Agen Sorax Sadap Latex – Sorax Sachet – Agen Sorax - Jual Sorax Perangsang Getah Karet Harga Murah

Pengangkutan Hasil Panen (TBS) | Budidaya Kelapa Sawit



Advertisements

Transport buah merupakan mata rantai dari 3 aktivitas terpenting dan saling mempengaruhi yaitu Panen, Angkut dan Olah atau disingkat PAO.

Transport : Truk & Wheel Tractor 

Ada 4 (empat) hal yang menjadi sasaran kelancaran transport FFB yaitu :

Advertisements

Menjaga agar ALB (Asam Lemak Bebas) produksi harian 2-3%
Kapasitas atau kelancaran pengolahan di pabrik
Keamanan TBS di lapangan
Cost (Rp/Kg TBS) transport yang minimal

1. ORGANISASI PANEN

Rotasi panen dijaga antara 6-7 hari, sehingga persentase brondolan terhadap janjang maksimum 7-9%..
Buah harus diletakkan di TPH.  Interval TPH ialah : tiap 3 (tiga) jalan pikul ada 1 (satu) TPH.
Panen dalam setiap hari agar diusahakan terkonsentrasi, jangan terpencar pencar dari satu mandoran dengan mandoran yang lain.
Diusahakan agar 1 (satu) ancak selesai dipotong dalam 1 (satu) hari.
Sesudah selesai dipotong satu jalan pikul, karyawan panen harus langsung mengeluarkannya ke TPH.
Perhatian : Tidak dibenarkan kendaraan menunggu kerani panen, tetapi kerani panen yang harus menunggu kendaraan.
Realisasi tonase buah yang dipanen setiap hari harus hampir sama dengan tonase taksasi buah yang dibuat kemarin sorenya.
Panen hari Minggu sebaiknya dihindari untuk memberi kesempatan waktu untuk reparasi alat-alat transport dan kesempatan istirahat kepada supir dan kenek.

2. BENTUK/POLA JALAN DI DALAM KEBUN

Jalan diusahakan lurus dan jarak antara pasar buah maksimum ± 300 m (33 pokok).
Jalan-jalan buntu (tidak tembus) diminimalkan tidak ada.
Di areal berbukit, jalan dibangun di kaki bukit bukan diatas bukit

3. KONDISI/PERAWATAN JALAN

Penggunaan Road Greader dan Compactor untuk membentuk dan merawat jalan.
Perawatan jalan dengan batu terutama dengan batu padas sebaiknya diminimalkan, karena batu padas yang menonjol sering merusakkan ban dan gardan kendaraan (truk dan jeep).

4. KONDISI/PERAWATAN ALAT-ALAT TRANSPORT

Aspek-aspek yang kurang mendapat perhatian ialah :

Lemahnya pengetahuan teknis karyawan di bengkel
Kurang disiplin jadwal doorsmer
Muatan kendaraan (tonase) yang berlebihan
Pengetahuan teknis para supir yang minim
Kondisi pasar yang tidak memadai
Transport FFB yang sampai larut malam
Sistim premi transport yang kurang menarik
Dan lain-lain

5. ORGANISASI PENGOPERASIAN TRANSPORT

Angkutan lain (pupuk, karyawan, bibit dan lain-lain) = 20 – 25 %

Angkutan buah (FFB)         = 75 – 80 %

Efisiensi pengoperasian alat-alat transport akan didapat maksimal apabila :

Setiap hari Kepala Afdeling merencanakan tonase produksi dan angkutan lain-lain untuk besok setiap sore hari. Awas realisasi produksi tidak boleh terlampau jauh menyimpang dari taksasi, maksimal 2 (dua) %.  Hal ini penting dalam rangka penentuan jumlah kendaraan oleh mandor transport atau Kepala Transport.
Angkutan pupuk dan angkutan lain-lain sudah harus selesai paling lambat jam 08.30 sehingga diatas jam 08.30 kendaraan dikonsentrasikan untuk angkat buah.
Supir dan kenek harus bawa bekal. Tidak dibenarkan pulang untuk makan dan minum.
Jadwal “doorsmer” haus benar-benar dilaksanakan.  Untuk hal ini harus tetap tersedia 1-2 unit kendaraan untuk menggantikan kendaraan yang sedang menjalani “doorsmer” atau direparasi tersebut.  Sebelumnya supir harus mencatat, melaporkan bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
Jangan dibiarkan mentolerir adanya buah restan (tinggal) di lapangan (TPH).
Kapasitas setiap kendaraan harus semaksimal mungkin.  Oleh karena itu apabila TBS dari satu afdeling sudah habis diangkut maka kendaraan harus pindah ke afdeling lain yang terkendala transportasinya.
Jangan ada pergerakan kendaraan yang tidak efisien.
Pengisian BBM setiap hari harus sudah selesai jam 06.00 atau sore hari pada hari sebelumnya

6. SISTEM PREMI TRANSPORT

Disusun sedemikian rupa dengan mempertimbangkan :

Jenis/tipe alat transport
Jarak dari afdeling/blok ke loading ramp dan pabrik
Apakah stop over di loading ramp divisi atau tidak.

