Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Membangun Kebun Kelapa Sawit: Pembibitan

A.    
PENDAHULUAN


I.    Tahapan Pembibitan
Pre Nursery (pembibitan awal) selama 3 bulan
pertama dengan polibag  kecil
Main Nursery
(pembibitan utama) bibit dipindahkan ke dalam polibag besar, dipelihara selama
9 – 12 bulan sampai siap untuk

Umur bibit yang dapat ditanam di areal pertanaman :

Advertisements
Untuk daerah yang rawan hama gajah, babi, tikus
dan  Landak

Pemilihan
Lokasi pembibitan harus mempertimbangkan :
Tanah/arealnya
rata/datar. Jika areal datar tidak diperoleh dapat juga digunakan areal
bergelombang atau berbukit namun perlu dibuat teras-teras yang disesuaikan
dengan kemiringannya asal saja jaringan penyiramannya mampu mencapai tempat
tertinggi atau terjauh.
Dekat
dengan sumber air dan airnya tersedia sepanjang tahun. Bibit perlu disiram 2
kali sehari jika tidak turun hujan yaitu dari pagi sampai pukul 11.00 wib siang
dan sore mulai pukul 16.00 wib. Bibit memerlukan banyak air yaitu 0,25 – 2 liter tergantung dari umur dan
kondisi bibit. Air harus bersih dan tidak beracun.
Dekat
dengan areal yang akan ditanami jika mungkin ditengah lokasi untuk mengurangi
biaya angkutan bibit.
Drainasenya
baik/arealnya tidak tergenang
Aman dari
gangguan hama berupa binatang besar maupun serangga, dekat dari pengawasan dan
mudah dikunjungi
Dekat
dari sumber tanah untuk pengisi kantong plastik (top soil) karena tiap kantong
besar membutuhkan 20-25 kg tanah

III. Kebutuhan dan Pengadaan
Bibit
·        
Kebutuhan bibit/kecambah sebanyak 140% dari jumlah yang
akan ditanam.
·        
Perhitungannya adalah :

Seleksi kecambah                  
Seleksi di pembibitan awal      
Seleksi di pembibitan
utama   

Kebutuhan
Kecambah

Kebutuhan
kecambah   = 100/97,5 x 100/90 x 100/85 x
100/95 = 1,40 x jumlah pohon/ha
Kerapatan
130 ph/ha (9,4 m) diperlukan kecambah 180/ha
Kerapatan
143 ph/ha (9,0 m) diperlukan kecambah 200/ha
Sistem
tanam segitiga sama sisi
Kecambah
dibeli 12 bulan sebelum rencana penanaman. Bila rencana penanaman dalam jumlah
banyak, pemesanan sebaiknya bertahap sesuai dengan fasilitas dan tenaga yang
ada.
Untuk
tempat yang agak jauh dari sumber benih, pengangkutan agar diusahakan dengan
cargo (angkutan) udara
Benih
yang sudah diterima agar ditempatkan di tempat yang teduh kemudian segera
ditanam karena paling lama hanya dapat bertahan 3-5 hari dari tempat penghasil
benih
Standard kebutuhan per ha pembibitan tenaga kerja    : 5
– 6 hk per hari

Kebutuhan
benih dan luas pembibitan :

Luas areal yang akan Ditanami (ha)
Luas Pembibitan awal (ha)
Bibit ke Pembibitan utama
Luas Pembibitan utama (ha)
Bibit Yang Akan Ditanam ke Lapangan

         Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

  Keterangan :
Perhitungan tersebut menggunakan
standar seleksi di pembibitan awal 10% dan pembibitan utama 15%

Untuk areal seluas 1 ha dapat
digunakan untuk pembibitan awal sebanyak 500.000 polibag dan pembibitan utama ±
14.000 polibag

IV. Penyiraman Bibit

Sistem
penyiraman yang harus digunakan perlu dipertimbangkan :

