JAKARTA – Sebagai negara paling padat di Afrika dan Timur Tengah, Mesir memiliki tingkat konsumsi minyak nabati tinggi, dimana sekitar 80% minyak nabati itu berasal dari impor. Bagaimana peluangnya bagi pasar minyak sawit Indonesia?
Dengan populasi mencapai 86,8 juta jiwa, serta pertumbuhan populasi mencapai 1,84% per tahun, membuat Mesir menjadi negara terpadat di Afrika dan Timur tengah, sekaligus menempati peringkat 16 dengan populasi terpadat di dunia.
Dalam laporan Fortune, Juli 2014 lalu, Mesir tercatat salah satu pusat pasar minyak nabati penting di Timur Tengah, ini lantaran letak geografis dan demografisnya yang strategis. Sayangnya negeri Piramida itu tidak mampu memenuhi pasokan minyak nabati didalam negeri yang cukup tinggi.
Sebab dari total konsumsi minyak nabati Mesir yang mencapai 2,1 juta ton pada 2013 silam, hanya sekitar 18-20% saja yang dipenuhi dari pasokan minyak nabati lokal. Selebihnya didapat dari kegiatan impor semi olahan.
Dua jenis minyak yang paling banyak di impor Mesir ialah minyak sawit dan minyak bijiĀ bunga matahari, disusul impor minyak kedelai, minyak jagung, minyak kelapa, minyak inti sawit, dan produk-produk lemak seperti mentega, margarine, dan lema-lemak terhidrogenasi.
Bertumbuhnya pasar minyak nabati di Mesir didorong dengan terbitnya kebijakan perdagangan yang menguntungkan, sebab memberlakukan bea masuk nol persen untuk minyak mentah rafinasi dan minyak mentah curah. Negara ini juga masuk dalam keanggotaan kesepakatan perdagangan bebas, alhasil menjadi pusat hub jaringan re-ekspor ke negara-negara di Timur Tengah, Afrika Utara (MENA) dan Eropa.
Setiap tahunnya Mesir diprediksi mengonsumsi minyak dan lemak sekitar 2,09 juta ton. Kala tahun 1980 an dan 1990 an Mesir muncul menjadi pasar minyak nabati yang menjanjikan. Namun tren nya mulai bergeser menyusul diterbitkannya kebijakan secara bertahap skim ekspansi minyak makan, dengan skim subsidi.
Menurut penelusuran Fortune, Saat ini, minyak cair berkontribusi sekitar 60% dari total konsumsi minyak makanan di Mesir, sedangkan sisanya dalam bentuk minyak samin nabati. Minyak dan lemak makan di Mesir utamanya digunakan untuk bahan makanan dan untuk kebutuhan industri. (T2)
Untuk lebih lengkapnya baca InfoSAWIT Edisi Februari 2015 http://www.store.infosawit.com/