Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Produksi TBS AALI Merosot 7,5%

JAKARTA – Pada kuartal pertama 2015 (1Q2015), produksi TBS PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) tercatat lebih rendah 7,5 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, dari 1,29 juta ton pada 1Q2014 menjadi 1,19 juta ton pada 1Q2015. 

Public Relations AALI, Tofan Mahdi, pada Senin (27/4/2015), memaparkan bahwa penurunan terjadi di daerah Kalimantan sebesar 13,1 % , Sumatera menurun 3,9 % dan Sulawesi mengalami penurunan sebesar 2,4 %. 

Sehingga hal ini berdampak pada produksi CPO perseroan  yang turun 4,2 %, dari 403.383 ton pada 1Q2014 menjadi 386.407 ton pada 1Q2015. Sementara produksi kernel perseroan juga mengalami penurunan sebesar 5,8 % menjadi 81.134 ton dari 86.142 ton. (T3)

Mantan Sekretaris Sebuah Koperasi Sawit Laporkan Ketuanya Ke Polres Siak

SIAK – Mantan Sekretaris Koperasi Rimba Mutiara, Anizar, pada Senin (27/4/2015) malam, melaporkan ketua Koperasi Rimba Mutiara ke Polres Siak terkait dugaan manipulasi data.

Anizar mengatakan kepada wartawan, Selasa (28/4/2015), bukan hanya melaporkan kasus tersebut kepada polres saja, tetapi juga akan mengadukan hal tersebut kepada Dinas Koperasi Pemkab Siak.

Koperasi Rimba Mutiara yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di kecamatan Koto Gasib memiliki luas lahan 2650 hektar yang diperuntukan kepada 1300 Kepala Keluaraga (KK) di tiga desa yakni Desa buatan  satu Desa Teluk Rimba dan desa Kuala Gasib.

Menurut Anizar, sebagaimana diberitakan Riau Green, pengurus yang ada saat ini tidak transparan mengenai pembagian hasil TBS untuk para petani. Sementara umur pohon sawit sudah mencapai 10 tahun, namun para petani hanya menerima hasil Rp250 ribu /2 bulan.

“Dengan umur pohon kelapa sawit saat ini dirasa tidak layak para petani hanya menerima uang hasil hanya 100 ribu sebulan,” tuturnya. (T3)

Kuartal I 2015, Produksi TBS & CPO Dharma Satya Nusantara Turun

JAKARTA – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melaporkan produksi tandan buah segar (TBS) di kuartal pertama (1Q 2015) mencapai 298.953 ton, atau turun 1,4 % dibandingkan dengan 2014. 

“Pada bulan Maret, bagaimanapun, menunjukkan peningkatan 29,2 % dari bulan ke bulan, serta pertumbuhan 12,1 % dari tahun – ke-tahun (yoy),” papar perseoran dalam keterangan resmi, Selasa (28/4/2015).

Sedangkan produksi CPO pada 1Q2015 mencapai 78.285 ton atau menunjukkan penurunan 11,5 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar 88.385 ton. 

 Adapun pada bulan Maret 2015 total luas tanaman perseroan, termasuk inti dan plasma, mencapai 81.142 hektar, dengan penanaman baru 1.078 hektar selama 3 bulan pertama. (T3)

Lima Hari Berturut-Turut Harga CPO Melemah

NEW DELHI – Selama lima hari berturut-turut, harga minyak sawit mentah (CPO) mencatatkan pelemahannya. Dalam perdagangan berjangka hari Selasa (27/4/2015), harga CPO kembali turun 0,50% ke Rs439,90 per 10 kg sebagai spekulator memotong posisi yang didorong oleh berkurangnya permintaan di pasar spot.

Business Standard melansir, pada Multi Commodity Exchange , harga CPO untuk pengiriman bulan Mei mengalami penurunan sebesar Rs 2,20 atau 0,50% menjadi Rs439,90 per 10 kg dalam omset bisnis 193 lot.

