KUALA LUMPUR – Sime Darby Berhad melaporkan, laba sebelum pajak sebesar RM592,7 juta dan laba bersih sebesar RM437,4 juta untuk kuartal kedua yang berakhir 31 Desember 2014 (2QFY2015). Sementara laba sebelum pajak grup dan laba bersih untuk 2QFY2015 masing-masing turun 38 persen dan 47 persen, terhadap triwulan yang sama tahun sebelumnya.
Presiden dan Chief Executive Sime Darby Group, Tan Sri Dato ‘Seri Mohd Salleh Bakke mengatakan, penurunan tajam harga minyak mentah dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global telah memperburuk kebutuhan untuk mendorong produktivitas yang lebih besar dan efisiensi biaya.
“Kami percaya fundamental pasar jangka panjang tetap menarik meskipun pengurangan harga komoditas,” paparnya dalam sebuah pernyataan, Kamis (26/2/2015).
Selain itu, katanya, grup terus melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi operasional di seluruh operasinya. Dari perspektif strategis, serta tawaran yang diajukan untuk pengambilalihan saham New Britain Palm Oil Limited (NBPOL) yang kini masih berlangsung. “Kami berharap dapat menyelesaikan kesepakatan pada akhir kuartal saat ini,” tuturnya.
Adapun laba divisi perkebunan sebelum bunga dan pajak (PBIT) dari RM269.8 juta untuk 2QFY2015, atau lebih rendah sebesar 47% dibandingkan RM507.5 juta pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini disebabkan merosotnya realisasi harga rata-rata CPO RM2,123 / ton dibandingkan dengan RM2,416 /ton di 2QFY2014. Dan penurunan hasil tandan buah segar (TBS) 12% 2QFY2015 (YoY), karena perubahan pola tanam didorong oleh kondisi cuaca buruk. (T3)