Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Alasan Tanah Gambut Kurang Subur karena Unsur Haranya

Pengertian Tanah Gambut

Tanah gambut merupakan tanah hasil dari tanah organosol. Tanah ini merupakan jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tumbuhan yang mengalami palapukan atau penimbunan dan pembusukan dengan waktu yang sangat lama sehingga bahan organik yang ada di dalamnya tinggi.

Tanah gambut ini mengalami penguraian oleh bakteri aerob dan dipengaruhi oleh keadaan geografisnya. Tanah gambut ini biasanya tumbuh di lahan-lahan berawa karena kadar keasamannya yang tinggi. Tapi, alasan tanah gambut kurang subur karena kurangnya unsur hara sehingga tidak cocok untuk pertanian.

Penyebab Ketidaksuburan Pada Tanah Gambut.

Ciri-ciri dari tanah gambut yaitu apabila tanah gambut berwarna hitam memiliki kandungan air dan bahan organik yang tinggi, Ph dan tingkat keasamannya tinggi, hanya terdapat sedikit unsur hara dan drainasenya jelek. Tanah gambut ini hanya di temukan di daerah rawa-rawa seperti daerah Kalimantan, Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, Sumatra Selatan dan Papua Bagian Selatan.

Selain itu tanah gambut kurang subur karena tidak lancarnya peredaran udara didalamnya sehingga proses penghancuran tanah tidak sempurna. Tanah gambut kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa dan Jenis tanah ini terbatas untuk pertanian perkebunan seperti karet, kelapa dan palawija.

Tanah gambut terbagi menjadi dua. Yang pertama gambut Topogenous yaitu tanah gambut yang kaya akan nutrisi dan merupakan tanah yang diendapkan dari sisa tumbuhan yang hidup dengan mengambil nutrisi pada tanah mineral dan nutrisinya mengandung banyak air sehingga mempengaruhi kadar abunya.

Yang kedua gambut Ombrogenous yaitu merupakan pengendapan dari tumbuhan yang hidup dari air hujan sehingga kadar abunya asli, tidak tercampur oleh zat-zat lain. Biasanya ombrogeneus ini merupakan tanah gambut kurang subur dikarenakan nutrisinya akan terlepas dan hilang secara berangsur-angsur.

Karakteristik dari tanah gambut ini bisa dilihat dari warnanya biasanya berwarna cokelat tua sampai kehitam-hitaman meskipun pada awalnya berwarna abu-abu atau kemerah-merahan. Kemudian berat isi tanah organik lebih rendah dibandingkan berat isi tanah mineral. Untuk kapasitas penahan airnya, tanah gambut mempunyai kapasitas penyimpanan air lebih besar sekitar 2-4 kali dari berat bobot keringnya.

Tanah gambut memiliki luas adsorbsi yang besar, dengan adanya pH yang tinggi dalam kandungannya maka tanah gambut membutuhkan zat kapur dan juga membutuhkan dosis pupuk yang lebih tinggi. Tanah gambut juga mengadung beragam asam-asam organik yang sebagian bersifat racun bagi tanaman. Itulah alasan tanah gambut kurang subur karena hal-hal yang telah disebutkan.

Pupuk Tanaman Karet Umur 7 Tahun

Tanaman karet adalah tanaman yang dibudidayakan di Indonesia. Tanaman karet merupakan hasil bumi Indonesia yang diambil getahnya. Fungsi karet sangatkah banyak, karet digunakan sebagai bahan baku membuat ban dan barang-barang yang terbuat dari karet.

Agar karet dapat menghasilkan getah yang banyak, maka pada saat penanaman karet harus mendapat pupuk yang cukup. Karet diberi pupuk pada saat ditanam umur 2 tahun juga pupuk tanaman karet umur 7 tahun.

Persiapan

Tujuan pemberian pupuk adalah agar tanaman karet tumbuh subur. Sebelum diberi pupuk, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menanam karet, yakni sebagai berikut.

Pertama, luas lahan, karet adalah tanaman yang memerlukan tempat yang luas. Hal tersebut disebabkan karet tanaman yang berumur panjang dan memerlukan waktu bertahun-tahun hingga karet dapat dipanen. Jika karet ditanam di tahan yang tidak luas, maka perkembangan karet akan terganggu.

