Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Menolak Perkebunan Kelapa Sawit Nelayan dan Petani Berurusan Dengan Aparat

Kamis, 25 Mar 2015

Kubu Raya. BCC.Terik panas matahari tak menghalangi langkah kami menuju lahan yang mau ditanami sawit, di Desa Tanjung Harapan, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Suasan kampung begitu terasa, jalan yang tak beraspal rumah penduduk yang tak seperti rumah orang kota, tak terdengar riuhnya suara kendaraan yang terdengar hanyalah siulan burung dan suara angin yang menerpa daun kelapa.

Advertisements

Semangat yang tinggi terdengar dari nada suara Samsuddin kepala dusun di Desa itu, dia bersedia menemani kami untuk melihat lahan sawit yang bibitnya telah ditebang warga lantaran semua warga dari desaTanjung Harapan dan Desa-Desa lainnya tidak setuju apabila ada aktivitas perkebunan kelap sawit.

Sebelum berangkat ke lahan tersebut Samsudin memanggil Seren, Bandi dan Hamdan,ketiga orang ini adalah warga yang dilaporkan oleh pemilik bibit sawit atas tuduhan pengrusakan bibit sawit yang ditanam kemudian dirusak warga.

Delapan orang, kami berangkat menuju lokasi dengan mengendarai motor,jalan yang merdebu dan panas yang menyengat juga menamani kami, kurang lebih dua puluh menit kami sudah sampai di lokasi awal penanaman bibit sawit, tapi belum sampai pada hutan lindung yang telah disurak.

Untuk sampai pada lokasi yang sebenarnya kami harus berjalan kaki sekitar lima kilo meter diatas tanggul yang dibuat oleh orang yang ingin menanam sawit, diperjalanan.

Bandi bercerita awalnya mula perkara ini terjadi, pada awal-awalnya masyarakat di iming-imingi bahwa dilahan masyarakat akan dikelola suatu koperasi yang akan menanam jagung. Mendengar mau ditanami jagung masyarakat senang.

Namun,seiring berjalannya waktu masyarakat dikejutkan dengan kedatangan alat berat yang main masuk tampa memberi tahu kepada kepala desa dan tak lama berselang bibit sawit pun berdatanagan jugalagi-lagi kepala desa tidak dilibatkan.

Hal ini lah yang memicu kemarahan masyarakat, ’’ kami yang tinggal disini sama sekali tidak diberi tahu perihal bibit sawit, datang-datang lansung maman saja,’’ kata Bandi dengan kesal.

Masyarakat menolak masuknya kebun sawit.Pengrusakan terdahap bibi sawit yang baru ditanam bukan dilakaukan perorangan malainkan gabungan dari beberapa desa, alasan mereka menolak sawit dikarenakan kawatiran mereka akan hama sawit yang menyerang kebun kelapa, karena pendapatan mereka bergantung pada kebun kelapa.

Dari perusakan bibit sawit yang dilakukan oleh warga akibatnya ada sembilan orang warga desa Tanjung Harapan yang berurusan dengan polisi dan sampai saat ini proses hukum terhadap warga desa Tanjung Harapan masih belum menemui titik terang, dan hal yang memprihatinakan kesembilan warga ini dari kalangan yang tidak mampu selain itu mereka juga tidak tahu baca tulis.

‘’ Selama saya hidup baru kali inilah berurusan dengan polisi, tentu saya tak tahu menau sama sekali, tapi karena saya tak merasa bersalah saya ikuti aja proses hukum, ya walau pun untuk berangkat ke Pontianak harus jual beras sebagai ongkos,’’ kata Seren, salah satu warga yang dilaporkan.

Hingga kini kasusnya masih mengambang,karena Kepolisian menunggu keterangan dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kubu Raya apakah perkebunan tersesbut berada dikawasan hutan lindung.Faul. (Bersambung)

Copyright © LPSAIR 2015 – Borneoclimatechange

Sumber :

http://www.borneoclimatechange.org/berita-947-menolak-perkebunan-kelapa-sawit-nelayan-dan-petani-berurusan-dengan-polisi

Berita/Artikel Menarik Lainnya :

Advertisements
Category: Info Sawit