Dalam praktek perlu diketahui istilah-istilah khusus yang sering digunakan dalam pupuk antara lain ialah:
Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan kadar hara tanaman utama (N,P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika Yellow 15-10-12 berarti kadar N 15%, P2O5 10% dan K2O 12%.
Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N,P dan K yang dinyatakan dalam N total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari grade ferilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya 4:3:5.
Mixed ferilizer atau pupuk campuk ialah pupuk yang berasal dari berbagai pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakainya. Misalnya pupuk Urea, TSP dan KCl dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk majemuk yaitu pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari pabriknya.
Jenis Pupuk yang umum dipergunakan untuk pemeliharaan Kelapa sawit :
dan Jenis Pupuk
pupuk pada tanaman sawit

Tanaman Sawit

B. JENIS
PUPUK
The challenges associated with male sexual health can significantly impact intimacy and relationships. For those seeking solutions, many options are available through modern medical advancements. One avenue that stands out is the use of a pålitelig nettapotek, where various treatments can be obtained discreetly. Accessibility to such resources helps men manage their concerns effectively, promoting a healthier self-image and enhancing quality of life. Interested individuals can explore further at piller-norge.com for more information and available products.
Pupuk Tunggal
Sintetis
adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut dengan pupuk
buatan. Pupuk kimia bisa dibedakan menjadi pupuk kimia tunggal dan pupuk kimia
majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu macam hara, sedangkan pupuk
kimia majemuk memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk kimia yang sering
digunakan antara lain Urea dan ZA untuk hara N; pupuk TSP, DSP, dan SP-26 untuk
hara P, Kcl atau MOP untuk hara K.
nya :
Mudah didapat dan harga lebih murah
Kepastian dosis bisa lebih tepat sesuai rekomendasi yang dibutuhkan
Kelarutan dalam tanah sangat cepat dan cepat
diserap tanaman.
Pupuk secara kelarutan cepat sehingga tingkat lossis ataupun kehilangan
pupuk sangat tinggi contohnya tercuci, menguap (urea). Kondisi ini dipengaruhi
terhadap applikasi pemberian pupuk (4 T) tepat waktu, tepat cara, tepat dosis
dan tepat tempat. Sehingga kehilanggan dapat diperkecil.
Pupuk tunggal juga dapat memperburuk sifat tanah seperti menimbulkan
pengerasan ataupun peningkatan atom H dalam tanah (tetapi ini bisa dianulir
dengan applikasi lain seperti tanam kacangan ataupun pemakaian organik
suplement.
dengan mencampurkan pupuk-pupuk tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam,
tergantung produsen dan komoditasnya.
pupuk majemuk umumnya digunakan pada tahapan pembibitan dan tanaman belum
menghasilkan. Pupuk majemuk yang digunakan di pembibitan adalah pupuk majemuk
NPKMg dengan komposisi 15 15 6 4 dan 12 12 17 2
kalium K 17% dan kandungan magnesium Mg
2%. )

Pupuk majemuk biasa digunakan pada tanaman belum menghasilkan (TBM).
Pada usia TBM, sistem pertumbuhannya belum sempurna sehingga akan lebih baik
jika diberikan pupuk dengan kandungan nutrisi yang komplit. Pupuk majemuk biasa
digunakan pada tanah marginal seperti tanah berpasir karena pupuk majemuk
mempunyai kelarutan yang lambat dan tidak menguap oleh panas. Selain itu pupuk
majemuk mempunyai efisiensi pemupukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pupuk tunggal. Pada berbagai jenis tanah efisiensi pupuk majemuk ini tidak jauh
berbeda.
Pupuk slow reliase (tidak secara keseluruhan terurai sebab pupuk komposisi
padan dengan bahan lainnya.
Tidak merusak tanah bersinergis.
Harga pupuk sangat mahal
Ketepat dosis tidak bisa tercapai sebab setiap unsur seyawa hara terdapat
dalam perbandingan yang berbeda.
Kebutuhan pupuk tidak sama setiap unsurnya.