Kedua, adalah jarak tanam. Meskipun karet adalah tanaman yang memerlukan waktu lama untuk dapat tumbuh besar, namun jarak taman perlu diperhatikan. Jarak tanam tersebut akan memudahkan di dalam penyadapan dan juga perawatan.

Hal selanjutnya yang harus diperhatikan adalah waktu penyadapan. Waktu penyedapan karet memerlukan waktu yang sangat lama. Oleh karena itu, perlu ada waktu khusus yang digunakan untuk menyedap karet.
Ketiga adalah alat untuk menyadap karet. Cara pengambilan karet adalah dengan membuat suatu lubang atau garis memajang dan pada pohon karet. Pembuatan tersebut dimaksudkan agar mempermudah dalam pembuatan karet. Sejak dahulu cara pemanenan ini dilakukan secara turun-temurun sehingga menjadi

Cara Pemupukan

Selain dalam hal penanaman, perawatan juga pupuk tanaman karet umur 7 tahun. Hal lain yang harus diperhatikan pada tanaman karet adalah cara pemupukan. Cara pemupukan keret sama halnya seperti tanaman lain pada umumnya, yakni pupuk diletakkan di sekitar tanaman karet, sedangkan waktu pemupukan adalah ketika sedang tidak terjadi hujan. Oleh karena, jika dilakukan pemupukan sebelum terjadi hujan, pupuk yang sudah diberikan pada tanaman karet akan hanyut bersama dengan air hujan

Cara Pemupukan yang Baik untuk Karet

Karet merupakan salah satu tanaman pekebunan yang cukup bnyak dibudidayakan di Indonesia. Harga jual karet yang cukup tinggi menjadi salah satu alasan banyaknya petani-petani karet di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga merupakan salah satu produsen karet terbesar hingga mampu menembus pasar internasional. Dalam melakukan usaha budidaya karet, hal yang paling penting adalah produktivitasnya. Untuk meningktakan produktivitas, salah satu caranya adalah dengan melakukan pemupukan. Maka dari itu, seorang petani karet harus mengetahui cara pemupukan yang baik untuk karet agar produktivitasnya tinggi.

Cara Pemupukan Tanaman Karet

Cara pemupukan untuk karet bisa dilakukan dengan memerhatikan beberapa hal, di antaranya adalah dosis pemupukan, waktu pemupukan dan teknis pemuukan. Dosis pemupukan diengaruhi oleh umur karet. Pada saat mur karet 6 tahun hingga 15 tahu, maka dosis pupuk yang diiberikan per hektarnya adalah 260 gram pupuk SP, 350 gram pupuk urea dan 300 gram pupuk KCl. Pada saat karet berumur 16 tahun sampai 25 tahu, maka dosis pupuk per hektarnya adalah 200 gram urea dan 150 gram KCl tanpa pemberian pupuk SP lagi.

Selanjutnya adalah waktu pemupukan. Pemupukan yang dilakukan adalah dua kali dalam setahun. Waktu yang tepat untuk pemupukan adalah awal musim hujan dan akhir musim hujan. Hal terakhir yang harus dilakukan untuk melakukan pemupukan karet secara baik adalah teknis pemupukan. Dalam melakukan pemupukan, hal pertama yang harus dilakukan adalah pembersihan gulma atau tanaman pengganggu. Hal ini dilakukan agar antara karet dan gulma tidak saling berebut nutrisi puppuk sehingga pada akhirnya tanaman karet tersebut akan kekurangan nutrisi.

Setelah melakukan pembersihan, selanjutnya adalah membuatpuritan secara melingkar di sekitar tanaman karet. Barulah kemudian memasukkan pupuk ke dalam paritan tadi sesuai dengan dosisnya. Terakhir yaitu menutu kembali puritan yang telah diberi pupuk.

