Membangun Kebun Kelapa Sawit: Pembibitan

Pre Nursery (pembibitan awal) selama 3 bulan
pertama dengan polibag  kecil
Main Nursery
(pembibitan utama) bibit dipindahkan ke dalam polibag besar, dipelihara selama
9 – 12 bulan sampai siap untuk

III. Kebutuhan dan Pengadaan
Bibit

·        
Kebutuhan bibit/kecambah sebanyak 140% dari jumlah yang
akan ditanam.

Advertisements

Kebutuhan
kecambah   = 100/97,5 x 100/90 x 100/85 x
100/95 = 1,40 x jumlah pohon/ha
Kerapatan
130 ph/ha (9,4 m) diperlukan kecambah 180/ha
Kerapatan
143 ph/ha (9,0 m) diperlukan kecambah 200/ha
Sistem
tanam segitiga sama sisi
Kecambah
dibeli 12 bulan sebelum rencana penanaman. Bila rencana penanaman dalam jumlah
banyak, pemesanan sebaiknya bertahap sesuai dengan fasilitas dan tenaga yang
ada.
Untuk
tempat yang agak jauh dari sumber benih, pengangkutan agar diusahakan dengan
cargo (angkutan) udara
Benih
yang sudah diterima agar ditempatkan di tempat yang teduh kemudian segera
ditanam karena paling lama hanya dapat bertahan 3-5 hari dari tempat penghasil
benih
Standard kebutuhan per ha pembibitan tenaga kerja    : 5
– 6 hk per hari

Kebutuhan
benih dan luas pembibitan :

Luas areal yang akan Ditanami (ha)

Luas Pembibitan awal (ha)

Bibit ke Pembibitan utama

Luas Pembibitan utama (ha)

Bibit Yang Akan Ditanam ke Lapangan

         Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

  Keterangan :

Perhitungan tersebut menggunakan
standar seleksi di pembibitan awal 10% dan pembibitan utama 15%

Untuk areal seluas 1 ha dapat
digunakan untuk pembibitan awal sebanyak 500.000 polibag dan pembibitan utama ±
14.000 polibag

IV. Penyiraman Bibit

Berapa
luas pembibitan yang akan dibangun dan berapa lama atau berapa tahun akan
digunakan. Jika penggunaannya cukup lama atau akan digunakan lebih dari 5 tahun
mungkin pemakaian sprinkler akan lebih menguntungkan karena akan memperkecil
biaya penyusutan dari instalasinya. Demikian pula dengan luasnya, luas
hendaknya sesuai dengan kapasitas pompa yang akan digunakan.
Bagaimana
dengan keadaan areal pembibitan tersebut apakah rata atau bergelombang. Rata
dengan sprinkler lebih baik, bergelombang dengan semi mekanis akan lebih murah
dimana dapat memanfaatkan tenaga gravitasi. Cara ini dilakukan dengan membangun
bak penampung ditempat yang tertinggi dan baru dialirkan ke tempat yang lebih
rendah
Berapa
jauh sumber air (sungai atau kolam air) dari pembibitan. Jika cukup dekat
penggunaan sprinkler mungkin cukup baik. Jika terlalu jauh maka perlu
pertimbangan lain apakah pompa yang digunakan mampu.
Bagaimana
dengan persediaan tenaga yang ada. Penggunaan
sprinkler memerlukan tenaga kerja yang lebih sedikit 4.000 bibit/hk sedangkan
secara manual 2.500 bibit/hk

Berapakah
debit air yang ada terutama pada musim kemarau. Untuk 1 ha dibutuhkan lebih dari 77 m3/hari (bibit saja 2,5 liter/hari,
sisanya untuk peresapan dan pengaliran di permukaan)

            1.    Persiapan Areal

b.     Kebutuhan bahan/tenaga :
Manual 20 HK/Ha dan mekanis 6 JKT (Jam Kerja Traktor) per ha

a.       
Ukuran bedengan : lebar
bedengan 1,2 m ; jarak antar bedengan 0,8 m

a.       
Dua hari sebelum digunakan bedengan disemprot dengan insektisida,
contoh Sevin atau Thiodan

b.       
Jumlah dan jenis bahan digunakan : Sevin 85 EC dosis : 5 cc/l air/bed

a.    Kecambah
normal : calon akar (radicula) dan calon batang (plumula) terlihat jelas,
panjangnya 8-25 mm.

f.     Pada saat diterima peti harus diletakkan di tempat
yang terlindung dari sinar matahari

g.  Setiap kantong kecambah harus dibiarkan
terbuka selama beberapa menit untuk pergantian udara