Pupuk NPK Pelangi Segmen Kelapa
Sawit di Kabupaten Sanggau Kalbar Pupuk kaltim
berdasarkan hasil analisis tanah dan daun, aplikasi standard adalah sebanyak
1,5 Kg setiap 6 Bulan.
pupuk yang dibuat dari bahan-bahan organik atau alami. Bahan-bahan yang termasuk
pupuk organik antara lain adalah pupuk kandang, kompos, kascing, gambut, rumput
laut dan guano. Berdasarkan bentuknya pupuk organik dapat dikelompokkan menjadi
pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Beberapa orang juga mengkelompokkan
pupuk-pupuk yang ditambang seperti dolomit, fosfat alam, kiserit, dan juga abu
(yang kaya K) ke dalam golongan pupuk organik. Beberapa pupuk organik yang
diolah dipabrik misalnya adalah tepung darah, tepung tulang, dan tepung ikan.
Pupuk organik cair antara lain adalah compost tea, ekstrak tumbuh-tumbuhan,
cairan fermentasi limbah cair peternakan, fermentasi tumbuhan-tumbuhan, dan
lain-lain.
kandungan hara yang lengkap. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat
senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik,
asam fulvat, dan senyawa-senyawa organik lain (sumber java organik farm)
Selain kandungan hara, pupuk
organik juga mengandung senyawa-senyawa organik lain. Meskipun kandungan
haranya rendah tetapi kandungan senyawa-senyawa organik di dalam kompos ini
memiliki peranan yang lebih penting dari pada peranan hara saja. Misalnya, asam
humik dan asam fulvat. Kedua asam ini memiliki peranan seperti hormon yang
dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Kompos diketahui dapat meningkatkan nilai
KTK (kapasitas tukar kation) tanah. Artinya tanaman akan lebih mudah menyerap
unsur hara.
Tanah yang diberi kompos juga menjadi lebih gembur dan aerasi tanah
menjadi lebih baik. Tanah yang diberi kompos lebih banyak menyimpan air dan
tidak mudah kering. Jika diamati lebih jauh, aktivitas mikroba pada tanah yang
diberi kompos akan lebih tinggi daripada tanah yang tidak diberi kompos.
Mikroba-mikroba ini memiliki peranan dalam penyerapan unsur hara oleh tanaman.
Pupuk Organiks seperti kompos dapat memperbaiki sifat kimia, sifat fisik, dan
sifat biologi tanah.
Intinya perbandingan unsur
kimia pada pupuk sintetis dan pupuk organik tidak semata mata pada nilai
perbandingan unsur kima nya saja, tetapi manfaat dari penggunaan pupuk organik
adalah peranan pupuk organik sebagai unsur peningkatkan nilai KTK (kapasitas
Tukar Kation) pada tanaman.

UMUM PEMUPUKAN
tergenang air.
berjalan).
penaburan.
2 kali penaburan – blok dengan pokok-pokok kuning – baru TM yang satu kali
menerima penaburan.
ada di blok ( hubung traksi, gudang ). Pengeceran pupuk di blok dari arah-arah
transport harus diatur oleh petugas yang terlatih untuk menunjukan lokasi
penaburan dan menetapkan jumlah kantongper tumpuk untuk setiap interval baris
tertentu berdasarkan peta detail blok atau angka sensus pohon. Kantong atau
bungkusan pupuk harus ditumpuk dipiringan dan tidak dibenarkan diletakan
dipasar atau parit, sedangkan interval pokok untuk pengeceran kantong masuk
kedalam barisan tanaman adalah :
telah diecer harus terjamin ( aman pencurian, pembuangan / menyembunyikan pupuk
kegawangan atau parit ), untuk itu kerahkan centeng-centeng.
diangkut kelapangan harus selesai ditaburkan seluruhnya pada hari
tersebut.
pelaksanaan.
diperkenankan satu macam pupuk saja yang ditaburkan ditiap afdeling.
yang sudah terlatih, terdiri dari satu mandoran wanita yang tetap untuk setiap
afdeling. Sediakan jumlah tenaga yang pasti sesuai luas yang akan dipupuk.
sesuai jumlah penabur, juga cangkol untuk mencacah ( khusus untuk area). Araah
mencacah harus maju dan bukan mundur.
d. Kantong – kantong
diecer oleh penabur sendiri kedalam blok.
dimulai dari rintis tengah kepasar kebun.
