Rabu, 04 September 2013

Sawit-centre.com, Jakarta-Berbagai cara kian dilakukan untuk menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas, diantaranya yaitu integrasi sawit sapi.

Iskandar Sulaeman, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI mengakui dengan melakukan integrasi sawit sapi bisa menekan biaya produksi serta meningkatkan produktivitas.  Bahkan hal tersebut sudah dilakoninya selama 2 tahu atau semenjak Menteri BUMN menghimbau kepada seluruh PTPN yang beregark dibidang sawit untuk melakukan integrasi sawit sapi.

“Kami sudah melakukan integrasi ini selama dua tahun,” tegas Iskandar.

Adapun metodenya, kata Iskandar yaitu pelepah yang biasanya diletakan begitu saja kini di cacah lembut termasuk bungkil sawit. Setelah keduanya dicacah kemudian diasuk dengan menggunakan tetes tebu. Setelah tercampur barulah diberikan kepada sapi untuk pakannya. Bungkil sawit ini merupakan pengganti kedelai yang umumnya digunakan untuk membuat pakan sapi yang konvensional.

Adapun timbal baliknya yaitu sapi akan menghasilkan kotoran. Kotoran tersebutlah yang digunakan untuk pupuk organik bagi tanaman sawit. “Jadi, lebih ramah lingkungan dan lebih cepat,” jelas Iskandar.

Terbukti, melalui integrasi sawit sapi maka pihaknya pihaknya dapat menghemat sekitar Rp 1.800-2.800/kg. Pasalnya, pakan konvensional harganya sekitar Rp 3.000-4.000 per kilogram, sementara pakan yang diolah dari limbah kelapa sawit hanya Ro 1.200 per kilogram.

“Sebenarnya sudah terbukti, dengan pakan yang berasal dari limbah kelapa sawit itu ada tambahan berat badan sapi dan pohon sawit kami pun mengalami peningkatan produktifitas, jumlahnya berapa masih diteliti oleh Litbang Pertanian. Tapi sudah ada peningkatan,” pungkas Iskandar. Suntoro.

Sumber : http://www.sawit-centre.com/index.php/berita/481-integrasi-sawit-sapi-sangat-menguntungkan

Baca juga kisah-kisah sukses petani lainnya, berita dan harga sawit di bawah ini :