15. Pemupukan

b.       
Jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan 4.000 bibit/HK atau 5 bed/HK

17. Pengendalian Hama dan penyakit

19. Standar Pertumbuhan Bibit kelapa
sawit


20. Beberapa ciri Fisik bibit yang di-afkir

Pucuk bengkok atau daun berputar : akibat penanaman
kecambah yang terbalik atau faktor genetik
Daun lalang atau daun sempit (narrow grass leaf) :
akibat faktor genetik
Daun
kerdil dan sempit (stump/little leaf)
Daun
menyempit dan tegak (acute/erect leaf)
Daun yang
menggulung (rolled leaf) : akibat factor genetic
Daun
berkerut/keriput (crinkle leaf) : akibat factor genetic
Daun
melipat (collante) : akibat kekurangan air
Bibit
kerdil (stunted) : akibat factor genetic
Chimaera :
sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning
terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dan jaringan yang normal
Bibit
dengan serangan penyakit berat

II.                 Main Nursery
(pembibitan utama)

Bibit
dipindahkan ke dalam polibag besar, dipelihara selama 9 – 12 bulan sampai siap
untuk dapat ditanam

Umur bibit yang dapat ditanam di areal pertanaman :

Untuk daerah yang rawan hama gajah, babi, tikus dan  Landak

1.  Persiapan Areal

Areal
Pembibitan dekat dengan sumber air atau sungai
Areal datar dengan penggunaan areal 1 ha untuk 14.000
bibit
Dibuat parit drainase mengikuti pipa sekunder dari
jaringan pipa penyiraman
Ukuran parit lebar dasar 30 cm, lebar atas 70 cm, dalam
40 cm
Bila penyiraman dengan sprinkler hendaknya dibuat dulu
desainnya dan penempatan pipa-pipanya
Bila diperlukan buat pagar keliling 150 m dengan kawat.
Jarak antara tiang 3 m, tinggi pagar 1,5 m
Jumlah tenaga kerja untuk membuat pagar 100 m/HK
Transplanting ke main nursery dilakukan pada bibit
berumur 3-4 bulan atau memiliki 4-5 helai daun

Umur bibit 8-10 bulan : jarak pancang 70 x 70 x 70 cm (23.000 bibit/ha)
Umur bibit ≥
10 bulan : jarak pancang 90 x 90 x 90 cm (14.000 bibit/ha)
Kebutuhan tenaga kerja memancang 1.000 pancang/HK
3.  Mengumpulkan Tanah

Metode sama dengan pembibitan Pre-Nursery
Tanah di polybag besar harus dilubangi dan selanjutnya
dimasukkan 100 g pupuk RP ke lubang polybag besar sebelum bibit ditanam

Ukuran polybag besar adalah 0,15 mm x 35 cm x 50 cm lay
flat
Setelah diisi tanah diameter ± 23 cm dan tinggi ± 39 cm ;
warna hitam
Lubang empat baris perforasi berjarak 5 cm x 5 cm
Tebal polibag harus merata tidak ada tebal tipis

5.  Mengisi Polybag

Polybag
harus sudah siap diisi tanah minimal 4 minggu sebelum transplanting dari PN
untuk mendapatkan tingkat kepadatan tanah yang stabil.
Polybag harus
dibalik
sebelum diisi tanah agar polybag dapat berdiri tegak dan silindris
Persiapan
media tanam dan isikan ke dalam polybag. Hindarkan pemadatan tanah dalam
polybag dengan cara menekan kuat ke arah bawah

Guncang
polybag pada waktu pengisian untuk memadatkan tanah dan mencegah agar tidak ada
bagian yang mengkerut atau terlipat sehingga ketinggian tanah dapat mencapai
2,5 cm dari bibir polybag.
Jumlah polybag 1 kg = 18 lembar; 1 plb ± 20 kg
Jumlah
tenaga kerja yang diperlukan 100 unit/HK
6.  Menyusun Polybag

Polybag disusun di areal bibitan yang sudah dipancang
Menyeragamkan cara peletakan (contoh di selatan pancang).
Pancang
tidak boleh dicabut

Setiap 5 baris dikosongkan 1 baris untuk jalan
pemeliharaan bibit
Kedua tangan pekerja harus berada pada dasar polybag dan
tidak dibenarkan 1 tangan menyengkeram bibit polybag bagian atas
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 100 – 150
unit/HK