Demikian juga minyak untuk pengiriman April diperdagangkan lebih rendah Rs1,90 atau 0,43% menjadi 437,90 per 10 kg di 45 lot. (T3)

Gubernur Jambi Dorong Puskud Bangun PKS Mini

JAMBI – Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) mendorong Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) untuk mendirikan pabrik kelapa sawat (PKS) mini di Jambi. Hal ini guna menstabilkan harga dan membantu petani dalam pemasaran.

 “Saya mendorong niat Puskud untuk mendirikan pabrik CPO mini yang bisa menghasilkan minyak 40 ton/hari yang telah diuji seperti di Kabupaten Muarojambi,” paparnya saat Pembukaan Rapat Anggota Tahunan (Rat) Ke XXXIV Tahun Buku 2014 Pusat Koperasi Unit Desa (Pusat-KUD) Provinsi Jambi, Senin (27/04/2015).

Katanya, sebagaimana dilansir Antara Jambi, koperasi yang didirikan di Indonesia salah satunya Puskud memiliki tujuan yang sama yaitu mensejahterakan para anggota, khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. (T3)

DSNG Dapat Pinjaman Dari Bank BCA

JAKARTA – PT Bank Centarl Asia Tbk memberikan pinjaman uang sebesar Rp806,12 miliar kepada PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan kayu.

Direktur Utama Dharma Satya Nusantara, Djojo Boentoro, dalam keterangan tertulisnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/4/2015), menyebutkan fasilitas pinjaman yang diberikan BCA  itu memiliki jangka waktu pengembalian maksimal 10 tahun.

Rencananya fasilitas pinjaman yang diberikan ini akan digunakan untuk investasi oleh perseroan dan sebelas anak usaha.

Ia menambahkan, anak usaha perseroan yang ikut menandatangani fasilitas pinjaman BCA yaitu PT Swakarsa Sinarsentosa, PT Dharma Agrotama Nusantara, PT Dharma Intisawit Nugraha, PT Dewata Sawit Nusantara, PT Pilar Wanapersada.

Selain itu PT Karya Prima Agro Sejahtera, PT Dharma Intisawit Lestari, PT Putra Utama Lestari, PT Dharma Persada Sejahtera, PT Kencana Alam Permai, dan PT Prima Sawit Andalan. (T3)

BLH Pinta Perusahaan Sawit Tidak Menanam Di Daerah Aliran Sungai

KAMPAR – Dalam rapat Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang digelar, Senin (27/4/2015),  Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Kampar, Willem Tarigan, yang sekaligus sebagai Ketua Komisi Penilai AMDAL menghimbau agar perusahaan tidak menanam dan memelihara tanaman kelapa sawit pada daerah aliran sungai (DAS).

Sebagaimana dilansir kamparkab.go.id, bahwa Willem menjelaskan, BLH Kampar telah mengirim Surat Edaran ke seluruh perusahaan agar kelapa sawit di dalam DAS diganti dengan tanaman kehutanan. Ia menegaskan, rekomendasi tersebut tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Disebutkannya ada sekitar 15 perusahaan yang telah disurati. Perusahaan-perusahaan itu yang daerah operasionalnya memiliki akses langsung dengan aliran Sungai Tapung. Areal perkebunan yang dilepas, dengan kata lain bahwa areal perkebunan di pinggir sungai tidak bisa dirawat lagi.

“Kita minta pengertian perusahaan, perkebunan 100 meter dari pinggir sungai tidak bisa dirawat lagi. Dan harus diganti dengan tanaman akar tunggal,” ujarnya.

Selain itu Willem juga meminta perusahaan agar tidak lagi memelihara tanaman kelapa sawit di dalam DAS, dan ia menawarkan cara penanaman dengan tanpa menumbang kelapa sawit. “Bisa disisip dengan tanaman yang berakar tunggang. Tapi kebun di dalam DAS jangan dirawat lagi,” pintanya. (T3)

Tantangan Industri Kelapa Sawit Kedepan

JAKARTA  – Ekspor minyak sawit mentah (CPO) nasional dan turunannya  sampai akhir Maret 2015 tetap mengalami pertumbuhan, meski begitu industri kelapa sawit kedepannya masih mengalami tantangan yang berat baik itu dalam negeri maupun internasional.