Berapa
luas pembibitan yang akan dibangun dan berapa lama atau berapa tahun akan
digunakan. Jika penggunaannya cukup lama atau akan digunakan lebih dari 5 tahun
mungkin pemakaian sprinkler akan lebih menguntungkan karena akan memperkecil
biaya penyusutan dari instalasinya. Demikian pula dengan luasnya, luas
hendaknya sesuai dengan kapasitas pompa yang akan digunakan.
Bagaimana
dengan keadaan areal pembibitan tersebut apakah rata atau bergelombang. Rata
dengan sprinkler lebih baik, bergelombang dengan semi mekanis akan lebih murah
dimana dapat memanfaatkan tenaga gravitasi. Cara ini dilakukan dengan membangun
bak penampung ditempat yang tertinggi dan baru dialirkan ke tempat yang lebih
rendah
Berapa
jauh sumber air (sungai atau kolam air) dari pembibitan. Jika cukup dekat
penggunaan sprinkler mungkin cukup baik. Jika terlalu jauh maka perlu
pertimbangan lain apakah pompa yang digunakan mampu.
Bagaimana
dengan persediaan tenaga yang ada. Penggunaan
sprinkler memerlukan tenaga kerja yang lebih sedikit 4.000 bibit/hk sedangkan
secara manual 2.500 bibit/hk

Berapakah
debit air yang ada terutama pada musim kemarau. Untuk 1 ha dibutuhkan lebih dari 77 m3/hari (bibit saja 2,5 liter/hari,
sisanya untuk peresapan dan pengaliran di permukaan)
B.    
TAHAPAN PEMBIBITAN
I.      
Pre Nursery
(pembibitan
awal) selama 3 bulan pertama dengan polibag  kecil
            1.    Persiapan Areal
a.       
Areal yang sudah di buka (LC)
dibersihkan dan diratakan

b.     Kebutuhan bahan/tenaga :
Manual 20 HK/Ha dan mekanis 6 JKT (Jam Kerja Traktor) per ha

c.        
Kebutuhan areal 1 m2 untuk 70 bibit pada pembibitan awal

2.    Membuat Bedengan
a.       
Ukuran bedengan : lebar
bedengan 1,2 m ; jarak antar bedengan 0,8 m
b.       
Jumlah bibit dalam satu
bedengan : 840 bibit
c.        
Kebutuhan tenaga untuk
membuat bedengan : 1,5 HK/bed
d.       
Tepi bedengan diberi batas
dengan bambu atau papan
e.       
Jumlah bahan digunakan : 4
bambu @ 6 m dan 5 papan/bed
a.       
Bedengan ditaburi pasir
secara merata sampai setebal 2 cm
b.       
Jumlah kebutuhan pasir : 0,3 m3/bed
c.        
Jumlah kebutuhan tenaga kerja
: 0,2 HK/bed
4.    Meracun Serangga
a.       
Dua hari sebelum digunakan bedengan disemprot dengan insektisida,
contoh Sevin atau Thiodan
b.       
Jumlah dan jenis bahan digunakan : Sevin 85 EC dosis : 5 cc/l air/bed
c.        
Jumlah kebutuhan tenaga kerja
: 1 HK/30 bed

5.    Naungan

Untuk naungan di
perlukan perlakuan :
Pada tahap awal bibit harus diletakkan di bawah naungan, setelah dua
daun keluar (1,5 bulan) naungan dapat dikurangi sebesar 50% dan setelah daun
ketiga keluar (2,5 bulan) naungan harus sudah dihilangkan.
Luas naungan minimal sebesar bedengan dengan
tinggi ± 2 m
Bentuk naungan : tiang dibuat dari bambu atau besi siku setinggi 2 m,
dan jarak antar tiang 3 m. Atap dari pelepah kelapa sawit atau dari shadownet.
Jumlah bahan yang digunakan : 7 bambu/bed @ 6 m
dan 10 pelepah/bed
Jumlah kebutuhan tenaga kerja membuat naungan : 1
HK/bed 

6.    Mengumpulkan Tanah/Media Tanam

Media tanam menggunakan top soil (kedalaman 20-30 cm) tanah mineral
dengan tekstur lempung, kecuali di areal gambut dapat menggunakan tanah gambut
Tanah diayak dengan saringan kawat 2 cm agar
bersih dari akar, rumputan, batuan dan sampah lainnya.
Hasil pengayakan ± 60% (dari 1m3 diperoleh ± 1.000
kg tanah)
Bila tanah terlalu padat/liat dicampur dengan pasir perbandingan 3:1
Media tanam harus dicampur dengan 50 kg pupuk RP per ± 2 m3 tanah (±
1.000 polybag kecil)
Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk mengumpulkan tanah secara manual
1,5 m3/HK
sedangkan secara mekanis 8 JKT/Ha
Jumlah kebutuhan tenaga kerja untuk mengayak 3 m3/HK