(Tanaman Baru ) dan TBM (Tanaman Belum Menghaslkan) jarak tabur pupuk
tergantung kepada perkembangan pohon ( lebarnya tajuk ). Tepatnya jalur
penaburan harus dibawah proyeksi ujung tajuk dengan jarak kira-kira :
( 1 – 3 Tahun ) = 0,5 – 1 meter.
( > 4 Tahun ) = 2 meter.
sifatnya cara penaburan pupuk diatur sebagai berikut :
c. Tidak dibenarkan mencampur pupuk
sebelum penaburan.
Jika
dijalur penaburan dipiringan, pupuk-pupuk ”N” yaitu, Urea atau SA aqtau NH4
atau COMPOUND jangan bertindih dengan RP atau AGROPHOS atau TSP atau KCL atau
ABU atau KIESERITE, demikian juga pupuk Borate/Borax jangan bertindih dengan
pupuk-pupuk yang lainnya dan jangan pula dicampur dengan larutan herbisida.
TANAMAN BELUM MENGHASILKAN (TBM)
1) mandor pemupukan dengan krani adeling membuat rencana pemupukan sesuai
dengan pedoman RKAP dan RAB
Blok yang akan dipupuk
Jumlah kebutuhan pupuk/blok ( dosis x jml pohon)
Permintaan kendaraan dan rencana tempat pengeceran pupuk.
10 kg
mangkuk plastik seperti bekas sabun atau yang lain.
dilakukan per jenis pupuk dan tidak dianjurkan mencampur pupuk terlebih dahulu.
(KCL) dan Kieserite, waktu penaburannya boleh berurutan.
dihindari agar tidak bercampur dengan ZA, dengan cara pemupukan RP/TSP
dilaksanakan sesudah pemupukan ZA.
Membuat RK,SPK,SPB : 0,04
Mengangkut pupuk : 0,18
Mengumpul goni : 0,04
Menabur : 0,30
titik-titik pengeceran yang telah ditentukan.
Sistem pemupukan adalah ancak giring, dimana pekerja
digiring ke 1 blok hingga selesai, kemudian baru pindah ke blok lain.
dipiringan,1 orang penabur berjalan sekaligus 2 baris tanaman (1 gawangan ).
dipedomani sebagai berikut :
TBM 3 : 150-200 cm
4. Dosis Pupuk
Kelapa Sawit.
Aplikasi
pemupukan padaTBM
Pupuk ditabur
pada permukaan piringan pohon, dari pangkal pohon kearah pinggir piringan.
TANAMAN MENGHASILKAN (TM)
TM untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman guna menunjang pertumbuhan untuk
mencapai produksi yang optimal, serta ketahanan terhadap hama penyakit.
Pemupukan memerlukan biaya yang samgat besar, oleh karena itu pelaksanaannya
diperlukan perhatian dan pengawasan yang baik.
penelitian, umur dan kondisi tanaman, tanah, iklim, keseimbangan hara,
efisiensi biaya, produksi yang telah diperoleh, dan target produksi.
unit ( SSU ).
sampling unit dilakukan setiap 3 tahun pada blok-blok LSU sebagai upaya untuk
mengetahui perkembangan kadar hara didalam tanah secara detail pada
masing-masing blok, yang akan digunakan sebagai pendukung rekomondasi
pemupukan.
tanah diambil secara komposit pada piringan, gawangan hidup, dan gawangan mati.
pengembalian contoh :
pupuk pada TM dapat dilakukan secara
manual maupun mekanis dengan spreader dan pesawat.
secara manual.
muda pada umur <7 tahun atau pada TM yang lebih tua yang tidak dimungkinkan
untuk dilakukan secara mekanis.
ditabur merata mulai batas luar piringan menuju kedalam dengan lebar 1 meter.
