mengatakan, petani kelapa sawit Indonesia hanya menjadi buruh dari perusahaan Malaysia yang berbasis di tanah air.
“Contohnya di Kalimantan, kita hanya bekerja sebagai buruh tani kelapa sawit dari orang-orang Malaysia. Mereka membayar petani Indonesia karena merasa punya uang, dan sedihnya lagi, kita yang bekerja di tanah sendiri tapi minyak kelapa sawit mentahnya di bawah ke Malaysia,” keluh Bambang.
Selama ini, kata dia, ekspor minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia lebih tinggi dibanding negeri Jiran tersebut. Namun bangsa ini baru memiliki sekitar 40 produk turunan CPO.
“Sedangkan Malaysia lebih dari 40 produk. Makanya nilai tambah ekspor Malaysia lebih besar dari kita,” tukasnya. (Fik/Igw)
Sumber :
http://m.liputan6.com/bisnis/read/686575/petani-padi-banting-setir-ke-kelapa-sawit-karena-untung-besar