INFO SAWIT, KENDARI  – Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Damai Jaya Lestari (DJL) dan PT. Mulya Tani Konawe di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dilaporkan telah melakukan Pemutusan Hubungan kerja (PHK) sepihak kepada ratusan pekerjanya yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sebagimana diberitakan KBRN, para pekerja yang rata-rata sebagai buruh kasar ini bersama seluruh keluarga mereka datang ke gedung DPRD Sulawesi Tenggara dengan kondisi yang memprihatinkan. Mereka berjumlah 210 orang, diantaranya ada 70 anak dan balita, serta 60 perempuan. 

Perwakilan buruh Adrianus Dalin mengatakan, para buruh ini meninggalkan Kabupaten Konawe Utara menuju Kota Kendari Ibukota Provinsi Sultra pada hari Senin pukul 01.00 dini hari karena sudah di PHK secara sepihak oleh perusahaan tanpa mendapatkan dana kompensasi sesuai dengan UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Padahal, jelasnya, mereka sudah berkerja di perusahaan kelapa sawit tersebut sejak tahun 2009 lalu. “Ini menunggu kepastian hak-hak mereka terpenuhi setelah itu pulang atau mencari kerja di tempat lain,” tuturnya.

Menyikapi hal tersebut, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara Abdurrahman Saleh berjanji akan segera menuntaskan masalah tersebut dengan memanggil sejumlah pihak terkait seperti Direksi PT. Damai Jaya Lestari (DJL) dan PT. Mulya Tani Konawe, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perkebunan dan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara

“Kita mencoba mengundang perusahaan-perusahaan yang bersangkutan untuk kita melakukan tindakan kongkrit. Perusahaan mempunyai tanggung jawab moril untuk memberdayakan pekerjanya. Karena pekerja yang meningkatkan ekonomi dan profit perusahaan itu,” ujarnya.

DPRD Sultra kemudian berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menampung sementara para pekerja ini, agar  tidak terlantar di Gedung DPRD Sultra. (T3)

INFO SAWIT, ROHUL – Kabut asap yang menyelimuti Kecamatan Ujungbatu, Kabupaten Rohul, Provinsi Riau, membuat takut warga untuk melakukan aktivitas diluar rumah.

Pasalnya, pada Senin kabut asap hanya berjarak pandang 30 meter sehingga dikwatirkan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan di jalan raya seperti kecelakaan. “Sebab kadang kendaraan roda dua maupun roda empat tidak menghidupkan lampu utama,” ucap seorang warga Desa Ngaso Kecamtan Ujungbatu, Buyung.

Ia menjelaskan, kabut asap ini bukan hanya menimbulkan penyakit juga merugikan perekonomian masyarakat banyak. Seperti warga yang bekerja mencari ikan di sungai rokan, jelas kumpulan kayu, atau tumpukan krikil, dan pasir tidak nampak keberadaannya di dalam sungai.

Kemudian warga yang hendak pergi ke ladang untuk memanen buah Kelapa sawit dengan menggunakan agrek, buah kelapa sawit yang sudah matang, atau yang berwarna merah tidak nampak. Kabut asap ini sangat merugikan masyarakat banyak.

“Anak-anak sekolah minggu yang lalu sudah di liburkan selama tiga hari, melihat kabut asap yang hanya jarak pandang 30 meter pagi ini, terpaksa anak sekolah di liburkan lagi.Anak-anak sekolah sudah ketinggalan mata pelajaran karena sering di liburkan akibat kabut asap,” ungkapnya seperti ditulis Riaugreen. (T3)

INFO SAWIT, PANGKALANKERINCI – Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan (Dishutbun) Pelalawan Hambali melalui Kabid Pengembangan Tanaman Perkebunan Abdul Rahman mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat berencana memberikan bantuan bibit kelapa sawit unggul atau bersertifikasi kepada kelompok tani (poktan) didaerah itu.

Bantuan tersebut sebagai upaya Pemkab membantu dan meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya para kelompok tani kelapa sawit. Dan bantuan tersebut, merupakan salah satu program tahunan Pemkab Pelalawan melalui Dishutbun.

Namun demikian, katanya, saat ini Dishutbut Pelalawan masih menunggu jadwal lelang bantuan tersebut yang akan digelar pada Oktober ini. Dan nantinya, pemberian bantuan bibit sawit ini akan diberikan secara lengkap beserta pupuk dasar, pupuk pemeliharaan dan pengendalian hama.

Abdul Rahman menjelaskan, bahwa program ini telah sejak tahun 2010 dan selama empat tahun tersebut, bantuan yang diberikan sebanyak 80 ribu biji kecambah sawit kepada 9 kelompok tani yang tersebar di 8 kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan.

“Sedangkan untuk 2015 ini, kita juga kembali akan mendistribusikan menyalurkan sebanyak 15.600 batang bibit kelapa sawit kepada 4 kelompok tani sawit yang ada di Kabupaten Pelalawan ini. Program bantuan bibit sawit unggul siap tanam ini, setiap tahun akan kita lakukan, guna mengantisipasi peredaran bibit sawit palsu,” ujarnya kepada Riaupos, Senin. (T3)