7.    Ukuran Polybag

Ukuran polybag kecil 0,075 mm x 15 cm x 23 cm lay flat, warna hitam
Setelah diisi berukuran : diameter ± 10 cm dan
tinggi ± 17,5 cm
Lubang polybag berjumlah 12-24 dengan diameter 0,5
cm
1 kg Plb ± 200 lembar polybag kecil

Empat minggu sebelum penanaman kecambah, polybag harus sudah diisi
tanah dalam jumlah cukup
Guncang polybag pada saat pengisian untuk memadatkan tanah dan diisi
sampai mencapai ketinggian 1 cm dari bibir polybag
Polybag disiram air setiap hari sampai tampak jenuh sebelum dilakukan
penanaman dan diisi kembali dengan tanah bila diperlukan
Jumlah tanah adalah 1 kg per polybag
Jumlah kebutuhan tenaga kerja pengisian polybag 400
unit/HK

9.    Menyusun di Bedengan

Polybag harus disusun secara tegak dan rapat di
bedengan.
Tiap 1 m2 dapat memuat 70 polibag atau 840
polybag/bedengan

Diusahakan air tidak akan menggenangi di bedengan
dengan mengikis permukaan tanah yang tidak datar
Jumlah tenaga kerja untuk menyusun polybag adalah 1.000
unit/HK

BIBIT KECAMBAH UNGGUL PPKS

a.    Kecambah
normal : calon akar (radicula) dan calon batang (plumula) terlihat jelas,
panjangnya 8-25 mm.
b.    Radicula berujung tumpul
seperti bertudung, agak kasar
c.    Plumula ujungnya tajam
seperti tombak
d.    Kriteria kecambah yang
abnormal :
·        
Calon akar/batang patah
·        
Calon akar/batang tidak tumbuh
·        
Calon akar/batang membengkok
·        
Calon akar/batang tumbuh satu
arah
·        
Calon akar/batang busuk
terserang cendawan
·        
Calon akar/batang layu karena
terlalu kering
e.    Jumlah kebutuhan untuk seleksi kecambah 5.000 kecambah/HK

f.     Pada saat diterima peti harus diletakkan di tempat
yang terlindung dari sinar matahari

g.  Setiap kantong kecambah harus dibiarkan
terbuka selama beberapa menit untuk pergantian udara

11. Menanam Kecambah

Siram tanah di polybag sampai jenuh sebelum kecambah ditanam
Kantong plastik kecambah dibuka dengan hati-hati dan letakkan kecambah
di baki yang beralaskan goni basah yang telah direndam dalam larutan fungisida
Thiram dengan konsentrasi 0,2%
Kecambah diseleksi dan dihitung (% seleksi)
Penanaman kecambah harus memperhatikan posisi
radikula yang akan diposisikan arah ke bawah dan plumula yang akan diposisikan
ke atas
Kecambah ditanam dengan kedalaman sekitar 2-3 cm
di bawah permukaan tanah polybag (dilobang dengan ibu jari)
Polybag disiram sampai jenuh setelah kecambah
ditanam
Diberi naungan sesuai iklim setempat
Sebaiknya penanaman dilakukan secara beregu.
Kecambah yang memiliki persilangan yang sama ditanam pada bedengan yang
sama.
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menanam kecambah 1.000
bbt/HK

12.  Penyiraman

Bibit disiram 2 x sehari
Jam penyiraman : 07.00 wib – selesai paling lambat jam 11.00 wib; sore
hari jam 15.00 wib – selesai
Bila malam sebelumnya turun hujan (> 8 mm) dan tanah di polybag
masih basah maka penyiraman hanya dilakukan sore hari saja.
Bila pagi harinya hujan turun (> 10 mm) maka tidak perlu penyiraman
pagi dan sore.
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 13.500 bbt/HK (16 bed/HK)
13. Pengendalian Gulma

Dilakukan 1 x tiap 2 minggu
Cara pelaksanaan adalah manual tidak boleh dengan herbisida
Pengendalian dengan mencabut rumput dan gulma lain di dalam polibag dan
yang berada di antara polibag
Sekaligus melakukan
konsolidasi dengan menambah tanah pada polibag apabila kekurangan.
Jumlah tenaga kerja yang
diperlukan 13.500 bibit/HK atau 16 bed/HK
14. Pemeliharaan Drainase

Mengalirkan air yang
tergenang di areal pembibitan
Diperiksa agar air jangan
tergenang di polybag
Jumlah tenaga kerja yang
diperlukan 6-8 ha/HK
Rotasi yang diperlukan 1 x /minggu