tua, pupuk ditabur melalui batas luar piringan ke arah luar dengan lebar
sebaran 1 meter.
muda diberikan dipiringan, sedangkan pada TM remaja dan tua diberikan pada
tumpukan pelepah maupun diatas bahan organik.
dilakukan dengan sistem untilan.
fertilizer spreader (FS) sesuai pada areal TM yang datar sampai landai
(kemiringan 0-5 derajat) dengan umur tanaman > 6 tahun.
kebun harus diperhatikan.
curah hujan rendah dan musim kering, maka aplikasi pupuk harus mempertimbangkan
frekuensi curah hujan dengan ketentuan :
dihentikan segera apabila 7 hari berturut-turut tidak terjadi hujan.
segera apabila terdapat minimal 2 hari hujan
dengan curah hujan 25 mm atau 1 hari hujan dengan curah hujan 50 mm
dalam kurun waktu 7 hari berturut-turut.
dihentikan kembali apabila :
Untuk urea, segera bila tidak ada hujan dalam 3 hari
berturut-turut
Untuk pupuk MOP, Kieserite, pupuk mikro segera setelah 7
hari berturut-turut tidak hujan
Rock phosphate, super phosphat, dan super dolomite dapat diaplikasikan karena
tidak terjadi penguapan.
dua kali aplikasi per tahun. Jarak minimum antara aplikasi tidak kurang dari 2
bulan. Pada tanah pasir umumnya tiga kali aplikasi per tahun
(P), Magnesium (Mg), copper (Cu) dan boron (B)
sesuai dengan rekomendasi pemupukan. Pada kondisi tertentu, frekuensi tidak
mengikuti situasi normal.
Aplikasi Pupuk yang Saling Antagonis
ammonium (N) dan pupuk alkalis
ammonium seperti urea, ammonium sulphate, ammonium chloride, dan ammonium
nitrate harus diaplikasi sekitar 4 minggu sebelum aplikasi pupuk alkalis
seperti super dolomite maupun TSP.
secara bersamaan dari pupuk ini pada tempat yang sama akan mengakibatkan
hilangnya nitrogen karena penguapan. Interval pemupukan tidak diperlukan jika
pemberian ammonium dan alkalis tidak diaplikasi pada tempat yang sama seperti
pada areal piringan dan gawangan mati yang sudah terpisah dan tidak akan
mengakibatkan antagonis.
b. Pupuk potassium (K) dan magnesium (Mg)
Pupuk
potassium seperti muriate of potash (MOP/KCL) dan sulphate of potash (ZK) tidak
bisa diaplikasi secara bersamaan dengan pupuk magnesium seperti kieserite dan
super dolomite karena adanya pengaruh yang antagonis antara K dan Mg serta
antara K Ca (kalsium dalam bentuk kapur pertanian/kaptan). Untuk mengurangi
pengaruh antagonis pupuk ini diperlukan waktu sekitar 3 minggu. Apabila
memungkinkan, pupuk K harus diberikan terlebih dahulu.
Unsur Pupuk
hara
kosong merupakan produk samping (by-product) yang dihasilkan PKS dalam bentuk
padatan sekitar 21% dari TBS yang di olah.
kosong harus telah diaplikasi dalam kurun waktu 6 hari ke lapangan untuk
mengurangi kehilangan haranya. Kandungan unsur hara di TKS cepat
merosot/menurun pada penumpukan yang lambat waktu diaplikasi, akibatnya manfaat
menggunakan TKS tidak tercapai (maksimal)
Manfaat dari aspek kimia tanah, sumber hara tanaman dan
bahan organik tanah
Manfaat dari aspek biologi tanah, media tumbuh bagi
mikroganisme mampu merangsang pertumbuhan akar-akar baru tanaman
Manfaat fisik tanah, media konservasi tanah guna mencegah
resiko erosi dan meningkatkan kemampuan menyimpan air tanah (water holding
capacity)
aplikasi TKS pada TBM dan TM :
Pada TBM dosis rekomondasi per pohon per tahun sebesar 200 kg TKS dan
ditambahkan pupuk 500 g urea diatas TKS segera setelah aplikasi dilakukan.