Seperti itulah cara pemupukan yang baik untuk karet, di mana hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan produktivitas yang tinggi. Dosis merupakan suatu hal terpenting dalam pemupukan karena dosis yang berlebhan bisa menyebabkan tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik. Maka dari itu, perhatikanlah segala sesuatu sebelum melakukan pemupukan karet. Semoga informasinya bermanfaat.

Cara Merawat Kebun Karet Bebas dari Serangan Penyakit

Selain harus tahu cara menamam dan memilih benih yang baik, pemilik kebun karet juga perlu mengetahui cara merawat kebun karet agar tidak terkena serangan penyakit. Karena penyakit ini dapat membuat proses pertumbuhan tanaman tersebut jadi terganggu serta menimbulkan efek jumlah panen sadapan karet jadi berkurang.

Penyakit yang Menyerang Tanaman Karet dan Penanganannya

Salah satu jenis penyakit yang paling sering menyerang tanaman karet adalah jamur akar putih. Sesuai dengan namanya, bagian yang diserang adalah akar. Sedangkan gejala yang timbul yaitu daun menjadi pucat dan warnanya berubah kuning. Selain itu bagian tepi dan ujungnya melipat ke bagian dalam. Kejadian selanjutnya adalah akar makin membusuk dan tanaman menjadi mati.

Untuk  menangani masalah ini, salah satu jalan terbaiknya yaitu menghilangkan jamur tersebut. Caranya bisa dilakukan dengan mengolesi cairan khusus yang bisa dibeli di toko-toko pertanian. Atau dapat juga dengan sistem penyiraman dengan obat-obatan tertentu seperti bayleton, anvil, alto dan sebagian.

Sedangkan cara alami yang bisa dipilih untuk melakukan perawatan misalnya tanah yang berada di sekitar tumbuhnya akar disiram dengan larutan belerang atau biotri, anjap maupun triko. Bila dilakukan secara terus menerus makan jamur yang menempel pada akar akan mati dan tidak bisa berkembang biak lagi.

Penyakit lainnya yaitu kekeringan pada alur sadap. Jika kena serangan penyakit ini, pohon karet tidak akan bisa lagi mengalirkan getah atau lateks. Salah satu penyebabnya yaitu pemilik kebun atau petani karet tidak sabar dan terlalu sering melakukan penyadapan. Apalagi jika penyadapan ini menggunakan bahan rangsangan seperti ethepons. Akibatnya alur sadap menjadi kering dan getah latek tidak mampu mengalir lagi.

Tanda dari munculnya gangguan ini adalah bagian kulit yang sering mengalirkan getah menjadi kering dan warnanya terlihat coklat. Gangguan kekeringan tersebut dapat menyebar pada bagian kulit lain yang umurnya sama.

Teknik dan cara merawat kebun karet yang perlu dilakukan untuk mengatasi penyakit ini yaitu mengurangi frekuensi penyadapan dan penggunaan ethepon. Kemudian lakukan pengerokan di bagian kulit kering, lalu dioles dengan obat yang mampu memunculkan rangsangan hingga kulit baru bisa tumbuh lagi. Hal ini dilakukan hingga tiga kali dalam satu bulan. Setelah itu disemprot dengan pestisida.

Hasil Sadap Karet 1 ha

Hasil sadap karet 1 ha biasanya akan mampu menghasilkan karet atau lateks sebanyak 1,5 ton setiap tahunnya. Hasil ini merupakan hasil yang biasanya diperoleh dalam sebuah perkebunan karet. Namun, biasanya hasil sadapan tersebut bisa lebih dari itu dan mencapai angka hingga  2 ton per tahunnya.

Hasil sadap pohon karet sebenarnya bisa dipengaruhi oleh banyak hal. Kita tidak hanya bergantung pada tanaman karet itu saja untuk mampu menghasilkan karet yang berkualitas.

Namun, para petani juga memiliki peran yang cukup penting dalam menghasilkan hasil sadapan yang berkualitas dan banyak.Beberapa faktor yang menyebabkan sedikit banyaknya hasil sadapan karet adalah sebagai berikut.