15. Pemupukan

Minggu genap (minggu ke 4, 6, 8, 10, 12) dengan pupuk majemuk (contohnya
Rustika) 15.15.6.4 konsentrasi 0,2% (2gr/l air)
Minggu ganjil (minggu ke 5, 7, 9, 11) dengan urea 0,2%
Cara dilarutkan pupuk dalam
gembor : 10 gr Urea atau 10 gr pupuk majemuk dalam 5 liter air untuk 500
bibit

Pemupukan dilakukan pagi hari
setelah selesai penyiraman pertama/pagi
Jumlah kebutuhan tenaga kerja
8.400 bibit/HK atau 10 bed/HK

a.       
Dilakukan 1 kali/minggu
meliputi :
o   
Menambah tanah yang kurang
o   
Menegakkan polibag yang
miring
o   
Menukar bibit yang mati
dengan bibit  pada bedengan terakhir
b.       
Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan 4.000 bibit/HK atau 5 bed/HK

;

17. Pengendalian Hama dan penyakit

Pengamatan hama ataupun
penyakit dilakukan setiap hari
Pengendalian dilakukan dengan
cara manual
Apabila gangguan
hama/penyakit sudah pada tingkat yang lebih berat maka dilakukan dengan penyemprotan
insektisida, fungisida dengan rotasi 1 kali/minggu
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan 8.400 bibit/HK atau 10 bed/HK
Pengamatan hama ataupun
penyakit dilakukan setiap hari

18.
Tata cara seleksi Bibit di pre-nursery

Angkat dan singkirkan semua
bibit afkir dari bedengan sebelum dilakukan pemindahan bibit sehat ke polybag
besar
Musnahkan semua bibit afkir
Catat dan laporkan bibit yang
diafkir
Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan 5.000 bibit/HK

19. Standar Pertumbuhan Bibit kelapa
sawit

Tabel Standard
Pertumbuhan Bibit

Sumber data :Pusat Penelitian Perkebunan Marihat – Bandar
Kuala (1992)

20. Beberapa ciri Fisik bibit yang di-afkir

Pucuk bengkok atau daun berputar : akibat penanaman
kecambah yang terbalik atau faktor genetik
Daun lalang atau daun sempit (narrow grass leaf) :
akibat faktor genetik
Daun
kerdil dan sempit (stump/little leaf)
Daun
menyempit dan tegak (acute/erect leaf)
Daun yang
menggulung (rolled leaf) : akibat factor genetic
Daun
berkerut/keriput (crinkle leaf) : akibat factor genetic
Daun
melipat (collante) : akibat kekurangan air
Bibit
kerdil (stunted) : akibat factor genetic
Chimaera :
sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning
terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dan jaringan yang normal
Bibit
dengan serangan penyakit berat

II.                 Main Nursery
(pembibitan utama)
Bibit
dipindahkan ke dalam polibag besar, dipelihara selama 9 – 12 bulan sampai siap
untuk dapat ditanam
Umur bibit yang dapat ditanam di areal pertanaman :
Untuk daerah yang rawan hama gajah, babi, tikus dan  Landak

1.  Persiapan Areal
Areal
Pembibitan dekat dengan sumber air atau sungai
Areal datar dengan penggunaan areal 1 ha untuk 14.000
bibit
Dibuat parit drainase mengikuti pipa sekunder dari
jaringan pipa penyiraman
Ukuran parit lebar dasar 30 cm, lebar atas 70 cm, dalam
40 cm
Bila penyiraman dengan sprinkler hendaknya dibuat dulu
desainnya dan penempatan pipa-pipanya
Bila diperlukan buat pagar keliling 150 m dengan kawat.
Jarak antara tiang 3 m, tinggi pagar 1,5 m
Jumlah tenaga kerja untuk membuat pagar 100 m/HK
Transplanting ke main nursery dilakukan pada bibit
berumur 3-4 bulan atau memiliki 4-5 helai daun

Umur bibit 8-10 bulan : jarak pancang 70 x 70 x 70 cm (23.000 bibit/ha)
Umur bibit ≥
10 bulan : jarak pancang 90 x 90 x 90 cm (14.000 bibit/ha)
Kebutuhan tenaga kerja memancang 1.000 pancang/HK
3.  Mengumpulkan Tanah
Metode sama dengan pembibitan Pre-Nursery
Tanah di polybag besar harus dilubangi dan selanjutnya
dimasukkan 100 g pupuk RP ke lubang polybag besar sebelum bibit ditanam