Aplikasi harus dilakukan satu lapis disekitar piringan tanaman mulai sekitar 30
cm dari pangkal batang kelapa sawit.
Pada TM dosis aplikasi TKS dan pupuk organik tambahan dibedakan bardasarkan
kondisi tanahnya.
proses dekomposisi sehingga terjadi penurunan bobot dan volume dari tandan
kosong tanpa mengurangi potensi hara yang terkandung didalamnya. Kompos yang
dihasilkan sekitar 20% dari TKS. Setiap periode produksi kompos, JLTZ harus
melakukan sampling terhadap kompos yang sudah matang dan mengirimkannya keLIBZ
untuk dianalisa nutrisinya.
air 60%)
rekomendasi per pohon
Semester I :
35 kg kompos + 1,0 kg RP
Semester II :
35 kg kompos
Kompos yang sudah matang dimuat dengan Dump-Truck lalu
ditimbang di PKS dan diecer di CR serta MR
Kompos diaplikasikan secara manual dengan diletakkan di
antara dua pohon dalam barisan searah jalan rintis
Pupuk RP diaplikasikan merata di atas kompos sesuai
dengan dosisnya yang bertujuan untuk menambah hara phosphorus dalam tanah.
Seorang mandor bertanggung jawab atas distribusi kompos
dan pengawasan aplikasinya.
yang sudah matang harus segera diaplikasi ke lapang untuk mengurangi kehilangan
haranya.
dari proses pembakaran tandan kosong di dalam incenerator, bersifat alkalis dan
memiliki potensi hara yang tinggi, terutama unsur Kalium. Setiap bulan abu
tandan harus dianalisa kandungan haranya.
hara tanaman dan dapat meningkatkan pH tanah karena sifatnya yang alkalis
(manfaat kimia tanah)
abu tandan (pada kadar air 11%) yang direkomendasikan adalah 2 kali berat dari
dosis pupuk MOP yang dianjurkan. Aplikasi dilakukan 1 kali setahun, secara
bergiliran antara semester 1 dan semester 2 dengan pupuk MOP dan abu tandan
Aplikasi :
tandan yang telah dimasukkan ke dalam karung diangkut ke lapangan untuk ditabur
merata secara manual di luar piringan. Pekerja sebaiknya menggunakan sarung
tangan dan masker
tandan diaplikasi sesuai dengan jadwal rekomendasi pemupukan anorganik.
Limbah Cair PKS
produk samping yang dihasilkan PKS dalam bentuk cairan.
cair PKS yang dimanfaatkan untuk aplikasi di lapangan adalah LCPKS yang sudah
mendapat perlakuan di dalam kolam instalasi pengolahan air limbah – digest
effluent bukan LCPKS yang masih mentah (raw effluent).
Manfaat
ditinjau dari aspek kimia tanah sebagai sumber hara tanaman, air dan bahan
organik tanah
Manfaat
ditinjau dari aspek biologi tanah sebagai media tumbuh bagi mikroorganisme
pengurai di dalam tanah
Dosis rekomendasi per ha per tahun adalah 375 m3 atau 125
m3/ha/rotasi x 3 rotasi
Dosis 750 m3 per ha per tahun atau 250 m3/ha/rotasi x 3
rotasi digunakan pada :
tidak ada lagi lokasi untuk pengembangan
tidak memungkinkan dilakukan aplikasi secara luas karena sebagian areal lainnya
adalah tanah berpasir atau tanah dengan porositas tinggi atau berlubang
Semua dosis rekomendasi diaplikasikan 3 kali setahun atau
4 bulan sekali
Limbah cair PKS diaplikasikan di tanah mineral non pasir
yang bertopografi datar hingga agak bergelombang. Tanah pasir serta gambut
tidak direkomendasikan.
Areal aplikasi harus memiliki kedalaman air tanah > 75
cm dari permukaan tanah.
Blok-blok yang banyak dilalui oleh parit dan sungai serta
rendahan tidak rekomendasikan untuk diaplikasi limbah cair.