Diantara tantangan tersebut, sebagaimana disebutkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joko Supriyono dalam sambutannya di acara pengukuhan Pengurus, Dewan Pengawas dan Dewan Pembina GAPKI Periode 2015-2015, Selasa (28/4/2015), yaitu berkaitan dengan iklim investasi yang belum benar-benar berpihak kepada pengembangan industri sawit.

Kemudian regulasi yang kurang berpihak kepada industri kelapa sawit, sehingga berbagai permasalah terus berlangsung akibat ketidak pastian hukum.

Selain itu masalah internasional dengan adanya kampanye anti-sawit yang dilakukan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asing dapat melemahkan daya saing sawit nasional.

“ini (kampanye hitam) jika kita biarkan maka cepat atau lambat akan berdampak pada penurunan daya saing industri minyak sawit kedepan, yang berarti akan mengancam keberlanjutan dari industri ini,” paparnya. (T3)

Hadapi MEA, Jokowi : Pemerintah Identifikasi Komoditas Andalan Ekspor

 KUALA LUMPUR – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Malaysia, Minggu (26/4/2015), mengatakan Indonesia harus siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Hal terpenting untuk menhadapi MEA ini, katanya, yakni dengan mengidentifikasi ulang komoditas yang dijadikan andalan ekspor.

“Identifikasi produk-produk yang mempunyai competitiveness, yang mempunyai daya saing, yang bisa memasuki, bisa menyerang ke kanan kiri kita, ke negara ASEAN. Harus diidentifikasi itu,” ujarnya, seperti ditulis CNN Indonesia.

Jokowi juga optimis produk  ekspor Indonesia yang sama dengan negara-negara ASEAN diantaranya kelapa sawit, mampu menembus pasar lainnya.

“Kerja harus optimis dong, jangan pesimis. Jangan takut. Semua negara juga takut dengan pembukaan Asean Economic Community ini.”

“Ya (misalnya) sawit, kan masuknya tidak ke (negara) kanan-kiri, ASEAN kan. Kalau sawit kan banyak yang ke Eropa. Beda. Saya kira banyak kok produk-produk kita yang kompetitif. Ini dalam proses identifikasi,” ujarnya. (T3)

Periode 29 April – 5 Mei 2015, Harga TBS Riau Naik Tipis

PEKANBARU – Berdasarkan hasil keputusan rapat tim penetapan harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit Dinas Perkebunan Provinsi Riau untuk periode 29 April – 5 Mei 2015, harga TBS usia 10 tahun naik tipis sebesar Rp9,63/kg menjadi Rp1.572.17/kg dari periode sebelumnya sebesar Rp1.562,54/Kg.

Sementara untuk usia tiga tahun ditetapkan sebesar Rp1.125,35/kg dari Rp1.118,47/kg, usia empat tahun menjadi Rp1.256,69/kg dari Rp1.248,99/kg, usia lima tahun menjadi Rp1.344,76/kg dari Rp1.336,51/kg, dan usia enam tahun menjadi Rp1.384,30/kg dari Rp1.375,82/kg.

Untuk usia tujuh tahun menjadi Rp1.437,14/kg dari Rp1.428,34/kg, usia delapan tahun menjadi Rp1.481,94/kg dari Rp1.472,87/kg, dan usia sembilan tahun menjadi Rp1.529,52/kg dari Rp1.520,16/kg.

Adapun harga ratat-rata minyak sawit mentah (CPO) menjadi Rp7.140,00/kg dari Rp7.137,13/kg dan inti sawit menjadi Rp4.967,39/kg dengan indek K 86,63%. (T3)