Ukuran polybag besar adalah 0,15 mm x 35 cm x 50 cm lay
flat
Setelah diisi tanah diameter ± 23 cm dan tinggi ± 39 cm ;
warna hitam
Lubang empat baris perforasi berjarak 5 cm x 5 cm
Tebal polibag harus merata tidak ada tebal tipis

5.  Mengisi Polybag
Polybag
harus sudah siap diisi tanah minimal 4 minggu sebelum transplanting dari PN
untuk mendapatkan tingkat kepadatan tanah yang stabil.
Polybag harus
dibalik
sebelum diisi tanah agar polybag dapat berdiri tegak dan silindris
Persiapan
media tanam dan isikan ke dalam polybag. Hindarkan pemadatan tanah dalam
polybag dengan cara menekan kuat ke arah bawah

Guncang
polybag pada waktu pengisian untuk memadatkan tanah dan mencegah agar tidak ada
bagian yang mengkerut atau terlipat sehingga ketinggian tanah dapat mencapai
2,5 cm dari bibir polybag.
Jumlah polybag 1 kg = 18 lembar; 1 plb ± 20 kg
Jumlah
tenaga kerja yang diperlukan 100 unit/HK
6.  Menyusun Polybag
Polybag disusun di areal bibitan yang sudah dipancang
Menyeragamkan cara peletakan (contoh di selatan pancang).
Pancang
tidak boleh dicabut

Setiap 5 baris dikosongkan 1 baris untuk jalan
pemeliharaan bibit
Kedua tangan pekerja harus berada pada dasar polybag dan
tidak dibenarkan 1 tangan menyengkeram bibit polybag bagian atas
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 100 – 150
unit/HK

7. Menanam/Transplanting di Polybag Besar

Tanah di
polybag dilubangi sebesar ukuran polybag kecil dengan alat berupa bor tanah
atau yang dibuat dari pipa 4 inch
Jumlah tenaga kerja untuk melubangi 250 unit/HK
Bibit yang telah memenuhi syarat (umur 3 bulan, daun
3-4, bentuk
sempurna) diangkut dengan kotak papan, diecer ke tempat
polybag
Jumlah tenaga kerja untuk mengecer 700 bibit/HK
Penanaman
dilakukan : bibit di polybag kecil dipegang miring, dasarnya disayat keliling
kemudian dilepas. Dimasukkan ke dalam lubang polybag besar. Sambil menahan
bibit polybagnya ditarik/dilepas. Tanah diratakan dan dipadatkan
Jumlah tenaga kerja untuk menanam 100 bibit/HK

8. Penyiraman Bibit
Bibit
disiram 2 kali/sehari : pagi; jam 7.00 – selesai selambat lambatnya jam 11.00,
sore jam 15.00 – selesai
Jumlah
tenaga kerja 2.500 bibit/HK
Apabila
malam sebelumnya turun hujan dan tanah di polibag masih basah maka penyiraman
hanya dilaksanakan sore hari. Bila hujan pagi hari cukup lebat (> 10 mm)
maka sampai sore bibit tidak perlu disiram.
Kebutuhan
air bibit : 1-3 bl = 1.0 ltr; 3-6 bl = 1.5 ltr; > 6 bl = 2 ltr

Dilakukan
2 minggu sekali
Penyiangan dilakukan dalam polibag dan di luar polibag
Dalam polibag penyiangan dilakukan secara manual
Di antara
polibag rumput-rumput disemprot dengan 2 kg karmex + 2,2 ltr gramoxone/450 ltr
air/ha bibitan
Tenaga
kerja diperlukan untuk penyiangan 0,7 ha/HK atau 8.000 bibit/HK
10. Pemberian Mulsa
Pada daerah yang terlalu kering/panas, bibit dalam
polybag harus diberi mulsa
Mulsa
diberikan secara merata di atas permukaan tanah dalam polybag segera setelah
bibit ditanam
Mulsa yang
dianjurkan adalah cangkang, jerami ataupun lalang kering
Jumlah
cangkang sawit yang diperlukan 0,5 kg/polibag
Jumlah
tenaga kerja diperlukan adalah 2.500 bibit/HK