7. Menanam/Transplanting di Polybag Besar

Tanah di
polybag dilubangi sebesar ukuran polybag kecil dengan alat berupa bor tanah
atau yang dibuat dari pipa 4 inch
Jumlah tenaga kerja untuk melubangi 250 unit/HK
Bibit yang telah memenuhi syarat (umur 3 bulan, daun
3-4, bentuk
sempurna) diangkut dengan kotak papan, diecer ke tempat
polybag
Jumlah tenaga kerja untuk mengecer 700 bibit/HK
Penanaman
dilakukan : bibit di polybag kecil dipegang miring, dasarnya disayat keliling
kemudian dilepas. Dimasukkan ke dalam lubang polybag besar. Sambil menahan
bibit polybagnya ditarik/dilepas. Tanah diratakan dan dipadatkan
Jumlah tenaga kerja untuk menanam 100 bibit/HK

8. Penyiraman Bibit

Bibit
disiram 2 kali/sehari : pagi; jam 7.00 – selesai selambat lambatnya jam 11.00,
sore jam 15.00 – selesai
Jumlah
tenaga kerja 2.500 bibit/HK
Apabila
malam sebelumnya turun hujan dan tanah di polibag masih basah maka penyiraman
hanya dilaksanakan sore hari. Bila hujan pagi hari cukup lebat (> 10 mm)
maka sampai sore bibit tidak perlu disiram.
Kebutuhan
air bibit : 1-3 bl = 1.0 ltr; 3-6 bl = 1.5 ltr; > 6 bl = 2 ltr

Dilakukan
2 minggu sekali
Penyiangan dilakukan dalam polibag dan di luar polibag
Dalam polibag penyiangan dilakukan secara manual
Di antara
polibag rumput-rumput disemprot dengan 2 kg karmex + 2,2 ltr gramoxone/450 ltr
air/ha bibitan
Tenaga
kerja diperlukan untuk penyiangan 0,7 ha/HK atau 8.000 bibit/HK
10. Pemberian Mulsa

Pada daerah yang terlalu kering/panas, bibit dalam
polybag harus diberi mulsa
Mulsa
diberikan secara merata di atas permukaan tanah dalam polybag segera setelah
bibit ditanam
Mulsa yang
dianjurkan adalah cangkang, jerami ataupun lalang kering
Jumlah
cangkang sawit yang diperlukan 0,5 kg/polibag
Jumlah
tenaga kerja diperlukan adalah 2.500 bibit/HK

Konsolidasi
bibit dilakukan 1x/bulan
Menegakkan
polibag-polibag yang miring
Mengganti/membalut
polibag yang pecah
Menambah tanah di polybag (hanya sampai umur 6 bulan)
Jumlah tenaga kerja diperlukan 2.000 bibit/HK
12.  Pemeliharaan Parit drainase

Mengalirkan air yang tergenang 1 kali/minggu
Mendalamkan
parit pada ukuran semula
Jumlah tenaga kerja yang diperlukan 6-8 ha/HK
13.  Pemupukan

Dimulai
pada minggu ke 2 setelah bibit di transplanting
Jenis
pupuk : pupuk majemuk (contoh Rustika) R 15.15.6.4 dan R 12.12.17.2 serta pupuk
Kieserite atau Dolomit
Jumlah
tenaga kerja yang diperlukan 3.000 bibit/HK atau 5 HK/ha bibit
Cara
pemupukan :
Buat takaran pupuk sesuai
dengan dosis
Pupuk ditaburkan merata pada
permukaan tanah di polybag melingkar/keliling sejauh 10 cm dari bibit
Pupuk tidak boleh menyentuh bibit
Pelaksanaan setelah penyiraman pertama.

Tabel 8.3. Dosis Pemupukan
Pembibitan Utama

R I                                              =       Rustika 15.15.6.4

R II     
                                       =       Rustika 12.12.17.2

K
                                               =       Kieserite

D
                                               =       Dolomit

Sumber
data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

14.  Pengendalian Hama Penyakit

Pengamatan
dilakukan secara rutin 1 x/minggu untuk mengetahui ada tidaknya serangan
hama/penyakit
Cara pengendalian pada saat serangan awal/ringan secara
manual, hama dikutip kemudian dimusnahkan
Jumlah
kebutuhan tenaga kerja 2.000 bibit/HK
Bila dari hasil pengamatan menunjukkan adanya peningkatan
gejala serangan maka dapat dikendalikan dengan penyemprotan pestisida.
Penyemprotan
dilakukan setelah penyiraman pagi dan ditambahkan dengan perekat.
Khusus bibit yang terkena penyakit dan mudah menular
harus dipisahkan dari bibit sehat
Jumlah
kebutuhan tenaga kerja 3.000 bibit/HK