Limbah cair PKS dialirkan melalui pipa utama dan pipa
distribusi kedalam blok-blok yang sudah ditentukan.
Seorang mandor bertugas mengelola aplikasi limbah cair
dan mengkomunikasikan waktu aplikasi dengan operator mesin pompa di PKS.
Aplikasi limbah cair PKS dilakukan secara jalur perjalur
didalam blok dibawah pengawasan seorang pekerja. Apabila menggunakan sistem
gravitasi maka harus dipastikan bahwa flatbad terjauh telah teraplikasi.
Pada saat barsamaan dapat dilakukan aplikasi beberapa
jalur bergantung kepada jarak dan tekanan air yang keluar dari pipa distribusi.
Tekanan yang terlalu besar harus dikurangi dengan cara membuka jalur aplikasi
lainnya agar pipa distribusi tidak pecah, sebaliknya apabila tekanan terlalu
kecil maka aplikasi hanya dikerjakan pada jalur-jalur yang berdekatan saja
untuk meningkatkan prestasi aplikasi yang diperoleh.
Lamanya jam operasi bergantung kepada debitnya yang
keluar dari pipa distribusi yang ditentukan oleh jarak kapasitas pompa.
Aplikasi pada flatbad yang berdekatan dengan badan air
seperti parit dan sungai harus dilakukan secara hati-hati. Beberapa hal yang
harus diperhatikan :
pembatas pada flatbad yang berdekatan dengan badan air
masih ada jarak atau sisa tempat didalam flatbad yang tidak terisi dengan
limbah cair sebagai cadangan apabila turun hujan dengan intensitas yang tinggi
Setelah aplikasi seluruh peralatan pedukung putaran kran
air harus dilepas dan disimpan di tempat yang aman.
cair diaplikasikan sesuai dengan jadwal rekomendasi dengan memperhatikan batas
ketinggian maksimum di dalam flatbad sekitar 10 cm dibawah permukaan tanah.
berperan dalam pertumbuhan tanaman pada proses pembentukan protein, sintesa
klorofil, dan fotosintesa. Tanaman mengambil nitrogen dari t6anah dalm bentuk
nitrate ( NO3-) dan ammonium ( NH4+ ).
dari pelepah tua yang berwarna hijau pucat sampai kekuningan. Pada tahap
selanjutnya tulang daun berwarna orange terang dan orange kecoklatan, tulang
anak daun dan hulaian daun mengecil dan menggulung kedalam.
defisiensi N.
disebabkan oleh:
Adanya persaingan yang berat antara tanaman dengan gulma
seperti lalang (Impereta cylindrica L.), mikania (Mikania micrantha ) dan
pakisan ( fems ).
Kandungan nitrogen dalam tanah yang rendah.
Tanah dengan drainase jelek (reduktif) sehingga terjadi
proses denitrifikasi (nitrogen hilang dalam bentuk gas N2).
mencegah dan menangani defisiensi N :
Mengendalikan secara dini tumbuhan yang bersifat
kompetior bagi tanaman kelapa sawit dan melakukan perawatan tanaman kacangan.
Memperbaiki drainase.
Meningkatkan bahan organik tanah.
Meningkatkan ketersediaan nitrogen tanah secara
bioteknologi.
Mencegah terjadinya aliran permukaan dan erosi.
Mengaplikasikan pupuk secara tepat (jenis pupuk, dosis,
cara dan waktu aplikasi).
Monitiring dengan pengambilan contoh daun.
dalam metabolisme tanaman, sepert transfer energi adenosine
triphosphate ( ADP ), dan adenosine
monophosphate ( AMP ). Defiensi P akan mengakibatkan penurunan proses
metabolisme yang meliputi terhambatnya pertumbuhan dan perbanyakan sel,
respirasi dan fotosintesa.
phosphorus dalam bentuk ion orthjophosphate ( H2PO4, HPO4,PO43 ).