Konsolidasi
bibit dilakukan 1x/bulan
Menegakkan
polibag-polibag yang miring
Mengganti/membalut
polibag yang pecah
Menambah tanah di polybag (hanya sampai umur 6 bulan)
Jumlah tenaga kerja diperlukan 2.000 bibit/HK
12.  Pemeliharaan Parit drainase
Mengalirkan air yang tergenang 1 kali/minggu
Mendalamkan
parit pada ukuran semula
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 6-8 ha/HK
13.  Pemupukan
Dimulai
pada minggu ke 2 setelah bibit di transplanting
Jenis
pupuk : pupuk majemuk (contoh Rustika) R 15.15.6.4 dan R 12.12.17.2 serta pupuk
Kieserite atau Dolomit
Jumlah
tenaga kerja yang diperlukan 3.000 bibit/HK atau 5 HK/ha bibit
Cara
pemupukan :
Buat takaran pupuk sesuai
dengan dosis
Pupuk ditaburkan merata pada
permukaan tanah di polybag melingkar/keliling sejauh 10 cm dari bibit
Pupuk tidak boleh menyentuh bibit
Pelaksanaan setelah penyiraman pertama.

Tabel 8.3. Dosis Pemupukan
Pembibitan Utama

R I                                              =       Rustika 15.15.6.4
R II     
                                       =       Rustika 12.12.17.2
K
                                               =       Kieserite
D
                                               =       Dolomit

Sumber
data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

14.  Pengendalian Hama Penyakit
Pengamatan
dilakukan secara rutin 1 x/minggu untuk mengetahui ada tidaknya serangan
hama/penyakit
Cara pengendalian pada saat serangan awal/ringan secara
manual, hama dikutip kemudian dimusnahkan
Jumlah
kebutuhan tenaga kerja 2.000 bibit/HK
Bila dari hasil pengamatan menunjukkan adanya peningkatan
gejala serangan maka dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida.
Penyemprotan
dilakukan setelah penyiraman pagi dan ditambahkan dengan perekat.
Khusus bibit yang terkena penyakit dan mudah menular
harus dipisahkan dari bibit sehat
Jumlah
kebutuhan tenaga kerja 3.000 bibit/HK

Tabel
8.4. Kebutuhan Larutan Semprot

Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

15     Gejala Serangan hama/penyakit & Pengendalian
Tabel Gejala Serangan Hama dan Penyakit
Menyerang jaringan perakaran dan daun. Daun yang terserang memucat
seperti kekurangan N. Biasanya bersama dengan semut
Menyerang daun sebelah bawah terutama daun tua menyebabkan daun
berbintik-bintik kemudian mengering
Kumbang Apogonia dan Adoretus
Lapisan epidermis dikikis atau dimakan seluruhnya sehingga berlubang
Terutama memakan tepi daun
Menyerang pangkal batang dekat permukaan tanah
Mengisap jaringan daun yang lunak sehingga bekasnya seperti serat-serat
Antracnosa Botryodiplodia
Daun bercak-bercak terang menjadi coklat kehitaman dan mengering. Terutama karena keadaan terlalu lembab
Bercak daun bulat mula-mula kuning terang coklat
Corticium dan Helminthosporium
Bercak bertambah besar dan saling bertemu
Penyakit blas Rhizoctonia sp & Phytium
Akar membusuk dan berair, daun-daun seperti
terbakar
 Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa
sawit (2004)
S             :     Semprot
T             :     Tabur
J/M         :     Jarak/Minggu
               
K             :     Konsentrat

C             :     Cara

16.  Seleksi Bibit
Cara pengendalian pada saat serangan awal/ringan secara manual, hama dikutip kemudian dimusnahkan

Berikan tanda dengan cat warna putih di polybag setiap bibit afkir/abnormal
Catat dan dibuat berita acara semua bibit afkir
Bibit afkir dikeluarkan dari blok bibitan dan dimusnahkan, jumlah bibit afkir selama di main nursery antara 10-15 %
Jumlah tenaga kerja dibutuhkan 3.000 bbt/HK