Tabel
8.4. Kebutuhan Larutan Semprot

Sumber data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

Menyerang jaringan perakaran dan daun. Daun yang terserang memucat
seperti kekurangan N. Biasanya bersama dengan semut

Menyerang daun sebelah bawah terutama daun tua menyebabkan daun
berbintik-bintik kemudian mengering

Kumbang Apogonia dan Adoretus

Lapisan epidermis dikikis atau dimakan seluruhnya sehingga berlubang

Terutama memakan tepi daun

Menyerang pangkal batang dekat permukaan tanah

Mengisap jaringan daun yang lunak sehingga bekasnya seperti serat-serat

Antracnosa Botryodiplodia

Daun bercak-bercak terang menjadi coklat kehitaman dan mengering. Terutama karena keadaan terlalu lembab

Bercak daun bulat mula-mula kuning terang coklat

Corticium dan Helminthosporium

Bercak bertambah besar dan saling bertemu

Penyakit blas Rhizoctonia sp & Phytium

Akar membusuk dan berair, daun-daun seperti
terbakar

16.  Seleksi Bibit
Cara pengendalian pada saat serangan awal/ringan secara manual, hama dikutip kemudian dimusnahkan

Berikan tanda dengan cat warna putih di polybag setiap bibit afkir/abnormal
Catat dan dibuat berita acara semua bibit afkir
Bibit afkir dikeluarkan dari blok bibitan dan dimusnahkan, jumlah bibit afkir selama di main nursery antara 10-15 %
Jumlah tenaga kerja dibutuhkan 3.000 bbt/HK

       17.  Ciri bibit
abnormal di Main Nursery

·        
Kerdil (runt/stunted)

Bibit yang
pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan bibit sehat
seumurnya

·        
Bibit erect

Faktor
genetis, daun tumbuh dengan sudut yang sangat  sempit/tajam terhadap sumbu
vertikal sehingga seperti tumbuh tegak.

·        
Bibit yang layu dan lemah (limp)

Penampilan
pucat dan pertumbuhan daun muda cenderung lebih pendek dari yang seharusnya

·        
Bibit flat top

Faktor
genetik, daun yang baru tumbuh dengan ukuran yang makin pendek dari daun tua,
sehigga tajuk bibit terlihat rata

·        
Short internode

Jarak
antara anak daun pada tulang pelepah (rakhis) terlihat dekat dan bentuk pelepah
tampak pendek

·        
Wide internode

Jarak
antara anak daun pada rakhis terlihat sangat lebar. Bibit terlihat sangat
terbuka dan lebih tinggi dari normal

·        
Anak daun yang sempit (narrow leaf)

Bentuk
helai daun tampak sempit dan tergulung sepanjang alur utamanya (lidi) sehingga
bentuknya seperti jarum

·        
Anak daun tidak pecah (juvenile)

Helai anak
daun tetap bersatu seluruhnya atau tidak pecah

·        
Daun berkerut (crinkle leaf)

Daun terlihat berkerut. Gejala berat akibat factor
genetic, gejala ringan disebabkan karena kekurangan air

·        
Chimaera

Sebagian
atau seluruh daun secara seragam berubah menjadi pucat atau bergaris kuning
terang yang sangat kontras dengan warna gelap dari jaringan yang normal

·        
Crown Diseases

Faktor genetik, pelepah bengkok dan mudah patah

Bibit
berubah secara progresif ke arah coklat dan perlahan dimulai dari daun yang tua
bergerak ke daun yang lebih muda

·        
Terserang hama
dan penyakit

Terserang busuk pucuk dan hama/penyakit yang harus
dipisahkan

          18
Persiapan Pemindahan Bibit ke Lapangan

·        
Pemutaran bibit (rotating)

Bibit
diputar pada tempatnya dua minggu sebelum dikirim ke lapangan. Setelah bibit
diputar harus disiram air dengan cukup setiap hari sampai waktu pengiriman ke
lapangan

·        
Perlakuan Bibit untuk Persiapan Pengangkutan

Menjelang
persiapan tanam bibit dikumpulkan rapat, setiap kelompok terdiri 100-200 bibit.
Bibit disusun satu lapis di atas truk dan disiram sebelum
berangkat ke lapangan