1. Jenis Unggul

Jenis pohon karet yang digunakan sebagai tanaman karet juga memiliki pengaruh untuk menentukan besar sedikitnya hasil panen yang bisa diperoleh dari pohon karet. Ada jenis pohon karet biasa dan ada pula jenis unggulan yang mampu menghasilkan cairan getah karet lebih banyak dari varietas biasa.

2. Kematangan Tanaman

Tingkat kematangan pohon karet juga memengaruhi dalam hasil panen dalam satu siklus. Pohon karet yang disadap terlalu mudah juga akan mengakibatkan hasil panen yang sedikit. Pada umumnya waktu yang pas untuk menyadap pohon karet adalah sekitar 5-6 tahun.

Namun, ada juga yang hanya 3,5 tahun sudah bisa dipanen. Hal tersebut bisa terjadi dengan memerhatikan lilitan pohon karet. Jika sudah mencapai 45 cm maka pohon karet sudah siap untuk disadap.

3. Teknik Penyadapan

Teknik penyadapan juga memiliki andil untuk menghasilkan getah karet yang baik. Terlalu dalam ataupun terlalu dangkal dalam menyayat kulit pohon juga mempengaruhi hasil panen.

4. Waktu Penyadapan

Waktu yang paling tepat untuk penyadapan pohon karet adalah di pagi hari. Jika proses penyadapan dilakukan siang hari maka hasilnya tidak akan sebanyak seperti di pagi hari.

5. Kesejahteraan Petani

Kesejahteraan petani juga harus diperhatikan agar kinerja dari petani tersebut tidak asal-asalan. Dengan demikian, hasil panen bisa optimal karena kinerja dari petani yang jga maksimal.

Demikianlah beberapa hal yang bisa memengaruhi hasil sadap karet 1 ha. Apakah akan mencapai 1,5 ton atau lebih bergantung pada beberapa faktor tersebut. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda.

Ragam Keunggulan Tanaman Karet dari Biji

Tanaman karet ternyata tidak hanya bisa dimanfaatkan getahnya saja. Sebab ternyata keunggulan tanaman karet dari bijinya juga dapat diambil kebermanfaatannya. Tak banyak yang mengetahui bahwa biji karet ternyata mengandung banyak minyak. Bahkan tak banyak pula yang memulai untuk memangfaatkannya sebagai sumber energi. Padahal sebenarnya, biji karet bisa menghasilkan energi-energi alternatif yang pengolahannya tentu akan menjadi sumber manfaat bagi masyarakat. Yang pertama adalah bahan bakar alternatif yang berasal dari limbah cangkang dari biji karet yang kemudian diolah menjadi briket. Lapisan cangkang biji karet ini sama kerasnya dengan lapisan tempurun kelapa yang juga biasa menjadi bahan pembuatan briket. Namun, pembuatan briket ini haruslah dipertimbangkan pula efek polusi udara yang mungkin akan ditimbulkan dari proses pembuatannya. Karenanya, inovasi-inovasi baru haruslah terus dikaji sehingga biji karet ini bisa dimanfaatkan untuk briket namun tidak mengganggu kesehatan organ tubuh manusia.

Biji karet juga dapat dipergunakan untuk biokerosin yakni minyak tanah yang berasal dari sumber daya alam hayati terbarukan. Biji karet diharapkan mampu menjadi biokerosin untuk minyak tanah dan berdaya guna meningkatkan pendapatan petani karet yang selama ini hanya mengandalkan penghidupan dari getah karet saja. Selain itu juga biokerosin ini bisa bermanfaat untuk mengatasi krisis minyak tanah. Di mana sekalipun sudah terjadi konversi minyak tanah ke gas, tetap saja ada masyarakat yang tetap memilih untuk menggunakan minyak tanah karena satu dan lain hal. Biokerosin ini tentu menjadi alternatif bagi mereka untuk mendapatkan minyak tanah dengan harga yang relatif murah.