       17.  Ciri bibit
abnormal di Main Nursery
·        
Kerdil (runt/stunted)
Bibit yang
pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan bibit sehat
seumurnya
·        
Bibit erect
Faktor
genetis, daun tumbuh dengan sudut yang sangat  sempit/tajam terhadap sumbu
vertikal sehingga seperti tumbuh tegak.
·        
Bibit yang layu dan lemah (limp)
Penampilan
pucat dan pertumbuhan daun muda cenderung lebih pendek dari yang seharusnya
·        
Bibit flat top
Faktor
genetik, daun yang baru tumbuh dengan ukuran yang makin pendek dari daun tua,
sehigga tajuk bibit terlihat rata
·        
Short internode
Jarak
antara anak daun pada tulang pelepah (rakhis) terlihat dekat dan bentuk pelepah
tampak pendek
·        
Wide internode
Jarak
antara anak daun pada rakhis terlihat sangat lebar. Bibit terlihat sangat
terbuka dan lebih tinggi dari normal
·        
Anak daun yang sempit (narrow leaf)
Bentuk
helai daun tampak sempit dan tergulung sepanjang alur utamanya (lidi) sehingga
bentuknya seperti jarum
·        
Anak daun tidak pecah (juvenile)
Helai anak
daun tetap bersatu seluruhnya atau tidak pecah
·        
Daun berkerut (crinkle leaf)
Daun terlihat berkerut. Gejala berat akibat factor
genetic, gejala ringan disebabkan karena kekurangan air
·        
Chimaera
Sebagian
atau seluruh daun secara seragam berubah menjadi pucat atau bergaris kuning
terang yang sangat kontras dengan warna gelap dari jaringan yang normal
·        
Crown Diseases
Faktor genetik, pelepah bengkok dan mudah patah
Bibit
berubah secara progresif ke arah coklat dan perlahan dimulai dari daun yang tua
bergerak ke daun yang lebih muda
·        
Terserang hama
dan penyakit
Terserang busuk pucuk dan hama/penyakit yang harus
dipisahkan

          18
Persiapan Pemindahan Bibit ke Lapangan
·        
Pemutaran bibit (rotating)
Bibit
diputar pada tempatnya dua minggu sebelum dikirim ke lapangan. Setelah bibit
diputar harus disiram air dengan cukup setiap hari sampai waktu pengiriman ke
lapangan
·        
Perlakuan Bibit untuk Persiapan Pengangkutan
Menjelang
persiapan tanam bibit dikumpulkan rapat, setiap kelompok terdiri 100-200 bibit.
Bibit disusun satu lapis di atas truk dan disiram sebelum
berangkat ke lapangan

Tanah/arealnya rata/datar. Jika areal datar tidak diperoleh dapat
juga digunakan areal bergelombang atau berbukit namun perlu dibuat
teras-teras yang disesuaikan dengan kemiringannya asal saja jaringan
penyiramannya mampu mencapai tempat tertinggi atau terjauh.
Dekat dengan sumber air
dan airnya tersedia sepanjang tahun. Bibit perlu disiram 2 kali sehari
jika tidak turun hujan yaitu dari pagi sampai pukul 11.00 wib siang dan
sore mulai pukul 16.00 wib. Bibit memerlukan banyak air yaitu 0,25 – 2
liter
tergantung dari umur dan kondisi bibit. Air harus bersih
dan tidak beracun.
Dekat dengan areal yang akan ditanami jika mungkin ditengah lokasi
untuk mengurangi biaya angkutan bibit.
Drainasenya baik/arealnya tidak tergenang
Aman dari gangguan hama
berupa binatang besar maupun serangga, dekat dari pengawasan dan mudah
dikunjungi
Dekat dari sumber tanah
untuk pengisi kantong plastik (top soil) karena tiap kantong besar
membutuhkan 20-25 kg tanah

D. KEBUTUHAN PENGADAAN BIBIT

Kebutuhan bibit/kecambah sebanyak 140% dari jumlah yang akan
ditanam.
Perhitungannya adalah :

o    Seleksi
kecambah                    :     2,5%
o    Seleksi di pembibitan
awal    :     10%
o    Seleksi di pembibitan
utama :     15%
o    Cadangan
penyisipan             :     5%

Kebutuhan kecambah = 100/97,5 x 100/90 x 100/85 x 100/95 = 1,40 x
jumlah pohon/ha
Kerapatan 130 ph/ha (9,4
m) diperlukan kecambah 180/ha  Kerapatan 143 ph/ha (9 m) diperlukan
kecambah 200/ha

            Sistem tanam segitiga
sama sisi

Kecambah dibeli 12 bulan
sebelum rencana penanaman. Bila rencana penanaman dalam jumlah banyak,
pemesanan sebaiknya bertahap sesuai dengan fasilitas dan tenaga yang ada.
Untuk tempat yang agak
jauh dari sumber benih, pengangkutan agar diusahakan dengan cargo
(angkutan) udara
Benih yang sudah
diterima agar ditempatkan di tempat yang teduh kemudian segera ditanam
karena paling lama hanya dapat bertahan 3-5 hari dari tempat penghasil
benih
Kebutuhan benih dan luas
pembibitan :