Tanah/arealnya rata/datar. Jika areal datar tidak diperoleh dapat
juga digunakan areal bergelombang atau berbukit namun perlu dibuat
teras-teras yang disesuaikan dengan kemiringannya asal saja jaringan
penyiramannya mampu mencapai tempat tertinggi atau terjauh.
Dekat dengan sumber air
dan airnya tersedia sepanjang tahun. Bibit perlu disiram 2 kali sehari
jika tidak turun hujan yaitu dari pagi sampai pukul 11.00 wib siang dan
sore mulai pukul 16.00 wib. Bibit memerlukan banyak air yaitu 0,25 – 2
liter
tergantung dari umur dan kondisi bibit. Air harus bersih
dan tidak beracun.
Dekat dengan areal yang akan ditanami jika mungkin ditengah lokasi
untuk mengurangi biaya angkutan bibit.
Drainasenya baik/arealnya tidak tergenang
Aman dari gangguan hama
berupa binatang besar maupun serangga, dekat dari pengawasan dan mudah
dikunjungi
Dekat dari sumber tanah
untuk pengisi kantong plastik (top soil) karena tiap kantong besar
membutuhkan 20-25 kg tanah

D. KEBUTUHAN PENGADAAN BIBIT

Kebutuhan bibit/kecambah sebanyak 140% dari jumlah yang akan
ditanam.
Perhitungannya adalah :

o    Seleksi
kecambah                    :     2,5%

o    Seleksi di pembibitan
awal    :     10%

o    Seleksi di pembibitan
utama :     15%

o    Cadangan
penyisipan             :     5%

Kebutuhan kecambah = 100/97,5 x 100/90 x 100/85 x 100/95 = 1,40 x
jumlah pohon/ha
Kerapatan 130 ph/ha (9,4
m) diperlukan kecambah 180/ha  Kerapatan 143 ph/ha (9 m) diperlukan
kecambah 200/ha

            Sistem tanam segitiga
sama sisi

Kecambah dibeli 12 bulan
sebelum rencana penanaman. Bila rencana penanaman dalam jumlah banyak,
pemesanan sebaiknya bertahap sesuai dengan fasilitas dan tenaga yang ada.
Untuk tempat yang agak
jauh dari sumber benih, pengangkutan agar diusahakan dengan cargo
(angkutan) udara
Benih yang sudah
diterima agar ditempatkan di tempat yang teduh kemudian segera ditanam
karena paling lama hanya dapat bertahan 3-5 hari dari tempat penghasil
benih
Kebutuhan benih dan luas
pembibitan :

Tabel  Kebutuhan Benih dan Luasan Pembibitan

Luas areal yang akan Ditanami (ha)

Luas Pembibitan awal (ha)

Bibit ke Pembibitan utama

Luas Pembibitan utama (ha)

Bibit Yang Akan
Ditanam ke Lapangan

Sumber
data : Lembaga Pendidikan Perkebunan : Kelapa sawit (2004)

·   Perhitungan tersebut menggunakan standar seleksi di
pembibitan awal 10% dan pembibitan utama 15%

·   Untuk areal seluas 1 ha dapat digunakan untuk pembibitan
awal sebanyak 500.000 polibag dan pembibitan utama ± 14.000 polibag

·   Standard kebutuhan per ha pembibitan tenaga kerja : 5–6
hk per
hari                            

      I.    Secara
Manual

Air
dihisap dari sungai dengan menggunakan pompa air dan dialirkan ke areal
pembibitan dengan menggunakan pipa dan selang

·        
Pipa primer 6 inch
ditempatkan ditengah-tengah lapangan

·        
Cabang I dengan pipa 2 inch

·    Cabang II dengan pipa 1 inch
yang disambung dengan selang plastik 25 m yang ujungnya diberi gembor

·        
Penyiraman dilakukan dengan tenaga manusia

1.       Pipa induk 6 inch dari rumah pompa

2.    Pipa utama 4 inch dilengkapi dengan kran (valve) ke pipa distrubusi 2 inch.
Tiap sambungan dilengkapi stand pipes 0,75 inch yang dipasang berdiri dan
ujungnya dilengkapi dengan nozzle yang dapat memancarkan air dan berputar
karena aliran air

3.      Pada tiap pipa distribusi terdapat 8 – 10 sprinkler yang berjarak 9 – 18 m

4.     
Untuk 8 ha pembibitan diperlukan 30 sprinkler, 2 line pipa distribusi

·        
Kebutuhan air ± 75
m3/ha/hari. Efisiensi
30-40%

·        
Pompa berdaya pancar 45 psi
(3,6 kg/cm2)

·        
Kekuatan pompa 18-20 HP untuk 8 ha pembibitan

Advertisements
Category: Budidaya Sawit