P secara visual sangat sulit karena tidak menunjukan gejala yang khusus
didaun.Sebagai indikasi diantaranya adalah : tanaman mengalami pertumbuhan yang
terhambat (kerdil) dan pelepah pendek, serta terjadinya penurunan produksi
jumlah tandan, berat tandan, dan berat tandan rerata.
defisiensi P.
dapat disebabkan oleh beberapa factor.
Kandungan P dalam tanah yang rendah.
Fiksasi P yang tinggi didalm tanah :
masam sering terjadi ikatan AI-P dan Fe-P.
sering terjadi ikatan Ca-P.
Kandungan bahan organik tanah yang rendah, terutama pada
tanah yang top soilnya telah hilang.
Aplikasi pupuk P yang tidak tepat dosis, cara dan waktu
aplikasi.
pencegahan.
untuk mencegah dan menagani defisiensi P :
Meningkatkan bahan organik tanah.
Meningkatkan ketersedian phosphorus dan bioteknologi.
Mencegah terjadinya aliran permukaan dan erosi.
Mengaplikasi pupuk secara tepat (jenis pupuk, dosis, cara
dan waktu aplikasi).
Monitoring dengan pengambilan contoh daun.
memiliki sifat elektropositive yang berperan dalam proses pembentukan klorovil,
aktifator enzim dan transfer energi, serta mengendalikan tingkat kemasan ( pH
dalam sel).
daun yang berumur lebih tua yang terkena sinar matahari akan berwarna hijau
kekuningan. Pada gejala lebih lanjut, daun berubah warna menjadi orange terang,
apabila dibiarkan warna daun berubah menjadi coklat dan akhirnya mengering yang
dimulai dari sisi helai anak daun.
defisiensi Mg.
Mg dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
Ketidak seimbangan antara Mg dengan nutrisi lainnya (K,
NH4 Ca).
Kandungan Mg dalam tanah yang rendah.
Tanah dengan tekstur pasir, tanah sulfat masam, dan top
soil yang tipis atau tererosi (areal belerang).
Tanah berkapur (Ca) maupun tanah mengandung K yang
tinggi.
Aplikasi pupuk Mg yang tidak tepat dosis, cara dan waktu
aplikasi.
pecegahan.
untuk mencegah dan menangani defisiensi Mg
Monitoring dengan pengambilan contoh daun.
Meningkatkan bahan organik tanah.
Mencegah terjadinya aliran permukaan dan erosi.
Mengaplikasikan pupuk secara tepat (jenis pupuk,dosis,
cara dan waktu aplikasi). Keseimbangan K/Mg dan Mg/Ca sangat diperlukan dalam
pemupukan.
mengendalikan proses membuka dan menutupnya stomata, aktivitor enzim, dan
meningkatkan transport hasil fotosintesa kebagian penyimpanan ( buah).
defisiensi ( K ).
spotting dan confluent orange spotting
serta mid crown yellowing dimulai dari
pelepah tua.
orange yag mengkilat dan meneruskan cahaya pada anak daun.
akibat defisiensi K dengan memperhatikan adanya kemampuan untuk meneruskan
cahaya matahari.
ditandai dengan berkembangnya gejala nekrosis warna coklat kekuningan yang
tidak cerah, bercak kecil yang mengalami klorosis ini berkembang keseluruhan
daun yang selanjutnya terbentuk pita
berwarna kuning disisi helai daun. Pada
gejala defisiensi berat, mid crown yellowing dan confluent orange spotting
sering muncul secara bersamaan.
defisiensi K.
K dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
Kandungan K dalam tanah yang rendah.
Tanah dengan reaksi
sangat masam : tanah sangt berpasir, tanah gambut, tanah sulfat masam.
Tanah berkapur (Ca) maupun tanah mengandung Mg yang
tinggi.
Aplikasi pupuk K yang tidak tepat dosis, cara dan waktu
aplikasi.
Meningkatkan bahan organik tanah.
Mencegah terjadinya aliran permukaan dan erosi.
·
Mengaplikasi pupuk secara tepat ( jenis pupuk, dosis,
cara dan waktu aplikasi).
Monitoring dengan pengambilan contoh daun.