Tabel  Kebutuhan Benih dan Luasan Pembibitan
Luas areal yang akan Ditanami (ha)
Luas Pembibitan awal (ha)
Bibit ke Pembibitan utama
Luas Pembibitan utama (ha)
Bibit Yang Akan
Ditanam ke Lapangan
Sumber
data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)
·   Perhitungan tersebut menggunakan standar seleksi di
pembibitan awal 10% dan pembibitan utama 15%
·   Untuk areal seluas 1 ha dapat digunakan untuk pembibitan
awal sebanyak 500.000 polibag dan pembibitan utama ± 14.000 polibag
·   Standard kebutuhan per ha pembibitan tenaga kerja : 5–6
hk per
hari                            
     Sistem penyiraman yang harus digunakan perlu dipertimbangkan :

Berapa luas pembibitan
yang akan dibangun dan berapa lama atau berapa tahun akan digunakan. Jika
penggunaannya cukup lama atau akan digunakan lebih dari 5 tahun mungkin
pemakaian sprinkler akan lebih menguntungkan karena akan memperkecil biaya
penyusutan dari instalasinya. Demikian pula dengan luasnya, luas hendaknya
sesuai dengan kapasitas pompa yang akan digunakan.
Bagaimana dengan keadaan
areal pembibitan tersebut apakah rata atau bergelombang. Rata dengan
sprinkler lebih baik, bergelombang dengan semi mekanis akan lebih murah
dimana dapat memanfaatkan tenaga gravitasi. Cara ini dilakukan dengan
membangun bak penampung ditempat yang tertinggi dan baru dialirkan ke
tempat yang lebih rendah
Berapa jauh sumber air (sungai atau kolam air) dari pembibitan.
Jika cukup dekat penggunaan sprinkler mungkin cukup baik. Jika terlalu
jauh maka perlu pertimbangan lain apakah pompa yang digunakan mampu.
Bagaimana dengan persediaan tenaga yang ada. Penggunaan
sprinkler memerlukan tenaga kerja yang lebih sedikit 4.000 bibit/hk
sedangkan secara manual 2.500 bibit/hk

Berapakah debit air yang
ada terutama pada musim kemarau. Untuk 1 ha dibutuhkan lebih dari 77
m3/hari (bibit saja 2,5 liter/hari, sisanya untuk peresapan dan pengaliran
di permukaan)

Pembibitan awal, kebutuhan air per pokok : 0,1 – 0,3 liter/hari
Pembibitan utama :

Tabel  Kebutuhan Air Bibitan
Kebutuhan Air/pokok/hari ( liter )
2
(sprinkler 1 jam 45 menit)
Sumber
data :Pusat Penelitian Perkebunan Marihat – Bandar Kuala (1992)
      I.    Secara
Manual
Air
dihisap dari sungai dengan menggunakan pompa air dan dialirkan ke areal
pembibitan dengan menggunakan pipa dan selang
·        
Pipa primer 6 inch
ditempatkan ditengah-tengah lapangan
·        
Cabang I dengan pipa 2 inch
·    Cabang II dengan pipa 1 inch
yang disambung dengan selang plastik 25 m yang ujungnya diberi gembor
·        
Penyiraman dilakukan dengan tenaga manusia

1.       Pipa induk 6 inch dari rumah pompa
2.    Pipa utama 4 inch dilengkapi dengan kran (valve) ke pipa distrubusi 2 inch.
Tiap sambungan dilengkapi stand pipes 0,75 inch yang dipasang berdiri dan
ujungnya dilengkapi dengan nozzle yang dapat memancarkan air dan berputar
karena aliran air
3.      Pada tiap pipa distribusi terdapat 8 – 10 sprinkler yang berjarak 9 – 18 m
4.     
Untuk 8 ha pembibitan diperlukan 30 sprinkler, 2 line pipa distribusi
·        
Kebutuhan air ± 75
m3/ha/hari. Efisiensi
30-40%
·        
Pompa berdaya pancar 45 psi
(3,6 kg/cm2)
·        
Kekuatan pompa 18-20 HP untuk 8 ha pembibitan

Tabel Pekerjaan Pembibitan
16.000  Bibit 
=  3 Bulan
14.000  Bibit 
=  9 Bulan.

Advertisements
Category: Budidaya Sawit