Selain briket dan biokerosin, biji karet sedianya juga berpeluang untuk dikembangkan menjadi biopelet dan biodiesel. Sebab kandungan minyak yang terkandung dalam biji karet memang memungkinkan untuknya melalui proses-proses pembuatan sumber energi tersebut. Namun sepertinya belum banyak pihak yang tertarik untuk mengembangkan hal ini. Sekalipun sebenarnya peluang pemanfaatan biji karet ini sangat memungkinkan jika ditilik lagi jumlah lahan karet yang tersebar di seluruh pelosok negeri ini. Semoga saja ke depannya, akan banyak ilmuwan yang mengelola keunggulan tanaman karet dari biji yang manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat Indonesia.

Regent 50 sc Insektisida – Solusi Melindungi Benih Karet dari Hama

regent 50 sc

Bahan Aktif : fipronil 50 g/l

isi : 50 ml

Regent 50 sc insektisida pencampur benih, benih sehat, panen berlipat

Minimum Order 20 btl

Apakah Regent 50 SC Merah ???

  • adalah insektisida dan zat pengatur tumbuh sistemik berbentuk suspensi berwarna merah
  • Digunakan pada saat sebelum penanaman dengan cara pencampuran benih (seed treatment)

Keuntungan Menggunakan Regent 50 SC Merah

  • Mengatasi hama-hama penting pada fase awal tanaman seperti : orong-orong, lalat bibit, belalang dan semut merah
  • Perakaran lebih banyak
  • Tanaman lebih hijau dan subur
  • sangat dianjurkan untuk pembenihan semua jenis tanaman

Dosis anjuran 50 ml / 5 kg benih

 

regent banner

 

Cara Penggunaan Regent 50 sc

  • Gunakan benih berlabel
  • Rendam benih selama 1 – 2 malam
  • tiriskan 1/2 jam
  • tuangkan kekantong plastik atau alas plastik
  • tuangkan regent 50 sc dosis 12,5-25 ml/kg benih
  • dicampur sampai rata
  • benih diperam selama 1 – 2 malam ( dalam karung goni )
  • benih siap ditebar.

 

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTMddtrgAMSvptSZYYei16FFiM2kHjG68Qx2cxDX6GC6LHQJki-

Jadilah yang pertama menjadi agen dikota anda.,

untuk pemesanan hubungi customer service kami segera dengan mengirim sms ke : 087899161334 /  081278351356 – ( Bpk Royan ) –

format sms : nama anda # produk yang dipesan # alamat lengkap# kode pos # no telp

melayani pengiriman seluruh nusantara – partai besar – partai kecil dan perusahaan

Tips Memilih Bibit Karet Unggul

Bibit Karet Okulasi Kualitas baik, dengan perawatan dan ukuran polibag standar

Ketersediaan bibit unggul merupakan salah satu fakto penentu keberhasilan peningkatan produktivitas perkebunan karet rakyat. Secara empiris, pemanfaatan bibit unggul sebagai salah satu komponen teknologi telah memberika kontribusi yang besar dalam peningkatan produktivitas kebun. Dengan menanam bibit unggul danklon unggul, produktivitas rata-rata kebun mencapai 1.400-2.000 kg/ ha/tahun, bahkan untuk klon generasiIV, potensi klon bisa mencapai 3.500 kg/ha/tahun, dibandingkan dengan tanaman asal biji (semaian) yang hanya 400-500 kg/ha/tahun.

Yang dimaksud dengan klon adalah sekumpulan individu yang mempunyai genotipe sama dan berasal dari satu pohon induk. Pernyataan ini dipertegas lagi oleh Standar Nasional Indonesia (SNI), bahwa klon merupakan tanaman terpilih yang diperbanyak secara vegetatif seperti okulasi, cangkok, setek, sambung, dan kultur jaringan. Dengan demikian, bibit hasil okulasi belum tentu klon apabilasumber material genetiknya (mata
tunas/mata okulasinya) bukan berasal dari klon yang murni atau asli.
Ciri Marfologi yang diamati untuk mengenali Klon karet
Klon anjuran komersial terdiri dari: – Klon penghasil lateks : BPM 24, BPM 107, BPM 109, IRR 104, PB 217 dan PB 260 – Klon penghasil lateks-kayu : BPM 1, PB 330, PB 340, RRIC 100, AVROS 2037, IRR 5, IRR 32, IRR 39, IRR 42, IRR 112 dan IRR 118.