7. KAPASITAS LOADING RAMP DAN KELANCARAN PENGOLAHAN TBS DI PABRIK

Loading ramp dibangun sedemikian rupa sehingga kapasitasnya tidak sampai menyebabkan alat-alat transport menunggu untuk menuangkan TBS.
Ada baiknya disediakan loading ramp dan lori dengan kapasitas total dapat menampung minimal produksi 1 (satu) hari.
Hal diatas perlu dikemukakan sehingga tidak ada restan buah  (TBS) di lapangan dan jangan sampai panen dihentikan sewaktu ada stagnasi pengolahan di pabrik.

Setelah selesai dihitung kerani buah, TBS dapat segera dimuat dan dikirim ke pabrik. Pada saat muat TBS dan pengiriman perlu memperhatikan hal-hal berikut :

Truk pengangkut buah diwajibkan menggunakan jaring penutup truk untuk menghindarkan jatuhnya buah apabila kendaraan harus melewati jalan umum.
Pengangkut buah wajib mengangkut buah yang dipanen berdasarkan rotasi panen
Buah tidak dibenarkan menginap di lapangan. Untuk itu agar disiapkan kebutuhan alat angkut dengan memperhitungkan jumlah produksi TBS, kapasitas alat angkut dan jarak lokasi ke pabrik.
Semua brondolan harus dimuat dan dikutip bersih di TPH.
Pelaksanaan angkutan TBS dari TPH ke pabrik harus dilakukan/dimulai segera setelah buah dikeluarkan oleh pemanen dan dihitung oleh kerani buah agar mencapai ratio angkutan yang optimal
Truk tidak boleh mengangkut buah melebihi kapasitas yang diizinkan.  Untuk truk sejenis Mitsubishi PS 100, 120 da 135 kapasitas angkut maksimum yang diperbolehkan adalah 5,0 – 5,5 ton, sedangkan truk jenis Hino FM (roda enam) kapasitas angkut maksimum yang diperbolehkan adalah 7,0 ton.

Untuk menghitung jumlah kebutuhan kendaraan truk pengangkut buah harus mempertimbangkan produksi buah setahun dan faktor lainnya, yaitu :

Kondisi jalan dan jembatan
Kapasitas truk,
Kecepatan kendaraan 
Jarak lokasi panen
Lamanya muat buah di lapangan
Lamanya pembongkaran buah di pabrik

Kami Juga Menyediakan Produk – Produk Unggulan dibawah ini

Kacangan Jenis CM Berat 1 kg

kacang kacangan penutup tanah (legume cover crops) dengan berbagai jenis ini merupakan tumbuhan yang berfungsi sebagai pengikat nitrogen sehingga kadar kelembapan tanah akan tetap terjaga. Fungsi dan kestabilan kelembapan ini biasanya dibutuhkan pada masa pertumbuhan pohon karet dan pohon sawit atau sejenisnya dalam

Selengkapnya

Raja Latex Pluss – Solusi Meningkatkan Hasil Sadap Karet, Mati Getah, Kulit Keras Pada Batang Karet

Pengeluaran Getah disadap 2 x lipat atau 40 – 70 % dan meningkatkan kandungan getah kering dan yang mati getah atau kekeringan bisa normal karena ada kandungan vitamin 40 % yang tidak dimiliki obat poles selain Raja Latex Pluss dan enzim 48 %

Selengkapnya

Jual Benih Sawit Lonsum, PPKS, dan Socfindo

Dari segi imbal hasil, secara umum bisnis kebun sawit memberikan return yang jauh lebih besar dibandingkan dengan property rumah, kHUSUS bAGI ANDA YANG MENCARI BENIH SAWIT UNGGUL KAMI MENYEDIAKANNYA. Kami Menyediakan Benih Sawit Lonsum, PPKS, dan Socfindo

Selengkapnya

NPK HUMAGROW HUMID ACID : 6-30-6 PLUS SPesial Khusus Pupuk Karet Dan Sawit, dan Tanaman Lainnya

Kelebihan Pupuk NPK Humagrow yaitu : Memperbaiki Unsur Unsur tanah dan tanaman keras, yang bisa menghasilkan 2 kali lipat dari hasil sebelumnya 1. Memperbaiki dan meningkatkan dan membentuk pertumbuhan Akar yang kuat 2. Tanah lebih Remah dan lebih lama menahan air, sehingga 99 % pemupukan bisa diserap oleh tanaman, dan

Selengkapnya

Pupuk Organik Buah dan Sayuran Alphamien , Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik Hasil Panen Meningkat,

Alphamien – Nutrisi Organik Cair, Membuat Tanaman Lebih Sehat dan Energik
Hasil Panen Meningkat, Ramah Lingkungan aman untuk manusia dan ternak, Manfaat :

Sayuran, buah dan tanaman hias/bunga menjadi lebih bercahaya dan sehat
meningkatkan mutu dan bobot hasil panen
menghilangkan residu pestisida yang menempel didaun bunga dan buah

Selengkapnya

Previous

Advertisements
Category: Penyakit Karet